Liga Inggris
Guardiola Disuruh Pilih Frank Lampard, Steven Gerrard, atau Paul Scholes: Pelatih City Tunjuk Siapa?
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, diminta memilih gelandang terbaik, Frank Lampard, Steven Gerrard, atau Paul Scholes.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, diminta memilih gelandang yang paling berbakat.
Pilihannya adalah Frank Lampard, Steven Gerrard, atau Paul Scholes.
Gelandang manakah yang dipilih Pep Guardiola?
Baca juga: Guardiola Ketar-ketir Man City Paling Terdampak Piala Dunia 2022, Liverpool Paling Diuntungkan
Baca juga: Puji Guardiola dan Jurgen Klopp, Eks Bek Manchester City: Tapi Pep Jenius, Tiada Tanding
Dikutip dari caughtoffside.com, Pep Guardiola dianggap sebagai salah satu pelatih sepak bola terbaik di dunia.
Pep Guardiola pernah membawahi sosok-sosok hebat seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.
Dua sosok terakhir juga termasuk sebagai gelandang terbaik yang pernah ada.
Namun, Inggris juga mencetak sejumlah talenta kelas dunia.
Paul Scholes lulus dari akademi Manchester United dan menjadi salah satu pemain tersukses di Liga Inggris.
Baca juga: Guardiola Punya PR di Jeda Piala Dunia: Pikirkan Masa Depan Bernardo Silva di Manchester City
Dari Piala FA Youth dengan Class of '92 hingga 11 gelar liga, tiga Piala FA, dua Liga Champions, serta sejumlah trofi lainnya berhasil ia dapatkan.
Sementara itu, Frank Lampard menghabiskan 13 tahun di Chelsea sebelum kemudian pindah ke Manchester City.
Frank Lampard mengakhiri kariernya sebagai pemain di New York City FC.
Selama berada di Stamford Bridge, ia menjadi ikon dan legenda klub dengan meraih tiga gelar Liga Inggris, empat Piala FA, Liga Champions, dan Liga Europa, serta sejumlah trofi lainnya.
Kemudian Steven Gerrard adalah bintang Liverpool yang bertahan di klub masa kecilnya dari tahun 1998 hingga 2015.
Pemain kelahiran Merseyside ini memenangkan dua Piala FA, Liga Champions, tiga Piala Liga, serta Piala Super dan Piala UEFA.
Baca juga: NGolo Kante Mulai Dilirik Juventus dan Inter Milan, Chelsea Bakal Lepas di Harga Berapa?
Meski kariernya cukup panjang di klub top Inggris, ia tidak pernah memenangkan gelar liga.
Dari ketiga pemain hebat di atas, Guardiola ternyata memilih Scholes.
"Saya sangat menghormati Frank (Lampard) dan Steven (Gerrard), tapi Paul Scholes adalah favorit saya."
"Saya menyukainya. Menurut saya, dia punya segalanya," pujinya.
Baca juga: Graham Potter Bakal Datangkan Eks Anak Asuhnya dari Brighton, Edouard Mendy Ingin Tinggalkan Chelsea
Lionel Messi Puji Pep Guardiola
Pep Guardiola disebut sebagai pelatih terbaik menurut megabintang PSG, Lionel Messi.
Meski menganggap Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik, namun Lionel Messi menyebutnya merugikan dunia sepak bola. Apa maksudnya?
Dikutip dari talksport.com, Lionel Messi dan Pep Guardiola pernah bekerjasama selama 4 tahun saat keduanya di Barcelona.

Selama berkarier bersama Barcelona, Lionel Messi dan Pep Guardiola telah merasakan kemenangan sejumlah trofi.
Di antaranya tiga gelar La Liga, dua Copa del Rey, dan dua Liga Champions.
Setelah meninggalkan Camp Nou pada 2012, Pep Guardiola melanjutkan kesuksesannya di Bayern Munich dan Manchester City.
Menurut Lionel Messi, sejak kepergian Pep Guardiola, Barcelona jadi terasa berbeda.
Barcelona tak pernah lagi mencapai standar setinggi era Guardiola.
Ditambah terpaan masalah finansial dalam klub dalam beberapa musim terakhir ini.
Maka dari itu, Guardiola sangat bersyukur pernah berada di bawah kepemimpinan Guardiola.
"Pep adalah pelatih terbaik yang pernah saya miliki," ujar Messi kepada Movistar.
"Semua yang dia rencanakan akhirnya selalu terjadi. Dia istimewa dalam hal memandang sesuatu, mempersiapkan pertandingan, dan berkomunikasi," pujinya.
Lalu, apakah yang dimaksud kerugian yang disebabkan oleh Guardiola?
Ternyata kepiawaian Guardiola dalam melatih membuat pelatih lain mengira bahwa mengelola skuad itu mudah.
"Guardiola menyebabkan banyak kerugian di dunia sepak bola juga karena apa-apa tampak terlalu mudah, terlalu sederhana sehingga semua orang ingin menirunya."
"Kemudian saya menemukan banyak 'Guardiola' di luar sana, dan kalian pun menyadari apa yang kami lakukan, hal-hal apa saja yang selama ini kami lakukan," paparnya.
Tak hanya Messi yang memuji Guardiola, sang pelatih juga pernah memuji mantan anak asuhnya itu.
"Dia adalah pemain terbaik sepanjang masa," ujar Guardiola pada tahun 2015 silam.
"Saya membandingkannya dengan Pele. Saya sangat senang melihat permainannya," sambungnya.
Komentar Negatif soal Pep Guardiola di Barcelona
Karier bintang Manchester City, Erling Haaland, bisa hancur gara-gara sang pelatih, Pep Guardiola.
Atas hal ini, Erling Haaland sampai mendapat peringatan dari legenda AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.
Menurut Zlatan Ibrahimovic, Erling Haaland harus bisa untuk tidak membiarkan ego Pep Guardiola menggagalkan kariernya di Manchester CIty.
Dikutip dari mirror.co.uk, Erling Haaland memang menjadi andalan Manchester City dengan sejauh ini sudah membukukan 22 gol dari 15 pertandingan.
Manchester City menggelontorkan 51 juta poundsterling atau sekitar Rp 899 miliar untuk mendatangkan Erling Haaland dari Borussia Dortmund.
Pemain 21 tahun itu langsung bisa beradaptasi dengan Pep Guardiola dan skuadnya.
Namun, di balik kesuksesan Haaland saat ini, Ibrahimovic memberinya peringatan soal Guardiola.
Ibrahimovic berkaca dari pengalamannya sendiri saat bekerjasama dengan Guardiola di Barcelona pada 2009-2010.
Hubungan Ibrahimovic dan Guardiola hancur sebelum ia bergabung dengan AC Milan.
Ibrahimovic marah lantaran waktunya di Barcelona tidak dihargai dan seperti dikorbankan untuk Lionel Messi yang menggantikan posisinya.
Mantan kapten Timnas Swedia itu kemudian berselisih dengan Guardiola lantaran keduanya bentrok dalam hubungan profesional mereka.
Pada 2016, Ibrahimovic sempat menjawab pertanyaan soal Guardiola, "Banyak hal telah terjadi sejak saat itu hingga sekarang, jadi bagaimana dia bekerja hari ini saya tidak tahu, dan saya tidak peduli karena dia bukan pelatih saya."
Dalam siaran Canal Plus, Ibrahimovic melontarkan pujiannya untuk Haaland.
"Saya sangat menyukainya, dia adalah pemain yang sangat cerdas."
"Dia tidak melakukan hal-hal yang berada di luar jangkauannya. Dia tidak bersusah payah mengejar bola, dia menunggu di depan gawang dan mencetak gol," pujinya.
Bagi Ibrahimovic, Haaland adalah perpaduan antara tiga pemain, yakni Filippo Inzaghi, David Trezeguet, dan Christian Vieri.
Veteran AC Milan itu memperingatkan Haaland agar waspada terhadap Guardiola.
"Apakah Guardiola mampu mengembangkannya? Itu tergantung pada ego yang dimiliki Guardiola."
"Apakah dia membiarkan dirinya lebih berkembang dari Haaland atau tidak. Dia tidak membiarkan saya atau yang lain menjadi berkembang," tuturnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)