Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Piala Dunia Qatar 2022

Pemuda Iran Ditembak Aparat gara-gara Bunyikan Klakson Rayakan Kekalahan Lawan AS di Piala Dunia

Mehran Samak dikabarkan ditembak oleh aparat pada Selasa (29/11/2022) malam atau Rabu (30/11/2022) dini hari WIB.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Marca.com
Nasib nahas menimpa seorang pemuda Iran bernama Mehran Samak (27) yang dikabarkan ditembak oleh aparat pada Selasa (29/11/2022) malam atau Rabu (30/11/2022) dini hari WIB. 

TRIBUNTERNATE.COM - Nasib nahas menimpa seorang pemuda Iran bernama Mehran Samak (27).

Mehran Samak dikabarkan ditembak oleh aparat pada Selasa (29/11/2022) malam atau Rabu (30/11/2022) dini hari WIB.

Ia tewas ditembak di kepala karena membunyikan klakson untuk merayakan kekalahan Iran melawan Amerika Serikat di Piala Dunia Qatar 2022.

Baca juga: Kalah dari AS di Piala Dunia, Pemain Iran Sempat Terancam Penjara dan Keluarga Bakal Dianiaya

Baca juga: Christian Pulisic Cedera di Piala Dunia AS Lawan Iran, Winger Chelsea Tumbang setelah Sumbang Gol

Dikutip dari marca.com, Mehran Samak awalnya bergabung dengan sejumlah demonstran lain di jalanan Bandar-e Anzali, sebuah kota di Iran utara.

Mereka memprotes rezim yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Media Iran International mengklaim bahwa Samak ditembak oleh seorang aparat keamanan ketika di dalma mobil bersama tunangannya.

Samak sempat dilarikan ke rumah sakit setelah tembakan itu namun dinyatakan tewas setelah sampai di RS.

Baca juga: Sebut Manchester City Bukan Rumahnya, Pep Guardiola: Tak Ada yang Sebanding dengan Barcelona

Timnas Iran di Bawah Tekanan

Tekanan dirasakan oleh para pemain Timnas Iran di Piala Dunia Qatar 2022.

Bahkan tekanan sudah ada sebelum tersingkir dari grup B.

Iran baru saja kalah 1-0 melawan Amerika Serikat pada Rabu (30/11/2022) dini hari WIB.

Dikutip dari marca.com, kondisi politik di Iran memang tengah tidak kondusif.

Baca juga: Wonderkid Chelsea Blasteran Thailand Diincar Man City hingga Tottenham, Graham Potter Bodo Amat?

Para pemain Timnas Iran sebelum melawan Amerika Serikat
Para pemain Timnas Iran sebelum melawan Amerika Serikat (Twitter.com/@@IranNewspaper)

Belum lagi hubungan Iran dengan Amerika Serikat yang memang telah lama dipolitisasi.

Para pemain Iran disebut telah diancam sebelum pertandingan berlangsung.

Bahkan, keluarga juga terancam jika para pemain Timnas Iran ikut-ikutan memprotes rezim.

Para pemain Iran sempat berencana tidak akan menyanyikan lagu kebangsaan di laga debut melawan Inggris sebagai bentuk protes.

Namun mereka mengurungkan niatnya karena konsekuensi yang mengancam.

Keluarga mereka bisa disiksa hingga dipenjara karena aksi protes tersebut.

Kini, setelah kalah dari AS, entah konsekuensi apa yang bakal diterima para pemain.

Meski kalah, pelatih Iran, Carlos Queiroz memuji para pemainnya.

Queiroz memuji kemampuan dan ketangguhan para pemain yang bisa tampil maksimal meski di bawah tekanan.

Suporter Bela Wanita Iran

Aksi nekat dilakukan seorang suporter Piala Dunia Qatar 2022 pada laga Selasa (29/11/2022) WIB.

Suporter tersebut nekat berlari ke lapangan di tengah-tengah laga Portugal vs Uruguay.

Ia membawa bendera pelangi khas simbol komunitas LGBT.

Suporter Piala Dunia Qatar 2022 membawa bendera LGBT pada laga Selasa (29/11/2022) WIB.
Suporter Piala Dunia Qatar 2022 membawa bendera LGBT pada laga Selasa (29/11/2022) WIB. (Twitter.com/@@abdoulayebai)

Tak hanya itu, ternyata fans tersebut juga membawa pesan-pesan lain.

Dikutip dari Marca.com, insiden itu terjadi sesaat sebelum Bruno Fernandes mencetak gol pembukanya.

Tiba-tiba seorang pria berlari sambil mengibarkan bendera pelangi.

Pria itu mengenakan kaos biru berlogo Superman dengan pesan "Selamatkan Ukraina" di depan serta "Hormati Wanita Iran" di belakang.

Ia juga sempat menyuarakan protesnya mengenai hak-hak wanita di Iran, perang di Ukraina, serta kebijakan Qatar terhadap LGBT.

Pihak keamanan yang mengejarnya pun segera menariknya ke luar lapangan.

Wasit asal Iran, Alireza Faghani juga tampak merebut bendera pelangi tersebut.

Diekathui, FIFA dan Qatar dikecam karena pelarangan atribut LGBT.

Sebagai bagian dari kampanye "OneLove", tujuh negara berencana memakai simbol LGBT di ban lengan kapten mereka.

Namun, federasi berubah pikiran pada menit terakhir ketika mereka mengetahui bahwa pemain yang mengenakan simbol tersebut bisa dikenai kartu kuning.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved