Liga Inggris
Meski Hebat di Man City, Kyle Walker Tetap Harus Diganti oleh Guardiola, Rico Lewis Kurang Gacor?
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, diberi tugas untuk memperbarui sejumlah lini skuadnya setelah perpanjangan kontrak.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, diberi tugas untuk memperbarui sejumlah lini skuadnya setelah perpanjangan kontrak.
Di antaranya adalah mencari bek kanan baru yang bisa menggantikan Kyle Walker.
Dikutip dari manchestereveningnews.co.uk, Kyle Walker selama ini tak tergantikan sejak bergabung di Etihad Stadium pada 2017.
Baca juga: Guardiola Harus Bisa Yakinkan Erling Haaland Bertahan di Man City meski saat Sang Pelatih Hengkang
Baca juga: Bek Man City Kyle Walker Girang Guardiola Perpanjang Kontrak: Tidak seperti Klub-klub Lain
Posturnya atletis dan kecepatannya tak tertandingi.
Belum lagi kemampuan teknis dan pemahaman taktik yang luar biasa.
Seharusnya Manchester City bisa bermain dengan level tinggi tanpa khawatir serangan balik.
Namun, selama setahun terakhir, performa Kyle Walker mulai menurun.
Ketika pemain 32 tahun itu absen juga dampaknya langsung terasa.
Baca juga: Tugas Guardiola di Man City setelah Kontrak Baru: Ganti Gundogan, Bernardo Silva, dan De Bruyne?
Sementara itu, Joao Cancelo lebih baik dipertahankan sebagai bek kiri.
Sedangkan Rico Lewis yang masih 18 tahun dianggap terlalu muda dan belum berpengalaman untuk menjadi pengganti Kyle Walker jangka panjang.
Pep Guardiola Harus Bisa Bikin Erling Haaland Bertahan
Pep Guardiola, punya sejumlah PR setelah perpanjangan kontraknya.
Pep Guardiola menandatangani kontrak baru selama dua tahun ke depan.
Salah satu PR Pep Guardiola adalah untuk meyakinkan sang bintang, Erling Haaland, agar tetap bertahan di Manchester City.

Baca juga: Trevoh Chalobah Girang Kontrak Diperpanjang Chelsea 6 Tahun, Boehly Banggakan Asuhan Graham Potter
Bahkan nanti sampai ketika Pep Guardiola sudah meninggalkan Etihad Stadium.
Dikutip dari manchestereveningnews.co.uk, kontrak Erling Haaland akan habis pada 2027.
Kabarnya akan ada klausul yang aktif sebelum 2027 yang memungkinkan Erling Haaland meninggalkan Manchester City ke klub di luar Liga Inggris.
Pep Guardiola menjadi alasan utama Erling Haaland mau ke Manchester City.
Kini, Pep Guardiola harus bisa meyakinkan Erling Haaland untuk tetap tinggal meski jika sang juru taktik pergi pada 2025 nanti.
Pep Guardiola Bakal Ganti Kevin De Bruyne?
Pep Guardiola dibebankan sejumlah tugas setelah memperbarui kontraknya di Manchester City.
Di antara tugas-tugas itu adalah menyegarkan lini tengah Manchester City.
Dikutip dari manchestereveningnews.co.uk, Manchester City memiliki kelompok gelandang yang luar biasa.
Namun waktu terus berjalan, dan para pemain semakin berumur.
Ilkay Gundogan kini berumur 32 tahun dan kontraknya akan berakhir pada akhir musim.
Ilkay Gundogan mungkin perlu diganti musim panas nanti.
Sementara itu, Bernardo Silva sudah lama memendam keinginan untuk bermain di Spanyol, sehingga ada kemungkinan dia bakal hengkang.
Kemudian Kevin De Bruyne juga akan berumur 32 tahun pada awal musim nanti.
Meski Kevin De Bruyne mungkin masih bertahan di level elite, namun Pep Guardiola tetap butuh pembaruan.
Pemain Borussia Dortmund, Jude Bellingham, kabarnya akan tetap menjadi opsi perekrutan utama.
Pep Guardiola juga menunggu perkembangan Phil Foden serta Cole Palmer.
Kyle Walker Senang Pep Guardiola Perpanjang Kontrak
Kyle Walker bahagia lantaran Pep Guardiola memperpanjang kontraknya.
Durasi panjang Pep Guardiola di Manchester City disebut tak seperti pelatih di klub-klub lain.
Dikutip dari mirror.co.uk, Pep Guardiola sudah menandatangani perpanjangan kontrak baru selama dua tahun ke depan.
Kabar ini membuat Kyle Walker bersemangat untuk membela Manchester City.
"Sungguh sosok yang luar biasa, pelatih yang hebat dan terhebat."
"Tapi nyatanya memang hebat, dan saya pikir dengan dia bisa memperpanjang kontrak, dia menunjukkan kepercayaan pada klub dan klub menunjukkan kepercayaan padanya."
"Sehingga klub kini bergerak semakin maju," ungkap Kyle Walker.
Bagi Walker, perpanjangan kontrak ini tak hanya bagus bagi Manchester City namun juga bagi Liga Inggris.
Pelatih dan pihak terkait dalam klub yang sudah bekerjasama dalam waktu lama sudah saling mengenal sehingga adaptasi lebih mudah.
"Ini bagus untuk Manchester City karena dia mengenal para pemain, kami juga mengenal para staf. Tidak banyak pengurangan dan perubahan."
"Di klub-klub tertentu hal itu terjadi dan kalian seolah menekan tombol reset lagi dan seperti 'Baiklah, pelatih baru, apakah cocok di sini?'."
"Jadi, ini hebat apa yang dia bangun di Manchester City, dan mudah-mudahan ini akan terus berlanjut," harapnya.
Komentar Pep Guardiola
Dikutip dari theathletic.com, Pep Guardiola telah menyepakati perpanjangan kontrak hingga 2025.
Kesepakatan itu akan terdiri dari kontrak satu tahun awal, dengan klub dan pelatih punya opsi untuk musim selanjutnya.
Hal ini berarti salah satu pihak dapat memilih untuk mengakhiri lebih cepat jika mereka mau.
Struktur kontrak ini sama seperti yang ditandatangani Pep Guardiola pada November 2020 lalu.
Diketahui, Pep Guardiola bergabung Manchester City pada 2016.
Ia sempat melatih klub besar lain seperti Barcelona hingga Bayern Munich.
Selama kepempimpinannya, Manchester City telah memenangkan empat gelar Liga Premier, satu Piala FA, dan Piala Liga empat kali.
Manchester City juga mencapai final Liga Champions 2020/2021 di mana akhirnya mereka dikalahkan Chelsea 1-0.
Pada awal November, Guardiola sempat menyebut bahwa ia tak mungkin melatih klub lain dengan durasi selama kepelatihannya di Manchester City.
"(Apakah saya) mau bertahan di klub lain selama tujuh tahun? Tidak, saya rasa tidak."
"Sulit untuk menemukan apa yang saya dapatkan di sini sebagai pelatih," ungkapnya.
Guardiola menyebut, dirinya bisa menjadi pelatih di Manchester City dalam waktu yang lama karena dukungan dari semua pihak.
"Untuk menjadi pelatih dalam waktu yang lama, kalian harus punya dukungan."
"Hasil pertandingan memang sangat membantu, ini tak bisa disangkal."
"Di dunia ini mereka memecat kalian, mereka mengusir kalian, kita tahu itu," paparnya.
"Tapi di klub-klub besar, bagian dari kesuksesan pelatih termasuk apra petinggi, terutama direktur olahraga, CEO, dan semua orang di sini."
"Ini juga berlaku untuk media, suporter, dan para pemain. Ada stabilitas. Inilah mengapa saya pikir hanya di beberapa klub saja hal ini bisa terjadi," sambungnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)