Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Eks Arema Asal Ternate Maluku Utara Turut Berdukacita Atas Insiden Tragis di Stadion Kanjuruhan
Legenda-legenda Arema asal Kota Ternate, Maluku Utara turut berdukacita pada insiden tragis di Stadion Kanjuruhan.
TRIBUNTERNATE.COM - Luka atas insiden yang menewaskan ratusan orang, di Stadion Kanjuruhan begitu mendalam.
Tak hanya di Indonesia, klub-klub besar eropa dan lainnya, juga memberikan belasungkawanya, pada tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Bagaimana tidak, insiden di Stadion Kanjuruhan, menewaskan suporter hingga aparat keamanan, yang berjaga kala itu.
Atas insiden kelam ini, para legenda Arema Indonesia asal Kota Ternate, Maluku Utara.
Turut memberikan rasa belasungkanya, kepada para korban insiden di Stadion Kanjuruhan.
Hengky Oba (2007-2008).

Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini, juga memberikan belasungkawanya.
Kepada TribunTernate.com, ia mengatakan "Atas nama pribadi, Saya Hengky Oba sangat merasakan duka dalam."
"Atas tragedi di Stadion Kanjuruan, sebagai mantan pemain Arema tahun 2007."
"Saya mendoakan semoga para Almarhum, di tempatkan sisi TUHAN Yang Maha Kuasa."
"Harapan saya, dengan adanya kejadian ini, kita belajar menjadi suporter."
"Yang bisa menerima apapun hasil, yang diraih oleh tim kesayangan kita."
Iswan Karim (2009-2010).

Sama seperti Hengky Oba, Iswan Karim juga berposisi sebagai penjaga gawang.
Selama berkostum Arema Indonesia, pemain bernomor punggung 82 ini, berhasil mempersembahkan gelar juara ISL.
Kepada TribunTernate.com, ia mengucapkan "Klub-klub di eropa, juga memberikan belasungkawanya."
"Termasuk saya yang pernah berseragam Arema. Di mana saya sangat bangga, ketika bermain di Kanjuruhan."
"Karena Aremania dan Aremanita begitu setia mendukung, dengan nyel-nyel yang menggugah semangat."
"Aremania merupakan salah satu suporter terbaik, dan saya turut berdukacita untuk para korban."
Fandy Mochtar (2008-2009).

Mantan Timnas Indonesia yang satu ini, berposisi sebagai winger kanan.
Di eranya, Fandy Mochtar mampu menjadikan lini belakang, Arema Indonesia susah ditembus.
Kepada TribunTernate.com, ia menyatakan "Saya sangat terpukul dengan kejadian/musibah di Stadion Kanjuruhan."
"Saya berdukacita yang sedalam-dalamnya kepada Arema, Aremania, Aremanita."
"Karena saya juga pernah, menjadi bagian dari mereka, menjadi keluarga Arema, Aremania, Aremanita."
"Harapan saya, semoga kejadian ini menjadi yang terakhir, di dalam sepak bola indonesia, Amin."
Ahmad Sembiring (2008-2009).

Di eranya, Ahmad Sembiring menjadi salah satu gelandang potensial, karena pernah membela klub-klub besar tanah air.
Usai dari Arema Indonesia, ia pernah berkostum Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, dan PS Barito Putera.
Kepada TribunTernate.com, ia mengatakan "Saya Ahmad Sembiring turut berdukacita, yang sedalam-dalamnya."
"Atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sebagai mantan penggawa Arema Indonesia."
"Saya dengan tulus berbelasungkawa, kepada para korban. Semoga arwah-arwah mereka bisa tenang di sisi Allah SWT."
"Dan semoga keluarga para korban, di beri ketabahan dalam menghadapi duka ini."
"Serta mereka yang terdampak dengan tragedi ini, tidak memiliki trauma yang mendalam, karena kejadian tersebut." (*)
#PrayForKanjuruhan.