30 Tahun Terpisah, Muhadi Kembali Bertemu Istrinya: Dikira Sudah Wafat, Selamat dari Tsunami Aceh
Momen pertemuan Muhadi dengan istri dan anak-anaknya setelah terpisah selama kurang lebih 30 tahun, terjadi pada Selasa (28/6/2022).
Namun, ia merasa bersyukur masih diberi keselamatan dari bencana yang menelan korban lebih dari 200 ribu orang itu.
Selang dua tahun kemudian, Muhadi memberikan kabar kepada keluarganya di Trenggalek.
“Waktu itu anak saya melarang saya kerja lagi, Anak saya bilang, sudah tidak butuh uang bapak lagi. Kami ingin bapak pulang saja,” terang Muhadi.
Muhadi tetap merantau meskipun sudah dirayu untuk pulang kampung.
Ia selanjutnya mencari pekerjaan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara dan sejak saat itu putus kabar.
Sebelum hilang kabar, Muhadi sempat beberapa kali mengirimkan uang untuk keluarganya.
Muhadi hidup sebatang kara
Ternyata, kehidupan Muhadi di Labuhanbatu Utara terbilang memprihatinkan. Ia hidup serba kesulitan.
Di daeraht tersebut, ia bekerja serabutan dengan menggarap lahan milik warga sekitar di Desa Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo.
Sementara, tempat tinggal Muhadi hanya berupa gubuk kecil berukuran 1x2 meter.

Selama puluhan tahun Muhadi menjalani kehidupannya sebatang kara.
Hingga keberadaan Wak Cangkol -nama panggilan Muhadi selama di perantauan- ditemukan anggota Polres Labuhanbatu Aiptu Haris Fadilla lewat media sosial bulan Juni 2022 lalu.
Singkat cerita, Muhadi berhasil kembali pulang berkat difasilitasi oleh Polres Labuhanbatu dan Polres Trenggalek.
Baca juga: Kisah Warga yang Bertahun-tahun Tidak Mudik, Ada yang 10 Tahun Tak Pulang ke Kampung Halaman
Baca juga: Bertemu Zelenskyy, Jokowi Tawarkan Diri untuk Sampaikan Pesan kepada Vladimir Putin demi Perdamaian
Pertemuan perdana setelah 30 tahun terpisah
Momen pertemuan Muhadi dengan istri dan anak-anaknya terjadi pada Selasa (28/6/2022).