Warga Tiga Desa di Morotai Palang Jalan Tuntut Air Bersih,Talud, hingga Kendaraan Sekolah
Masyarakat dari Desa Joubela, Desa Totodoku dan Desa Mandiri , Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai turun ke jalan.
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM- Masyarakat dari Desa Joubela, Desa Totodoku dan Desa Mandiri , Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai turun ke jalan.
Mereka bergabung mengatasnamakan Front Pemuda Bersatu (FPB) lalu menggelar aksi di Desa Joubela.
Pantauan Tribuntetnate.com, Senin (18/7/2022) persis berada di jalan utama Desa Joubela para demonstran dilengkapi Sound System ditambah spanduk bertuliskan 'Menagih janji DPRD Morotai soal Talud, PDAM Morotai Tinjau air bersih, dan meminta Pemda berikan fasilitas mobil sekolah'
Tampak juga salah satu kendaraan roda empat plat merah serta mobil milik PT Labrosco juga dipalang.
Polisi coba bernegoasiasi dengan pengunjuk rasa agar kendaraan yang dipalang itu bisa lewat tetapi pengunjuk rasa malah bersikeras.
Mereka menegaskan baru membuka palang jika Pemerintah Daerah setempat datang temui.
Baca juga: Tanggul Penahan Ombak di Desa Joubela Morotai Rusak Dihantam Ombak
Baca juga: Jalan di Area Pantai Desa Joubela Morotai Akan Segera Diperbaiki
Riswan salah satu orator menegaskan, hari ini adalah aksi damai.
Masyarakat dari Desa Joubela, Desa Totodoku dan Desa Mandiri menuntut agar janji DPRD menyangkut Talud, PDAM serta pengadaan fasilitas mobil sekolah segera direalisasikan.
"Aksi hari ini dengan maksud kami ingin tunjukan masalah di Desa seperti yang kami tuliskan di baliho,"teriak Riswan.
Ditambahkan Wahyudin orator lainnya, bahwa jika tuntutan pendemo tidak direspon Pemerintah Daerah maka jalan utama terus dibokot.
"Jika gerakan kami ini tidak direspon maka jalan utama terus kami palang. Karena masalah ini sudah cukup lama,"tegasnya.
Menaggapi ini Kepala Desa Joubela, Irfan Muhammad mengatakan mendukung aksi FPB.
"Saya juga mendukung kalau memang ini kepentingan orang banyak, sekalipun telah menyalahi aturan tapi kami sebagai pemerintah Desa menyesuaikan,"katanya.
Seraya meminta maaf jika pemalangan ini membuat banyak pengguna jalan merasa tak nyaman termasuk Pemda dan pihak PT Labrosco.
"Saya atas nama Kepala Desa meminta maaf. Mohon bisa dipahami,"harapnya. (*)