Liga Jerman
Awkward Moment Sadio Mane di Malam Penghargaan Ballon d'Or 2022: Lupa Mantan Teman Satu Klub
Ada awkward moment yang terjadi antara Sadio Mane dan mantan pemain FC Metz, Ludovic Obraniak, menjelang malam penghargaan Ballon d'Or 2022.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemain depan Bayern Munich, Sadio Mane, mendapat Socrates Award edisi pertama di acara penganugerahan Ballon d'Or yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, Perancis, Senin (17/10/2022) malam waktu setempat.
Selain itu, Sadio Mane juga menempati posisi runner-up dalam klasemen Ballon d'Or 2022, sementara posisi pertama diduduki oleh Karim Benzema.
Ia meraih Socrates Awards berkat kegiatan amal dan aksi kemanusiaan di negara asalnya, Senegal.
Socrates Awards sendiri merupakan trofi khusus yang dinisiasi oleh France Football bagi pemain sepak bola yang berdedikasi dalam mengkampanyekan integrasi serta perlindungan terhadap iklim dan orang-orang yang kurang beruntung atau mereka yang terancam oleh konflik.
Nama Socrates Awards diambil dari ikon sepak bola legendaris Brazil, Socrates Brasileiro, yang turut mendirikan gerakan Demokrasi Korintus (Corinthians Democracy), menentang pemerintahan militer yang berkuasa di Brasil di era 1980an.
Baca juga: Belum Bisa Gantikan Robert Lewandowski, Sadio Mane Diyakini Tetap yang Terbaik bagi Bayern Munich
Baca juga: Tak Cuma Jadi Runner-up Ballon dOr, Sadio Mane juga Raih Socrates Awards karena Kedermawanannya
Baca juga: Liverpool Taklukkan Manchester City, Sadio Mane: Saya Percaya Mereka akan Kembali ke Puncak
Sementara itu, ada momen canggung alias awkward moment yang terjadi antara Sadio Mane dan mantan pemain FC Metz, Ludovic Obraniak, menjelang malam penghargaan Ballon d'Or 2022.
Momen itu pun terekam di French TV.
Ludovic Obraniak yang juga pernah bermain untuk klub Lille dan Werder Bremen, menjadi salah satu tamu L'Equipe di karpet merah.
Sementara, FC Metz sendiri juga merupakan mantan klub Sadio Mane di periode 2002 dan 2007.
Saat Ludovic Obraniak sedang sibuk sendiri, presenter French TV Messaoud Benterki menanyai Sadio Mane tentang mantan pemain internasional Polandia itu.
Messaoud Benterki bertanya, "Apakah Anda senang bertemu lagi dengan Ludovic Obraniak?", dikutip dari SportBible.
Namun, Sadio Mane dengan bingung malah balik bertanya, "Siapa itu?"
Saat mendengarnya, Ludovic Obraniak justru tertawa dan berkata, "Lho, kita kan pernah ketemu waktu di Metz!"
Beberapa saat kemudian, pesepakbola asal Senegal itu dengan sopan, tersenyum agak malu-malu, dan melambai ke panel sebelum melakukan sisa wawancara.
Sementara itu, Sadio Mane mengungkapkan perasaannya bisa menghadiri malam penghargaan Ballon d'Or 2022.
"Saya sangat senang menjadi tamu malam ini," kata Sadio Mane.
"Kadang-kadang saya memang agak pemalu, tapi saya sangat senang melakukan apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat, untuk membuat segalanya lebih baik," sambungnya.
Baca juga: Bayern Munich Kalahkan Viktoria Plzen 4-2: Sadio Mane, Leroy Sane, dan Leon Goretzka Top Performers
Baca juga: Liga Jerman 2022-2023: Top Assist dan Top Scorer Bayern Munich setelah Kalahkan SC Freiburg 5-0
Baca juga: Sadio Mane Sebut Karim Benzema Pantas Menangkan Ballon dOr 2022: Dia Layak Mendapatkannya

Sadio Mane memang menjadi salah satu pemain sepak bola yang dikenal dengan sifat rendah hati dan dermawannya.
Pemain berusia 30 tahun itu telah mengubah desa masa kecilnya, Bambali yang terletak di selatan Senegal, dengan sejumlah gerakan luar biasa.
Sadio Mane menyumbangkan sejumlah besar dana untuk membangun desa terpencil itu. termasuk dana senilai 500.000 poundsterling untuk rumah sakit baru.
Sebelumnya, ia juga sudah menyumbangkan dana 200,000 poundsterling untuk pembangunan sekolah menengah baru.
Selain itu, Sadio Mane membangun sebuah stasiun pengisian bahan bakar dan kantor pos untuk membantu penduduk setempat.
Pada April 2018, ia juga menyumbangkan lebih dari 200,000 poundsterling agar anak-anak di Bambali memiliki sekolah menengah baru, sebuah kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup.
Meski telah banyak memberikan sumbangan dan berderma, Sadio Mane lebih memilih untuk tidak memublikasikannya.
Hal ini terlihat kala Sadio Mane menolak membahas pembangunan sekolah di desanya saat diwawancarai oleh harian The Telegraph.
Ia berkata, "Saya tidak melakukannya untuk publisitas."
(TribunTernate.com/Rizki A.)