Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sosok Raphinha, Direkrut Chelsea setelah Dilirik Barcelona dan Arsenal di Bursa Musim Panas 2022

Raphinha yang mengidolakan pesepakbola senior Ronaldinho ini ternyata nyaris banting setir jadi tukang potong rambut.

Instagram/raphinha
Pesepakbola asal Brazil, Raphael Dias Belloli alias Raphinha. Seperti kebanyakan pemain Brasil lainnya, Raphinha mengenal sepak bola dari jalanan. Dia bukanlah pemain yang lahir dari lingkungan berada seperti Ricardo Kaka. 

TRIBUNTERNATE.COM - Nama pesepakbola asal Brazil, Raphinha, tengah menjadi perbincangan di kalangan penggemar olahraga.

Chelsea akan mendatangkan Raphinha setelah membuat kesepakatan dengan Leeds United.

Sebelumnya, Raphinha telah dilirik oleh klub Barcelona dan Arsenal.

Pedekate alias pendekatan Barcelona terhadap Raphinha bertujuan untuk menambah kekuatan lini depan mereka.

Kemudian, gantian Arsenal yang mencoba merayu Raphinha.

Namun, pembahasan tentang rekrutmen Raphinha antara kedua klub itu dengan Leeds United terkendala besaran harga.

Kini, diketahui Chelsea berhasil menjadikan Raphinha sebagai rekrutmen pertamanya pada bursa transfer musim panas ini.

Sosok Raphinha tak hanya dikenal sebagai winger yang lincah, tetapi ia juga memiliki kisah hidup yang cukup unik.

Raphinha yang mengidolakan pesepakbola senior Ronaldinho ini ternyata nyaris banting setir jadi tukang potong rambut.

Selain itu, Raphinha hanyalah nama panggilannya saja, sementara nama aslinya adalah Raphael Dias Belloli.

Pesepakbola asal Brazil, Raphael Dias Belloli alias Raphinha.
Pesepakbola asal Brazil, Raphael Dias Belloli alias Raphinha. (Instagram/raphinha)

Dirangkum dari laman Transfermarkt, Raphinha merupakan winger berkebangsaan Brasil.

Dia lahir di Porto Alegre, Brasil, pada tanggal 14 Desember 1996.

Raphinha mengawali karier sepak bolanya di klub lokal, Avai FC.

Setelah beberapa saat menimba ilmu di sana, talentanya masuk dalam radar klub yang lebih besar. Akhirnya pada tahun 2016, ia pindah ke Guimares.

Guimares adalah klub asal Portugal yang mempercayai talenta mentah sang pemain. Raphinha menghabiskan sekira dua musim bersama klub asal Portugal tersebut.

Gelandang Leeds United asal Brazil, Raphinha Dias Belloli (kanan) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Italia Jorginho (tengah) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Leeds United dan Chelsea di Elland Road di Leeds, Inggris utara pada 13 Maret 2021.
LEE SMITH / POOL / AFP
Gelandang Leeds United asal Brazil, Raphinha Dias Belloli (kanan) bersaing dengan gelandang Chelsea asal Italia Jorginho (tengah) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Leeds United dan Chelsea di Elland Road di Leeds, Inggris utara pada 13 Maret 2021. LEE SMITH / POOL / AFP (LEE SMITH / POOL / AFP)

Ia mencatatkan 84 penampilan dan turut membawa Guimares menjadi tim yang diperhitungkan.

Raihan 22 gol dan 13 assist membuat Sporting Lisbon tertarik untuk memboyongnya.

Karier di Sporting Lisbon

Pada tahun 2018, Sporting Lisbon resmi memboyong pemain berpostur 175 sentimeter ini.

Mahar senilai 6,5 juta Euro harus dirogoh oleh Sporting guna memboyong sang pemain.

Selama satu setengah musim di mantan klub Cristiano Ronaldo itu, Raphinha bermain di 41 pertandingan dan mengoleksi 9 gol serta 5 assist.

Kebersamaan yang singkat bersama Sporting nyatanya cukup untuk sang pemain mempersembahkan dua piala.

Piala Liga Portugal dan Piala Portugal menjadi persembahan terakhir pemain berdarah Brasil ini sebelum hijrah ke luar negeri.

Stade Rennais menjadi pelabuhan berikutnya bagi pemain yang mengandalkan kaki kiri ini.

Rennais menebus sang pemain dengan harga 21 juta Euro dan petualangannya di Prancis pun dimulai pada 2019 lalu.

Lagi-lagi kebersamaannya di klub asal Prancis itu tak berlangsung lama.

Kontribusi nyata Raphinha di Rennais menarik minat pelatih Leeds United, Marceloa Bielsa untuk memboyongnya ke Elland Road.

Setelah bernegosiasi, Leeds United memboyong sang pemain dengan harga 18 juta Euro.

Kini, berkat penampilan gemilangnya, Raphinha kian dekat ke Chelsea dan menjadi rekrutan pertama klub asal London itu.

Nyaris Jadi Tukang Potong Rambut

Seperti kebanyakan pemain Brasil lainnya, Raphinha mengenal sepak bola dari jalanan. Dia bukanlah pemain yang lahir dari lingkungan berada seperti Ricardo Kaka.

Kepada The Players Tribune, Raphinha menceritakan bagaimana dirinya menjadi sosok yang terombang-ambing ketika masih berusia 18 tahun.

Dia merasakan bagaimana getirnya mendapatkan banyak penolakan dari berbagai klub dengan alasan postur fisiknya yang tak mendukung.

"Ketika saya berusia 18 tahun, saya telah ditolak oleh banyak akademi, banyak sekali sampai saya sulit menghitungnya. Internacional, Gremio menjadi klub yang saya ingat," tutur Raphinha.

"Alasan penolakannya selalu sama ' Dia terlalu kecil, terlalu lemah, tidak punya kekuatan'. Itu seperti template untuk menolak pemain seperti kami," tegasnya.

Berbagai penolakan membuat Raphinha mengalami keterpurukan.

Bahkan dia sempat ingin memupus mimpinya menjadi pesepakbola profesional.

Namun dalam kondisi gelap gulita itu lah sosok Ibu memiliki peran krusial.

"Saya langsung menelpon keluarga di rumah. saya ingat kata-kata Ibu yang membuatku bangkit 'Jika kamu menyerah pada impianmu, kamu harus mendapatkan pekerjaan normal'," kenang eks pemain Sporting CP itu.

"Namun saya memiliki cita-cita untuk menjadi pesepakbola sejak tujuh tahun. Yang berarti saya harus mencari pekerjaan di supermarket atau toko pangkas rambut atau semacamnya. Saya bisa saja menjadi tukang potong rambut, namun itu bukan mimpiku," pungkas sang pemain.

(Tribunnews.com/Giri, Guruh)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Raphinha, Rekrutan Anyar Chelsea yang Nyaris Jadi Tukang Potong Rambut

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved