Liga Inggris
Kemiripan Calon Erling Haaland-nya Chelsea dan Sang Bintang Man City: Beda tapi Ada Persamaan
Pemain Molde, David Datro Fofana, digadang-gadang sebagai The Next Erling Haaland.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
lihat foto
TRIBUNTERNATE.COM - Pemain Molde, David Datro Fofana, digadang-gadang sebagai The Next Erling Haaland.
Kini, David Datro Fofana menjadi salah satu pemain incaran Chelsea.
Meski disebut berbeda, namun ada kemiripan antara David Datro Fofana dan bintang Manchester City, Erling Haaland.
Dikutip dari express.co.uk, hal ini diungkapkan oleh pelatih Molde, Erling Moe.
Baca juga: Chelsea Bakal Rekrut The Next Erling Haaland, Graham Potter Siap Bangun Kekuatan
Baca juga: Bintang Brighton Pemenang Piala Dunia Akui Ingin Bunuh Graham Potter tapi Puji Pelatih Chelsea
Baca juga: Graham Potter Punya Senjata Rahasia di Chelsea untuk Selamatkan Uang Todd Boehly
Erling Moe sempat melatih Erling Haaland di masa remajanya sebelum akhirnya pindah ke RB Salzburg.
Menurut Moe, meski Datro dan Haaland berbeda, namun ada persamaan di antara mereka.
"Sulit untuk menarik garis antara dua pemain seperti mereka," ujar Moe.
"Mereka adalah dua orang yang berbeda. (Datro) datang kepada kami di usia sangat muda dan dia menghabiskan banyak waktu untuk mengenal dirinya, baik dengan sepak bola atau dalam kehidupannya."
"Dia menunjukkan lebih banyak kemajuan. Kurang lebih Erling juga seperti itu. Dia menghabiskan waktu membangun fisik dan kepribadiannya seperti yang dilakukan (Datro) sekarang. Di situlah saya melihat beberapa kemiripan mereka," paparnya.
Baca juga: Terbongkar Pengakuan soal Sosok Cristiano Ronaldo: Skuad Portugal Sudah Tidak Menerima CR7 Lagi
Moe mendukung keputusan Datro jika nantinya bergabung bersama The Blues.
"Kami sudah melihat ada banyak kemungkinan ketika kalian bermain di Molde. Erling baru saja menandatangani kontrak dengan Manchester City, jadi mengapa tidak?" ucapnya.
Graham Potter Siap Bangun Skuad
Graham Potter sebagai pelatih Chelsea kini memang sedang ingin membangun ulang skuadnya.
Dikutip dari express.co.uk, Chelsea kini hampir menyelesaikan kesepakatan dengan David Datro Fofana.
David Datro Fofana kini membela klub Norwegia, Molde.
Baca juga: Emosi gara-gara Emiliano Martinez Hina Kylian Mbappe, Pemerintah Prancis Tuntut FIFA: Tidak Pantas
Pemain berumur 20 tahun itu mengidolakan legenda Stamford Bridge, Didier Drogba.
Jejak karier David Datro Fofana membuatnya digadang-gadang seperti bintang Manchester City, Erling Haaland.
Chelsea bersiap untuk mengamankan tanda tangan David Datro setelah menyetujui pembayaran 8,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 162 miliar, menurut pakar transfer Fabrizio Romano.
Dengan Armando Broja yang menepi selama beberapa bulan lalu akibat cedera, Graham Potter bisa segera memanfaatkan jasa David Datro.
David Datro juga tak sabar menunggu bisa berlaga di Liga Inggris.
"Chelsea telah menjadi klub favorit saya sejak kecil. Drogba bermain di sana, membuat Chelsea selalu jadi klub favorit. Jadi ini mimpi saya," ujarnya.
Baca juga: Guardiola Marah Kalvin Phillips Menggendut dari Piala Dunia, Dikeluarkan saat Man City Vs Liverpool
Senjata Rahasia Graham Potter
Graham Potter punya "senjata rahasia" dalam skuad The Blues.
"Senjata rahasia" itu nantinya bisa menyelamatkan uang sang pemilik Chelsea, Todd Boehly.
Yang dimaksud senjata rahasia tak lain adalah seorang pemain yang berpotensi jadi bintang.
Diketahui, kini Chelsea tengah mengincar sejumlah gelandang tengah menjelang bursa transfer Januari 2023 mendatang.
Jendela transfer akan resmi dibuka dlaam waktu dua minggu ke depan dan saat ini menjadi periode sibuk di belakang layar Stamford Bridge.
Dikutip dari football.london, Chelsea disebut-sebut melirik pemain West Ham United, Declan Rice.
Edson Alvarez dari Ajax Amsterdam kabarnya juga menjadi target Chelsea.
N'Golo Kante tengah berjuang dengan cedera dan kontraknya bakal habis akhir musim ini.
Tak ada kepastian kapan pemain Prancis itu akan kembali merumput.
Sedangkan kontrak Jorginho tak lama lagi juga akan habis.
Yang menjadi senjata rahasia Graham Potter adalah pemain muda, Lewis Hall.
Pemain 18 tahun itu sempat bermain dalam dua pertandingan sebelum Piala Dunia.
Yakni laga Carabao Cup melawan Manchester City serta debut Liga Inggris di markas Newcastle United.
Namun, Hall bermain di dua laga itu sebagai bek sayap kiri.
Namun, ia menunjukkan bahwa dirinya serbaguna dalam dua laga itu dengan performanya yang bagus.
Potter sempat diminta untuk menjadikan Hall di lini tengah, dan ia pun menyebut posisi itu adalah favoritnya.
"Saya lebih suka bermain sebagai nomor delapan di mana saya bisa bermain box to box, tapi beberapa tahun terakhir saya bermain di kiri, entah itu sebagai bek sayap atau full bek," ujarnya.
"Di mana pun saya diminta untuk bermain, saya harus melakukan yang terbaik," tegasnya.
Jika Potter bisa memanfaatkan keahlian Hall dengan maksimal, maka Boehly tak perlu menggelontorkan terlalu banyak uang di bursa transfer.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
