Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Perbandingan Brighton di Era Graham Potter dan De Zerbi, Lebih Unggul Era Pelatih Baru Chelsea?

Simak perbandingan statistik Brighton & Hove Albion di bawah kepemimpinan Graham Potter yang kini diambil alih Roberto De Zerbi.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@chelseafc - @roberto.de.zerbi
Pelatih Chelsea, Graham Potter dan pelatih Brighton, Roberto De Zerbi. Simak perbandingan statistik Brighton & Hove Albion di bawah kepemimpinan Graham Potter yang kini diambil alih Roberto De Zerbi. 

TRIBUNTERNATE.COM - Simak perbandingan statistik Brighton & Hove Albion di bawah kepemimpinan Graham Potter yang kini diambil alih Roberto De Zerbi.

Manakah yang lebih unggul? Apakah era Graham Potter yang kini menjadi pelatih baru Chelsea lebih unggul?

Dikutip TribunTernate.com dari bbc.com, Brighton belum pernah menang dalam lima pertandingan sejak sang pelatih asal Italia mengambil alih.

Baca juga: Pengakuan Mantan Anak Asuh Graham Potter, Kaget Pelatih Hijrah ke Chelsea: Saya Utang Banyak Padanya

Baca juga: Brighton Vs Chelsea, Curhatan Graham Potter soal Mantan Anak Asuhnya: Bakal Sulit, Saya Tahu Mereka

Brighton mendapat pujian para pakar karena penampilannya yang tak kenal takut saat melawan Liverpool dan Manchester City.

Meski hanya berakhir satu poin dari skor 3-3 saat melawan Liverpool, dan nol poin dari hasil 3-1 melawan Manchester City.

Di antara dua laga melawan klub raksasa tersebut, Brighton mengklaim satu poin dan gagal mencetak gol lagi dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur, Brentford, dan Nottingham Forest.

Dari statistik yang ada, Brighton era De Zerbi memiliki persentase rata-rata penguasaan bola lebih tinggi, yakni 59,5 persen sedangkan Potter 50,4 persen.

Baca juga: Cedera Reece James Paling Menyakitkan bagi Chelsea, Graham Potter Cari Pengganti dari Inter Milan

Umpan yang dilepaskan ada 572 di bawah De Zerbi, dan Potter 445, sementara tembakan per pertandingan De Zerbi punya 13,6 sedangkan Potter 13,3.

Namun, perbandingan gol tiap pertandingan lebih tinggi Potter, yakni 2,0 sedangkan De Zerbi 0,8.

Serta gol yang diharapkan per pertandingan De Zerbi adalah 1,24 sedangkan Potter 1,75.

Pengakuan Pemain Brighton soal Graham Potter

Hijrahnya Graham Potter ke Chelsea menggantikan Thomas Tuchel tak hanya mengagetkan para pemain The Blues, tapi juga pemain Brighton & Hove Albion.

Para pemain Brighton terkejut ketika pelatih mereka harus pindah ke klub raksasa London Barat tersebut.

Baca juga: Bek Liverpool Kesal Darwin Nunez Dibanding-bandingkan dengan Erling Haaland: Ini Tidak Adil

Bintang Brighton, Adam Webster, mengakui dirinya berutang banyak kepada Graham Potter.

Dikutip TribunTernate.com dari sussexlive.co.uk, selain para pemain Brighton, para penggemar juga kecewa atas kepindahan sang pelatih.

Ditambah Graham Potter tak hanya pindah seorang diri, namun juga memboyong sejumlah staf yang dianggap penting di Brighton.

Beberapa minggu setelah kepergian Graham Potter, sang bek tengah, Adam Webster membeberkan apa saja yang sudah dilakukan sang pelatih di klub lamanya.

Diketahui, Adam Webster direkrut Brighton pada musim panas 2019 dari Bristol City.

Dia kemudian menjadi lini pertahanan yang hampir selalu dipilih Potter untuk bertanding.

Baca juga: Leicester Vs Man City, Erling Haaland Bilang Begini ke Pep Guardiola setelah Sempat Demam dan Cedera

Webster menjadi starter pada 93 dari 99 pertandingan selama di bawah kepemimpinan Potter.

Pemain asal Inggris itu bersyukur pernah menjadi anak asuh Potter karena dia begitu berjasa dalam kariernya.

"Saya berutang banyak padanya. Dia membawa saya ke klub, namun ini bukan proses yang mudah," ujar Webster.

Webster menceritakan, proses kepindahannya dari Bristol pun cukup alot.

"Setelah saya akhirnya di sini, dia menunjukkan kepercayaan diri yang besar kepada saya dan saya mendapat banyak kesempatan bermain di bawah kepelatihannya," kata Webster.

"Dia selalu memberi saya kepercayaan itu di lapangan. Tak hanya dia, namun juga Billy, Bruno, dan Bjorn."

"Banyak waktu dihabiskan latihan di lapangan, ketika di luar lapangan, ada video ulasan pertandingan, di mana sangat membantu kami dan rekan-rekan selama tiga tahun terakhir," paparnya.

Chelsea Pincang Hadapi Brighton

Laga Brighton & Hove Albion vs Chelsea akan digelar pada Sabtu (29/10/2022) pukul 21.00 WIB.

Ini berarti menjadi kesempatan pelatih Chelsea, Graham Potter, untuk kembali bertemu mantan anak asuhnya.

Graham Potter sempat mengaku bahwa pertandingan melawan Brighton akan jadi pertandingan yang sulit.

"Ini bakal jadi pertandingan sulit lainnya," ujar Graham Potter dikutip dari bbc.com.

Hal ini tak lain karena Graham Potter begitu mengetahui Brighton sehingga tahu kekuatan mantan anak asuhnya.

"Saya tahu tim Brighton dengan sangat baik, saya tahu kualitasnya dan saya berharap untuk kembali ke sana," harapnya.

Graham Potter mengungkap kondisi terbaru anak asuhnya.

Dikutip dari sussexexpress.co.uk, sudah ada sejumlah pemain Chelsea yang cedera sejak beberapa pertandingan lalu.

Di antaranya adalah N'Golo Kante, Wesley Fofana, Reece James, dan Kalidou Koulibaly.

Yang terakhir adalah Mateo Kovacic yang cedera saat melawan RB Salzburg dalam laga tandang pada Selasa (25/10/2022) lalu.

Saat itu, Mateo Kovacic mencetak gol pembuka pada menit ke-23.

Kemudian dari RB Salzburg, Junior Adamu menyamakan kedudukan pada menit ke-49.

Hingga akhirnya Kai Havertz menyegel kemenangan untuk Chelsea dengan gol menit ke-64.

Saat itu, Kovacic harus meninggalkan lapangan lebih awal karena masalah di betisnya.

"Dia merasakan sakit sedikit di betisnya, itu adalah pertandingan yang berat."

"Dia merasa agak tegang, semoga tidak terlalu buruk," harap Potter.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved