Liga Inggris
Thomas Tuchel Dipecat, Staf Chelsea Beramai-ramai Resign, Termasuk Kepala Dokter yang Sudah 11 Tahun
Tokoh penting lain seperti Marina Granovskaiai, Bruce Buck, dan Petr Cech juga pilih hengkang.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Setelah Thomas Tuchel dipecat dari jabatan pelatih Chelsea, muncul eksodus besar-besaran para staf.
Para staf beramai-ramai resign dari Chelsea setelah klub itu dimiliki oleh Todd Boehly.
Termasuk Kepala Dokter, Paco Biosca, yang sudah bekerja untuk pemain Chelsea selama 11 tahun.
Baca juga: Nasib Keluarga Thomas Tuchel Terancam Diusir dari Inggris, Eks Pelatih Chelsea Ungkap Perasaannya
Baca juga: Roman Abramovich Ternyata Tak Sengaja Beli Chelsea: Niatnya Beli Arsenal, Kenapa Berubah Pikiran?
Kemudian tokoh penting lain seperti Marina Granovskaiai, Bruce Buck, dan Petr Cech.
Dikutip TribunTernate.com dari dailymail.co.uk, dokter asal Spanyol itu ada untuk Chelsea saat mendapatkan kedua gelar Liga Champions pada 2012 dan 2021.
Baca juga: Setelah Ditendang dari Chelsea, Thomas Tuchel Kini Bakal Diusir dari Inggris gara-gara Masalah Ini
Biosca meninggalkan Stamford Bridge pada akhir minggu yang penuh gejolak setelah melihat Direktur Komersial Damian Willoughby dipecat.
Direktur tersebut dipecat dengan alasan "pesan yang tidak pantas" yang dia kirim sebelum bergabung dengan klub.
Kemudian Direktur Komunikasi, Steve Atkins, juga memilih hengkang.
Biosca mengabdi untuk Chelsea sejak 2011, namun kini meninggalkan The Blues dua minggu setelah Thomas Tuchel dipecat.
Nasib Thomas Tuchel dan Keluarganya
Bagaimana nasib keluarga mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, di Inggris?
Pasalnya, Thomas Tuchel terancam akan diusir dari Inggris gara-gara status visanya.
Baca juga: Alasan Mau ke Chelsea gara-gara Thomas Tuchel, Eks Juventus: Kini Kerja Keras untuk Graham Potter
Terungkap pula bagaimana perasaan Thomas Tuchel selama tinggal di Inggris.
Dikutip TribunTernate.com dari mirror.co.uk, perwakilan dari pihak Thomas Tuchel mengungkapkan kondisi terbaru.
"Kami akan bertindak sesuai dengan aturan Inggris dan menyesuaikan semua rencana di masa depan. Belum ada keputusan final," ungkap perwakilan tersebut.
Selama menunggu kejelasan nasib, kini Thomas Tuchel masih bertahan di Inggris.
Sedangkan anak-anaknya disekolahkan di daerah Surrey.
Thomas Tuchel disebut bahagia hidup di Inggris.
Baca juga: Alasan Eks Pelatih Chelsea Thomas Tuchel Cocok Gantikan Julian Nagelsmann Jadi Pelatih Bayern Munich
Meski kemudian harapannya untuk tetap tinggal di Inggris kian menipis akibat statusnya yang sudah bukan lagi pelatih Chelsea.
"Ini adalah salah satu pernyataan tersulit yang pernah saya tulism dan itu adalah salah satu hal yang saya harap tidak perlu terulang lagi untuk bertahun-tahun ke depan," tulis Thomas Tuchel setelah dipecat.
"Saya merasa hancur karena waktu saya bersama Chelsea sudah berakhir," sambungnya.
Thomas Tuchel sudah merasa Chelsea dan Inggris sebagai rumahnya.
Ia pun berterima kasih kepada seluruh pemain, staf, dan para penggemar.
Pelatih asal Jerman ini merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah Chelsea.
Aturan Visa di Inggris untuk Thomas Tuchel
Thomas Tuchel dipecat oleh pemilik baru Chelsea, Todd Boehly menjelang musim Liga Inggris.
Kini, Thomas Tuchel berpotensi untuk dipaksa angkat kaki dari Inggris karena status visanya yang tidak jelas.
Pelatih asal Jerman itu ditunjuk pada 2021 untuk melatih Chelsea oleh pemilik lama, Roman Abramovich.
Di bawah kepelatihannya, Chelsea memenangkan Liga Champions di musim pertamanya.
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter saat ini memanfaatkan jeda internasional untuk menyiapkan debutnya di Liga Inggris.
Sedangkan Thomas Tuchel sibuk mencari kejelasan kapan dirinya harus meninggalkan Inggris.
Menurut The Telegraph, Tuchel tiba dengan visa post-Brexit Governing Body Endorsement.
Maka dari itu, Tuchel yang ke Inggris dalam rangka bekerja sebagai pelatih pun punya waktu 90 hari setelah pemecatannya.
Namun, situasinya masih belum jelas lantaran Tuchel adalah pelatih asing pertama di Liga Premier yang bergabung setelah diberlakukannya aturan pasca-Brexit.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)