Jagoan Eks Asisten Guardiola Tak Dimainkan hingga Inggris Disingkirkan Prancis: Southgate Kriminal

TRIBUNTERNATE.COM - Pemain Inggris, James Maddison, tak dimainkan sama sekali selama Piala Dunia Qatar 2022.

Hingga akhirnya, Inggris disingkirkan Prancis dalam babak perempat final, menjadikan James Maddison tak punya harapan.

Para penggemar pun meluapkan kekesalannya pada pelatih Inggris, Gareth Southgate.

Baca juga: Eks Asisten Guardiola di Man City Tergila-gila dengan Pemain Inggris Ini meski Gagal Lawan Prancis

Baca juga: Guardiola Belum Sebulan Perpanjang Kontrak Man City, Kini Digoda Brasil Jadi Pengganti Tite

Mereka menyayangkan James Maddison tidak diberi kesempatan sama sekali padahal ia termasuk pemain paling bugar di Liga Inggris.

Sejak Agustus 2021, tidak ada pemain Inggris yang mencatatkan lebih banyak gol dan assist dibanding Maddison.

Dalam 13 penampilannya di liga musim ini, pemain 26 tahun itu telah mencetak tujuh gol dan empat assist.

Tidak heran mengapa fans Inggris kecewa dengan keputusan Southgate dan mengungkapkannya di media sosial.

Tidak heran pula James Maddison menjadi pemain favorit mantan asisten pelatih Pep Guardiola, Juanma Lillo.

Baca juga: Chelsea Dilibas Aston Villa, Graham Potter dan Todd Boehly Tertangkap Asyik Ngobrol: Bahas Ronaldo?

"James Maddison tidak main satu menit pun di Piala Dunia, ini adalah kejahatan sepak bola," tulis seorang penggemar, dikutip dari sportbible.com.

"Tindakan Southgate tidak membiarkan James Maddison mendapat satu menit pun di Piala Dunia adalah kriminal," cuit penggemar lainnya.

"James Maddison, gelandang paling kreatif yang kami miliki. Tidak semenit pun. Tidak sedetik pun."

"Saya masih tidak bisa melupakan James Maddison yang mencatatkan 0 menit di Piala Dunia."

Setelah disingkirkan Prancis, Maddison sempat curhat di akun Instagram @madders.

"Malam yang berat bagi kami. Senang bisa menjadi bagian dari tim ini. Meski patah hati kini tidak berakhir seperti yang kami semua inginkan," tulisnya.

Baca juga: Richarlison Nangis Terus setelah Brasil Tersingkir, Bintang Spurs Nyaris Ketinggalan Bus Pulang

James Maddison Bikin Tergila-gila

Juanma Lillo, tergila-gila dengan James Maddison.

Meski Inggris baru saja disingkirkan oleh Prancis di babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 pada Minggu (11/12/2022).

Prancis melibas Inggris dengan skor 2-1 melalui tendangan Aurelien Tchouameni pada menit ke-17 dan Olivier Giroud ke-78.

Sedangkan Inggris hanya sanggup membalas lewat gol penalti Harry Kane di menit ke-54.

Dikutip dari dailymail.co.uk, James Maddison yang dicadangkan dalam laga tersebut tetap menjadi favorit Juanma Lillo.

Juanma Lillo yang saat ini menjadi pelatih klub Qatar, Al-Sadd SC, kagum pada kehebatan James Maddison.

Baca juga: Sergio Gomez Nyaman di Man City: Perjuangan Berat tapi Untung Ada Guardiola, Cancelo, dan Walker

Maddison yang saat ini membela Leicester City disebut punya keberanian untuk memberontak.

"Dia berani. Dia punya nyali. Seorang pelatih bisa memerintahkannya melakukan A, tapi jika dia yakin B adalah pilihan yang benar, maka dia akan melakukan B."

"Saya menyukainya. Pemikiran apapun yang muncul di kepala James Maddison 100 kali lebih baik dari pemikiran apapun yang dikemukakan di konferensi pelatih mana pun," pujinya.

Pemain 26 tahun itu memang cukup menonjol di Liga Inggris musim ini dengan kontribusi 11 gol dari 13 penampilan pertamanya.

James Maddison Dinasihati Pep Guardiola

Leicester City dikalahkan oleh Manchester City 0-1 dalam laga kandang Liga Inggris pada 29 Oktober 2022 lalu.

Kevin De Bruyne mencetak gol semata wayang dalam laga tersebut pada menit ke-49.

Timnya dikalahkan oleh Manchester City, bintang Leicester, James Maddison malah kedapatan asyik mengobrol dengan pelatih The Citizens, Pep Guardiola.

Dikutip TribunTernate.com dari thesun.co.uk, James Maddison mengungkapkan obrolannya dengan Pep Guardiola.

Menurutnya, Pep Guardiola mengajak ngobrol gelandang The Foxes itu dengan penuh semangat.

Mereka membicarakan tentang tim tuan rumah yang frustasi mencoba menyamakan kedudukan.

Hingga Leicester sempat bangkit pada menit-menit terakhir tapi tetap gagal untuk menjebol gawang tamunya.

"Dia (Guardiola) bertanya mengapa kami tidak bermain seperti 15 menit terakhir sepanjang pertandingan," ujar Maddison.

Maddison menyadari bahwa ucapan Guardiola tak semudah itu dilakukan.

"Tapi dia sadar itu tidak semudah ucapannya. Dia pelatih top dengan tim top dan itu akan selalu sulit," tuturnya.

Diketahui, ini bukan kali pertamanya Guardiola beramah tamah kepada anggota tim lawan.

Sebelumnya, saat melaawn Southampton, Guardiola sempat mendekati Nathan Redmond dan memberi saran bahwa timnya harus lebih banyak menyerang.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)