Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Lagi-lagi Graham Potter Dihujat soal Utak-atik Pemain Chelsea: Klub Raksasa Kok Adaptasi Tiap Minggu

Danny Murphy beranggapan, klub sebesar Chelsea seharusnya sudah tidak ada lagi tindakan coba-coba.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@grahampotter.manager
Pelatih baru Chelsea, Graham Potter. Danny Murphy beranggapan, klub sebesar Chelsea seharusnya sudah tidak ada lagi tindakan coba-coba. 

TRIBUNTERNATE.COM - Lagi-lagi pelatih Chelsea, Graham Potter, mendapat kritikan pedas.

Memang, kebiasaan Graham Potter mengutak-atik pemain kerap menimbulkan komentar miring hingga hujatan.

Dikutip TribunTernate.com dari metro.co.uk, kali ini komentar miring datang dari mantan pemain Liverpool, Danny Murphy.

Baca juga: Graham Potter Banjir Pujian meski Dihujat setelah Ganti Tuchel di Chelsea: Bisa Latih Timnas Inggris

Baca juga: Graham Potter Girang Kai Havertz Bantu Chelsea Kalahkan RB Salzburg, tapi Ada yang Bikin Kecewa

Danny Murphy beranggapan, klub sebesar Chelsea seharusnya sudah tidak ada lagi tindakan coba-coba.

Yang pada akhirnya hanya akan membuat susunan tim menjadi tidak konsisten.

Saat masih melatih Brighton, Graham Potter pun memang sudah dikenal suka gonta-ganti formasi dan starter.

Tren itu ternyata ia lanjutkan saat menggantikan Thomas Tuchel melatih Chelsea.

Graham Potter mengerahkan 19 pemain untuk starter dalam sembilan pertandingan dengan enam formasi yang berbeda.

Baca juga: Liverpool Bantai Ajax 3-0, Jurgen Klopp Marah gegara Kangen Striker Kesayangan yang Kini Gabung Ajax

Meski Danny Murphy mengagumi kemampuan Graham Potter, namun ia tetap menyorot kebiasaannya yang membuat inkonsisten tersebut.

"Satu-satunya hal yang mengkhawatirkan saya adalah bagaimana tim-tim terbaik selama bertahun-tahun memenangkan liga pada dasarnya punya satu caa bermain dan menguasai itu," ujarnya kepada talkSPORT.

"Anda bisa dengan cepat mengidentifikasi formasi apa yang mereka mainkan."

"Arsenal tak terkalahkan dengan 4-4-1-1. Chelsea di bawah (Antonio) Conte 3-4-3."

"Tim hebat Manchester United 4-4-2. Liverpool dan Manchester City beberapa tahun terakhir ini 4-3-3," paparnya.

Baca juga: Kabar Buruk, Erling Haaland Demam dan Cedera saat Dortmund Vs Man City, Guardiola: Mengkhawatirkan

Pelatih Chelsea Graham Potter
Pelatih Chelsea Graham Potter (Instagram.com/@chelseafc)

Murphy menyadari bahwa Potter ingin anak asuhnya punya kemampuan adaptasi yang hebat, namun tidak dengan perubahan sebanyak itu.

"Dia (Potter) terus mengutak-atik dan bereksperimen pada formasi dan banyak pemain."

"Saya mendukung untuk perkembangan adaptasi, itu bukan hal yang buruk tapi tim terbaik tidak terus beradaptasi setiap minggu untuk menghadapi lawan," ujarnya.

Murphy berharap, Potter ke depannya bisa lebih konsisten dan segera menemukan perpaduan terbaik agar susunan pemainnya bisa konsisten.

Baca juga: Ronaldo Tak Jadi Prioritas Chelsea seusai Ditendang MU, Graham Potter Lebih Tergoda Bintang AC Milan

Graham Potter Tetap Banjir Pujian

Meski kerap dihujat oleh para pakar atau penggemar, Graham Potter tetap banjir pujian.

Bagaimana tidak, kebiasaannya suka gonta-ganti pemain terbukti berhasil untuk mengembangkan Chelsea.

Sejak menggantikan Thomas Tuchel pada awal September 2022 lalu, Graham Potter sudah sembilan kali tak terkalahkan.

Dengan menang enam kali dan seri tiga kali, dan yang terakhir kemenangan 2-1 melawan RB Salzburg di Liga Champions.

Pakar dari BT Sport, Joe Cole dan Glenn Hoddle, bahkan menyebut Graham Potter nantinya kemungkinan bisa menjadi Pelatih Timnas Inggris.

Baca juga: Kelakar Graham Potter saat Disebut Wajahnya Makin Glowing sejak Jadi Pelatih Chelsea

Menurut Cole, Potter adalah sosok yang tegas dan akan memberikan jawaban apa saja ketika diwawancara.

"Ketika kalian mewawancarainya, dia sangat lurus dan tidak menyimpang dari pesan yang ingin dia sampaikan," ujar Cole.

"Kalian tidak bisa membayangkan dia kebingungan, saya tidak pernah melihatnya bingung di Brighton. Padahal orang-orang dengan bodohnya mempertanyakan dia," sambungnya.

Bagi Cole, kehadiran Potter di Chelsea adalah angin segar bagi para pemain untuk berkembang.

"Semua orang di skuad itu akan merasa punya kesempatan untuk kembali bermain dan menjadi pemain besar di Chelsea. Semua orang termotivasi."

"Setelah dua atau tiga bulan, saya ambil contoh Hakim Ziyech, motivasinya mungkin mulai luntur tapi bagaimana dia (Potter) menghadapi itu?"

"Saya yakin Graham Potter akan membahasnya saat hal itu terjadi. Kalian bisa lihat hal-hal yang bisa jadi akan salah dan bagaimana dia akan bereaksi."

"Dia telah mencentang semua kriteria sejauh ini, semua pemain ada di sana, masa depannya cerah saat ini," paparnya.

Baca juga: Curhatan Reece James pada Graham Potter soal Kondisinya, Bakal Absen Laga Aston Villa Vs Chelsea

Graham Potter soal Kepemimpinan Thomas Tuchel

Graham Potter menjawab pertanyaan mengenai skuadnya yang sempat memburuk di era Thomas Tuchel.

Kini, di tangan Graham Potter, Chelsea mulai bangkit di musim ini.

Pencapaian yang terakhir adalah kemenangan 2-1 saat melawan Red Bull Salzburg pada Selasa (25/10/2022) malam WIB.

Graham Potter mengakui, RB Salzburg bukanlah tim yang mudah untuk dikalahkan.

"Tidak mudah untuk menciptakan peluang melawan tim ini akrena pertahanan mereka sangat intens dan agresif," aku Graham Potter, dikutip dari mirror.co.uk.

Tak hanya itu, pincangnya Chelsea juga berpengaruh dalam performanya.

Meski sebenarnya RB Salzburg pun banyak kehilangan pemain kuncinya.

"Saya pikir kami sudah menciptakan beberapa peluang bagus dari permainan yang bagus."

"Kami memiliki banyak permainan dan sedikit gangguan dalam hal beberapa pemain kunci yang hilang, tapi salut untuk para pemain yang telah bisa menghadapi ini dengan baik," paparnya.

Graham Potter menyadari, perjalanan anak asuhnya di Liga Inggris dan Liga Champions sama-sama beratnya.

Namun, ia bangga skuadnya kini sudah mulai bisa bangkit dari keterpurukan.

Graham Potter mengaku tidak memusingkan keterpurukan Chelsea di era pendahulunya, Thomas Tuchel.

Kini, ia hanya ingin fokus agar anak asuhnya bisa terus membuat peluang untuk menang.

"Saya tidak bisa berkomentar (tentang penyelesaian) sebelum saya di sini."

"Yang bisa saya katakan adalah bagus kami bisa menciptakan peluang dan tampil baik."

"Kemudian kita dukung kualitas para pemain, semakin banyak peluang yang kami ciptakan, semakin tampak kualitas mereka. Jadi saya tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu," tegasnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved