Liga Spanyol
Dibandingkan dengan Xavi, Eks Pelatih Barcelona Dihujat Habis-habisan Asal Main tanpa Taktik
Eks pemain Barcelona membandingkan kualitas dua kepala pelatih yang memegang Blaugrana, Xavi Hernandez dan Ronald Koeman.
TRIBUNTERNATE.COM - Sindiran keras diberikan oleh pemain Sharjah FC, Miralem Pjanic. kepada eks pelatih Barcelona FC, Ronald Koeman.
Pjanic yang pernah merasakan bermain di bawah kepelatihan Koeman dan Xavi Hernandez membandingkan kualitas kedua pelatih tersebut.
Menurut penjelasan Pjanic, kualitas Koeman dan Xavi bagaikan bumi dan langit.
Dikutip dari Barcablaugranes, Pjanic menceritakan, di zaman Koeman, Barca bermain ngawur tanpa adanya persiapan yang matang.
"Saya dulu sangat terkejut saat latihan bersama Koeman," kata Pjanic.
"Di sana tidak ada intensitas, tidak ada taktik, tidak ada ide. Kami tidak bersiap dengan matang untuk pertandingan," ujarnya.
Baca juga: Legenda Bundesliga: Dampak Sadio Mane untuk Bayern Munich Lebih Besar daripada yang Orang Kira
Baca juga: Ada Kaitannya dengan Barcelona, Ini Alasan Baru Sekarang Lionel Messi Gacor di PSG
Baca juga: Alphonso Davies Cedera: Jude Bellingham Minta Maaf, Julian Nagelsmann Bilang Harusnya Kartu Merah

Pjanic kemudian menceritakan bagaimana Xavi sangat serius dalam mempersiapkan tim Barca saat latihan.
Pjanic sendiri saat ini telah meninggalkan Barcelona dan pindah ke Sharjah FC, mulai 7 September 2022 lalu.
"Keputusan untuk pergi meninggalkan Barcelona tidak mudah, (Barca) adalah tim luar biasa dengan staf, dengan publik, kalian bisa merasakan mereka semua bersatu," ujar Pjanic.
Pjanic sendiri menyampaikan, dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Xavi hingga para staf di Barca.
"Cara dia (Xavi) bermain, bagaimana dia mempersiapkan dan melatih jauh lebih baik dibandingkan Koeman. Kamu dapat melihat (Barca) saat ini memiliki struktur dan ide yang sangat jelas," jelas Pjanic.
Pjanic melanjutkan, sebelum pindah dari Barca, dirinya telah berusaha menunjukkan kualitasnya sebagai pemain di pertandingan pra-musim.
Namun pada akhirnya ia tidak dapat memenuhi ekspektasi Xavi Hernandez.
Merasa waktu bermainnya akan terpotong drastis, Pjanic pun memilih pindah.
Ia mengaku tidak akan bisa bahagia jika tidak memberikan sumbangsih besar bagi klub.
"Karena saya suka bermain," kata Pjanic.
Baca juga: Bayern Munich vs Borussia Dortmund 2-2: Julian Nagelsmann Sulit Menerima, Leon Goretzka Kesal
Baca juga: Liga Jerman 2022-2023: Sempat Tertinggal, Borussia Dortmund Tahan Imbang Bayern Munich 2-2
Baca juga: Inter Milan Blak-blakan Bongkar Kelemahan Ter Stegen, Jadi Kunci Kemenangan saat Lawan Barcelona
Xavi Seolah Tak Punya Rencana Cadangan
Di sisi lain, Barcelona terpaksa menelan kekalahan 0-1 dari Inter Milan di San Siro Stadium dalam pertandingan babak fase Grup C Liga Champions, Rabu (5/10/2022).
Kekalahan ini membuat FC Barcelona kehilangan poin dan harus puas menduduki urutan ketiga klasemen sementara Grup C Liga Champions 2022-2023.
Melihat bagaimana Barcelona dibuat keok oleh Inter Milan, muncul pertanyaan bagaimana sang pelatih, Xavi Hernandez, menyusun strateginya.

Dalam laga kontra I Nerazzuri, Xavi Hernandez seolah tidak punya rencana cadangan, dikutip dari Bavarian Football Works.
Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, Barcelona tampaknya tidak memiliki rencana B.
Itu terjadi dalam laga Liga Champions melawan Bayern Munich dan terulang saat berhadapan dengan Inter Milan.
Baik Bayern Munich maupun Inter Milan sama-sama mencetak gol terlebih dulu dan punya pertahanan yang kuat saat melawan Barcelona.
Sementara, tim asuhan Xavi Hernandez tidak mampu menemukan jawaban untuk beberapa pertanyaan sulit.
Kebingungan dalam hal strategi dan rencana terlihat ketika Ousmane Dembele tidak dapat menemukan Robert Lewandowski dengan umpan silang.
Lantas, apa jadinya jika Pedri tidak bisa melakukan roaming ke dalam kotak untuk memberikan dukungan terhadap pelanggaran tersebut?
Apa yang kamu lakukan ketika Robert Lewandowski sudah dipepet terus-menerus sehingga dia malah menemukan lebih banyak ruang di dalam lubang hitam?
Sang pelatih Barcelona sepertinya tidak tahu tentang kemungkinan-kemungkinan itu.
Barcelona kekurangan kecemerlangan pemain seperti yang dimiliki oleh Lionel Messi, yang bisa membuka pertahanan dengan cara yang tak bisa pemain lain lakukan.
The Catalans juga tidak punya sisi kreatif dari pemain seperti Thomas Muller atau Kevin de Bruyne, yang dapat menemukan jalan mereka melalui kerumunan bek dengan beberapa permainan yang tidak lazim.
Saat berhadapan dengan pertahanan kokoh Inter Milan, Barcelona terpaksa melakukan crossing di dalam kotak, berharap Robert Lewandowski bisa melakukannya.
Hal ini sebenarnya bisa efektif dalam kebanyakan situasi, tetapi bukan solusi yang paling kreatif.
Oleh karenanya, jelas saat ini Xavi Hernandez harus menyusun strategi yang tepat sebelum pertandingan minggu depan di kandangnya.
Dalam Matchday 4 babak fase Grup C Liga Champions 2022-2023 nanti, giliran FC Barcelona yang menjamu Inter Milan di Spotify Camp Nou, Kamis (13/10/2022) WIB.
(TribunTernate.com/Qonitah/Rizki)