Liga Inggris
Kisah Kocak Graham Potter Dibongkar Mantan Anak Asuh: Pelatih Chelsea Ancam Batalkan Pesta
Ada kisah kocak tentang pelatih Chelsea, Graham Potter, saat masih melatih Swansea City beberapa tahun lalu.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Ada kisah kocak tentang pelatih Chelsea, Graham Potter, saat masih melatih Swansea City beberapa tahun lalu.
Kisah ini diungkapkan pleh mantan anak asuhnya, striker Sheffield United, Oli McBurnie.
Dikutip dari examinerlive.co.uk, Oli McBurnie sempat bekerjasama dengan Graham Potter di Swansea City pada tahun 2018.
Baca juga: Agar Tak Senasib dengan Thomas Tuchel, Graham Potter Harus Gaet Bintang Inter Milan ke Chelsea
Baca juga: Graham Potter Tak Selevel dengan Thomas Tuchel, Eks Gelandang Inggris Sebut Chelsea Mengkhawatirkan
Kisah ini diungkap McBurnie melalui akun Twitter @oli_mcburnie.
Saat itu, Swansea City hendak berlaga melawan Brentford di akhir tahun.
McBurnie mengomentari cuitan akun Twitter penggemar Swansea, @onlyswanss.
Cuitan itu berisi tentang laga empat tahun lalu saat melawan Brentford.
Sebelum laga, Potter sempat mengancam para pemainnya tidak diizinkan melakukan pesta Natal jika sampai kalah.
Untunglah saat itu Swansea berhasil mengklaim kemenangan 3-2 melawan Brentford.
Baca juga: 4 Bulan di Man City, Eks Dortmund Puji Guardiola: Pelatih Terbaik di Dunia, Segalanya Lebih Mudah
"Cerita lucu soal pertandingan ini. Sang pelatih mengadakan pertemuan dengan kami di pagi hari, dia bilang jika kami tidak menang, kami tidak diizinkan merayakan Natal di akhir pekan. Untung kami unggul 3-0 setelah 25 menit awal," cuitnya.
Baca juga: Guardiola Ikut Rebutan Bintang Kroasia Josko Gvardiol, Man City Saingan dengan Barcelona dan Chelsea
Graham Potter Dikritik di Chelsea
Graham Potter kembali menuai kritik soal caranya melatih The Blues setelah menggantikan Thomas Tuchel.
Lagi-lagi kritikan itu seputar hal yang sama, yakni cara Graham Potter memilih pemain yang menjadi starter XI.
Kritikan ini disampaikan pakar yang merupakan mantan gelandang Inggris, Kieron Dyer.
Kieron Dyer mengaku bingung melihat Chelsea yang sekarang.
Ia menyebut, kepemimpinan Thomas Tuchel di Chelsea lebih jelas ketimbang penerusnya.
"Masalah saya dengan Potter adalah, menurut saya Chelsea bermasalah karena dia selalu megubah tim."
"Sepertinya dia berusaha membuat semua bintang bahagia. Saya sampai tak bisa menyebut nama starter XI," kritik Dyer.
Baca juga: Van Gaal Sedih Disebut Pelatih Terburuk oleh Angel Di Maria, Bakal Ketemu saat Belanda Vs Argentina
Menurut Dyer, susunan pemain Chelsea terlalu acak dan tak bisa ditebak seperti klub-klub lain.
"Saya bisa menyebutkan tim Newcastle setiap minggu, lalu tim Manchester City untuk pertandingan besar."
"Tapi Chelsea saya bingung. Dia (Potter) memainkan Sterling sebagai bek sayap, semenit kemudian memainkan Aubameyang dan kemudian dia ada di bangku cadangan," paparnya.
Dyer menghargai kerja keras Potter, namun jika terus demikian maka pemain kelas dunia yang berada di Chelsea akan semakin hilang kesempatan karena tidak rutin dimainkan.
Thomas Tuchel Beda Level dengan Graham Potter
Kieron Dyer menilai bahwa Thomas Tuchel dan Graham Potter berada di level yang berbeda.
Diketahui, Thomas Tuchel dipecat dari Chelsea nyaris setahun setelah memenangkan Liga Champions.
Todd Boehly sebagai pemilik baru memecatnya setelah kekalahan ketiga pada musim itu saat melawan Dinamo Zagreb.
Kerusakan hubungan antara Thomas Tuchel dan petinggi Chelsea diyakini menjadi faktor utama kepergiannya.
Kini, Kieron Dyer mengklaim bahwa pemecatan Thomas Tuchel adalah sebuah kesalahan.
Dyer pun menyebut kondisi Chelsea kini mengkhawatirkan tanpa Tuchel.
"Saya khawatir pada Chelsea, benar-benar khawatir. Kami telah ngobrol tentang Eddie (Howe) dan kemudian kalian punya pemain elit kelas dunia itu, dan apakah mereka bekerja sama," ujarnya.
Bukannya tidak suka Potter, namun Dyer merasa sang pelatih Inggris memang tak bisa menggantikan Tuchel.
"Saya sangat senang Potter mendapatkan kesempatannya, sangat senang karena dia pantas mendapatkannya."
"Tapi kemudian saya berpikir: Jangan pecat Tuchel untuk Graham Potter. Tapi itu cuma pendapat saya," paparnya.
Dyer mengaku sudah mengobrol dengan sejumlah pemain yang merasakan perubahan dari Tuchel ke Potter.
Para pemain menyebut kedua pelatih itu berbeda level karena Tuchel lebih unggul.
"Tapi mereka mengalami (kedua pelatih) dan kalian tak bisa membandingkan keduanya. Tentang pengetahuan permainan, taktik, dan pembawaannya."
"Saya juga tahu orang-orang yang pernah dilatih Tuchel lalu dilatih pelatih top lain, dan mereka bilang 'Percayalah, Tuchel sangat luar biasa'," ungkapnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)