Piala Dunia Qatar 2022
Bintang Brighton Pemenang Piala Dunia Akui 'Ingin Bunuh Graham Potter' tapi Puji Pelatih Chelsea
Bintang Brighton & Hove Albion, Alexis Mac Allister, menyebut 'ingin membunuh' mantan pelatihnya, Graham Potter.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Brighton & Hove Albion, Alexis Mac Allister, menyebut 'ingin membunuh' mantan pelatihnya, Graham Potter.
Meski demikian, Alexis Mac Allister, juga mengucapkan rasa terima kasihnya pada pelatih Chelsea tersebut.
Diketahui, Alexis Mac Allister adalah pemain Brighton pertama yang bisa memenangkan Piala Dunia.
Baca juga: Graham Potter Punya Senjata Rahasia di Chelsea untuk Selamatkan Uang Todd Boehly
Baca juga: Dibantai Prancis, Fans Maroko Tuntut Graham Potter Keluar dari Chelsea gara-gara Hakim Ziyech
Alexis Mac Allister bersama skuad Argentina berhasil meraih kemenangan setelah mengalahkan Prancis di final Piala Dunia Qatar 2022.
Dikabarkan football.london, Mac Allister mengakui ada banyak ketidakcocokan dengan metode pelatihan Graham Potter.
Metode pelatihan Graham Potter yang diberlakukan di Chelsea juga menimbulkan pro kontra.
Chelsea malah semakin merosot menjelang jeda Piala Dunia Qatar 2022.
Chelsea akan kembali berlaga minggu depan dan entah metode Potter yang mana yang akan dipakai.
Sementara itu, Brighton baru mencetak lima gol di Liga Inggris pada musim ini.
Baca juga: Pusingnya Guardiola di City Jadi Impian Pelatih Lain: Cara Duetkan Erling Haaland dan Julian Alvarez
Mac Allister adalah salah satu rekrutan pertama Potter di awal kariernya bersama Brighton.
Meski kerap tak cocok dengan Potter, Mac Allister menyadari betapa banyak jasa sang pelatih untuk kariernya.
"Saya ingin membunuhnya, tapi itulah bagian dari sepak bola," ujar Mac Allister di awal tahun ini.
"Dia senang membantu, meningkatkan fungsi dan fisik saya."
"Saya bisa menjadi pemain yang jauh lebih baik hari ini karenanya, jadi saya berterima kasih banyak apdanya," sambung Mac Allister.
Diketahui, Mac Allister menjadi pemain inti skuad Albiceleste.
Baca juga: Guardiola Ketar-ketir Jelang Man City Vs Liverpool: Sulit, Pemain Belum Kembali dari Piala Dunia
Ia tampil enam kali di Piala Dunia Qatar, sempat absen pada laga pertama ketika Argentina dikalahkan Arab Saudi 1-2.
Mac Allister mencetak gol di laga kontra Polandia dan menjadi starter di laga final.
Ia juga mencatatkan assist pada gol kedua yang dicetak Angel Di Maria.
Graham Potter Dituntut Mundur
Maroko disingkirkan Prancis dari babak semifinal Piala Dunia Qatar 2022.
Dalam laga pada Kamis (15/12/2022) WIB, Prancis membantai Maroko dengan skor 2-0.
Fans Maroko yang tengah berduka meluapkan kekesalannya, di antaranya kepada pelatih Chelsea, Graham Potter.

Diketahui, Prancis membukukan dua gol lewat tendangan Theo Hernandez pada menit ke-5 dan Randal Kolo Muani pada menit ke-79.
Dikutip dari thesun.co.uk, Maroko tidak terima atas perlakuan Graham Potter pada pemain bintang mereka, Hakim Ziyech.
Hakim Ziyech yang telah menyumbangkan gaji internasionalnya adalah salah satu pemain yang menonjol di Qatar.
Dia memainkan peran kunci dalam membantu Maroko menjadi negara Afrika pertama dalam sejarah yang mencapai empat besar Piala Dunia.
Tapi, ketenaran Hakim Ziyech di negaranya berbanding terbalik dengan perlakuan yang ia terima di Chelsea.
Mantan pemain Ajax Amsterdam itu harus berjuang untuk bisa tampil mengesankan di bawah kepemimpinan Frank Lampard lalu Thomas Tuchel.
Setelah posisi pelatih diisi oleh Graham Potter, ternyata kondisi Hakim Ziyech tak jauh berbeda.
Hal ini membuat fans Maroko meluapkan kekesalannya di sebuah siaran langsung.
"Graham Potter! Hakim Ziyech akan berada di final! Anda akan kehilangan dia, Graham Potter, kami ingin Anda keluar!" ujar seorang fans sebelum laga dimulai.
Pemain yang didominasi penggunaan kaki kiri itu kini dikaitkan dengan kepindahan ke AC Milan.
Mauricio Pochettino Siap Gantikan Graham Potter
Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, mengaku siap menggantikan Graham Potter sebagai pelatih Chelsea.
Bahkan, Mauricio Pochettino disebut-sebut merasa bahwa pemilik Chelsea, Todd Boehly, mulai khawatir dengan penurunan performa The Blues di bawah kepemimpinan Graham Potter.
Dikutip dari football365.com, hal ini diungkapkan oleh orang terdekat Mauricio Pochettino.
Diketahui, saat ini Mauricio Pochettino masih menganggur sejak pemecatannya pada Juli 2022 lalu.

Pochettino dipecat gara-gara gagal membawa PSG ke Liga Champions.
Pelatih asal Argentina itu dikait-kaitkan dengan klub-klub Inggris setelah ia punya pengalaman luar biasa di Southampton dan Tottenham Hotspur.
Manchester United termasuk klub yang nyaris menggaetnya sebelum akhirnya mereka memilik Erik ten Hag.
Ia juga dikaitkan dengan Aston Villa yang baru saja mengganti Steven Gerrard dengan Unai Emery.
Pochettino kabarnya enggan bergabung dengan Aston Villa karena kabarnya ia merasa gaya permainannya tak cocok dengan klub itu.
Sementara itu, ia juga nyaris menjadi pelatih Chelsea sebelum Graham Potter akhirnya terpilih.
Kini, ia kembali menyinggung soal peluang itu, menyebut Boehly mulai khawatir dengan pencapaian Potter.
Menurutnya, posisi Potter saat ini terancam setelah Chelsea kalah empat kali dari lima pertandingan terakhir.
"Saya masih sangat muda," ujar Pochettino pada BBC.
"Setelah Paris, kami memutuskan untuk menunggu sampai Piala Dunia berakhir."
"Di Paris ada pengalaman yang berat, hebat tapi berat, kalian harus memproses segala aspek (saat membuat keputusan)," sambungnya.
Selama menganggur, Pochettino merasa lega bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya.
Kini, bisakah Pochettino kembali merapat ke Chelsea atau klub raksasa lainnya?
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)