Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Hipotesa Ahli Terkait Kasus Hepatitis Akut pada Anak, Benarkah Penyakit Ini Dampak dari Long Covid?

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman ungkap sebuah hipotesa yang ,enyebut bahwa fenomena ini merupakan bagian dari pandemi Covid-19.

Unsplash/Caleb Woods
ILUSTRASI Anak-anak yang menderita hepatitis akut. 

Artinya mayoritas manusia belum memiliki imunitas terhadap pantogen yang baru muncul, dan semua manusia di dunia terancam terinfeksi penyakit ini dengan berbagai golongan usia.

Namun, jika dikaitkan dengan Hepatitis misterius, data lebih spesifik menunjukkan lebih berisiko menimpa anak-anak. Mayoritas 90 persen menginfeksi anak di bawah 5 tahun.

Sementara, data yang ada menujukkan kasus-kasus infeksi hepatitis kepada orang dewasa, khususnya yang sudah terpapar itu kecil ditemukan.

"Jadi artinya lagi kalau mengikuti kriteria pandemi, ya menjadi sangat jauh. Artinya ini dinamis, kita akan menunggu apakah hipotesa saya ini benar atau tidak kita harus menunggu data lanjutan," paparnya lagi.

Lalu jika bicara mekanis, penularan Hepatitis misterius tidak semudah atau secepat yang ditularkan melalui udara seperti Covid-19.

"Namun bicara pencegahan ya tetap kita tidak bisa abaikan, anggap remeh. Karena 10 persen dari pasien menurut data global menujukkan harus ditransplasi hati. Berarti ini tidak main-main," pungkasnya.

Kemenkes Ungkap Fakta, 18 Kasus Dugaan Hepatitis Akut pada Anak di Indonesia Negatif Covid-19

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan 18 kasus yang bergejala hepatitis akut di Indonesia negatif Covid-19. Hasil itu didapatkan berdasarkan pemeriksaan PCR yang dilakukan.

"Dari laporan yang disampaikan tadi tidak ada kaitan atau tidak ada diagnosis atau ditemukan Covid-1 positif itu tidak ada," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/5/2022).

Dari laporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI hingga 11 Mei 2022, ada 18 kasus bergejala hepatitis akut yang ada di Indonesia.

Sebanyak 18 kasus itu tersebar di tujuh provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.

Baca juga: Semakin Menyebar, Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama Dugaan Hepatitis Akut Misterius

Baca juga: Bayi 10 Bulan Diduga Hepatitis Akut, RSUD Dr Soetomo Lakukan Pemeriksaan Lebih Lanjut

Gejala Dominan Demam hingga Mual, Diare, Mata Terlihat Kuning

Adapun gejala yang paling banyak dilaporkan adalah demam sebanyak 72,2 persen.

Kemudian mual, muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, lesu, nyeri bagian perut atau kembung.

Juga nyeri pada otot otot dan sendi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved