Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Spanyol

Ambisi Jadi Presiden Barca, Gerard Pique Ingin Suntikkan Model Bayern Munich ke FC Barcelona

Jika menjadi presiden, Gerard Pique ingin mengubah rezim kekuasaan di tubuh Barca. Ia berorientasi pada model klub Jerman, Bayern Munich.

Instagram/3gerardpique
Mantan pemain FC Barcelona, Gerard Pique - Sudah lama berembus kabar bahwa Gerard Pique berambisi menjadi presiden FC Barcelona suatu hari nanti jika dirinya pensiun. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bek tengah FC Barcelona, Gerard Pique, telah resmi mengumumkan bahwa dirinya pensiun dari dunia sepak bola, Kamis (3/11/2022) lalu.

Pertandingan La Liga melawan Almeria pada Sabtu (5/11/2022) menjadi pertandingan terakhir yang dia lakoni.

Itu adalah penampilan Gerard Pique yang ke-616 untuk FC Barcelona, sekaligus laga seniornya yang ke-769 selama dia berkarir.

Memang, sudah lama berembus kabar bahwa Gerard Pique berambisi menjadi presiden FC Barcelona suatu hari nanti jika dirinya pensiun.

Bahkan, laporan dari BleachReport pada 2017 lalu menunjukkan, Gerard Pique telah mengungkap impiannya untuk menjadi Presiden FC Barcelona setelah dirinya pensiun.

Kini, detail tentang rencana mantan kekasih Shakira itu untuk mengambil alih kursi kepresidenan Blaugrana mulai terungkap.

Namun, satu hal yang menarik adalah, ada model Bayern Munich yang sepertinya akan disuntikkan ke dalam rencana Gerard Pique, menurut sebuah laporan dari jurnalis Sport, Ernest Folche.

Baca juga: Bundesliga MD15: 6 Fakta Kemenangan 2-0 Bayern Munich atas Schalke, Penampilan ke-100 Jamal Musiala

Baca juga: Curhat Gerard Pique Sudah Ingin Pensiun dari Barcelona Sejak Lama, tapi Batal Gara-gara Ini

Baca juga: 16 Pemain Barcelona Dipanggil Timnas di Piala Dunia Qatar 2022, Rasa Khawatir Hantui Pelatih Barca

Drama sempat terjadi dalam pertandingan Barcelona Vs Osasuna pada Rabu (9/11/2022) dini hari tadi.
Gerard Pique. (Instagram/@3gerardpique)

Rencana Gerard Pique untuk Jadi El Presidente

Untuk memenuhi ambisinya menduduki tampuk kepemimpinan FC Barcelona, Gerard Pique menargetkan pemilihan umum 2027.

Memang, FC Barcelona adalah salah satu klub besar di Spanyol yang seolah identik dengan institusi politik, dengan banyak faksi yang bersaing untuk menguasainya.

Oleh karena itu, media yang meliput Barca juga memiliki agenda politik masing-masing, dan para jurnalis diketahui memiliki koneksi dengan faksi-faksi tersebut.

Baca juga: Bundesliga Matchday 15: Daftar Top Scorer dan Top Assist Bayern Munich setelah Kalahkan Schalke 2-0

Baca juga: Pelatih Bayern Munich: Senegal Tentu Ingin Sadio Mane Ikut Piala Dunia, tapi Kesehatan yang Utama

Rupanya, di masa-masa jelang pensiunnya, Gerard Pique telah menyusun jalan setapak untuk mewujudkan ambisnya menjadi El Presidente.

Semua langkah Gerard Pique telah diperhitungkan untuk membuat modal politik yang maksimal.

Misalnya, saat Gerard Pique diusir dari lapangan oleh wasit Gil Manzano dalam pertandingan terakhirnya sebagai pemain Barca, dinilai sebagai sesuatu hal yang memang di-setting.

Dengan pengusiran ini, seolah pemain kelahiran Barcelona, Spanyol 2 Februari 1987 itu ingin menunjukkan kepada pendukung setia Catalan bahwa dirinya akan selalu membela klub dalam keadaan apa pun.

Kemudian, pidato perpisahan Gerard Pique tidak secara langsung menyebutkan sang pelatih maupun Presiden FC Barcelona saat ini, Xavi Hernandez dan Joan Laporta.

Bahkan, penampilan publik pertama mantan Manchester United itu setelah pensiun malah dengan selebritas internet, Ibai Llanos, bukan presiden klubnya. 

Joan Laporta dilaporkan tidak dapat mengatur jadwal untuk mengadakan konferensi pers bersama pemain legendaris Barca tersebut.

Langkah-langkah yang dilakukan Gerard Pique menunjukkan upayanya untuk menjauhkan diri dari pendirian politik saat ini di dalam tubuh Barcelona.

Mantan pemain FC Barcelona, Gerard Pique
Mantan pemain FC Barcelona, Gerard Pique (Instagram/3gerardpique)

Singkatnya, nanti ketika menjadi presiden, Gerard Pique ingin mengubah rezim kekuasaan di tubuh Barca.

Selain itu, Gerard Pique disebut-sebut berorientasi pada model Bayern Munich, di mana nama-nama mantan legendanya, seperti Uli Hoeness, Karl-Heinz Rummenigge, dan Oliver Kahn ditempatkan sebagai petinggi utama klub setelah pensiun.

Gerard Pique, yang juga menjadi bagian dari 'generasi emas' Barcelona, tampaknya ingin melihat model yang sama diterapkan di klubnya.

Ia ingin para mantan pemain yang punya catatan terbaik mengambil bertanggung jawab atas semua keputusan penting untuk Barcelona.

Selain itu, terpuruknya FC Barcelona akhir-akhir ini disebut-sebut karena berbagai keputusan penting di ruang ganti pemain telah diambil alih oleh mereka yang tak punya pengetahuan sepak bola yang memadai.

Dengan rencana ini, sepertinya Gerard Pique tidak hanya ingin kekuasaan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mengubah manajemen Barcelona menjadi 'Futbolistacracy' di mana para mantan pemain terkenal yang memegang semua posisi penting di dewan, bukan orang-orang non-sepak bola.

Sumber: Bavarian Football Works

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved