Liga Inggris
Graham Potter Jawab Begini soal Kondisi Terbaru Reece James yang Cedera saat Chelsea Vs Bournemouth
Pelatih Chelsea, Graham Potter, memberi jawaban begini terkait kondisi terbaru anak asuhnya, Reece James.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, memberi jawaban begini terkait kondisi terbaru anak asuhnya, Reece James.
Reece James kembali mengalami cedera saat Chelsea melawan Bournemouth pada Rabu (28/12/2022).
Graham Potter mengaku belum tahu detail soal apa yang menimpa Reece James.
Baca juga: Sudah Bagus Chelsea Bantai Bournemouth, Graham Potter Malah Pusing Lagi Pikirkan Cedera Reece James
Baca juga: Kemiripan Calon Erling Haaland-nya Chelsea dan Sang Bintang Man City: Beda tapi Ada Persamaan
Baca juga: Dibanding Enzo Fernandez, Chelsea Mending Gaet Declan Rice dan Bintang Brighton ke Tim Graham Potter
Yang jelas, Reece James mengalami cedera kaki di bagian yang sama seperti sebelumnya.
"Saya belum terlalu tahu, terlalu cepat untuk ambil kesimpulan."
"Di area yang sama, jadi kami khawatir, kami harus menunggu dalam 24/48 jam ke depan," jawabnya.
Graham Potter berharap tidak ada hal fatal yang menimpa Reece James.
"Ini terlalu dini, tapi saya pikir ada yang terjadi, lalu terkilir, lalu dia merasakan sesuatu. Kami harus melihat sejauh mana dan tetap berdoa yang terbaik," ujarnya.
Baca juga: Guardiola Ketar-ketir Jelang Man City Vs Leeds: Terlalu Agresif, Saya Pilih Lawan yang Lain Saja
Laga Chelsea Vs Bournemouth
Chelsea berhasil mengalahkan Bournemouth 2-0 di pertandingan Liga Inggris pada Rabu (28/12/2022) dini hari WIB.
Dikutip dari thesun.co.uk, meski Chelsea berhasil bangkit dari tren buruk, namun ada satu masalah besar yang menghantui.
Sang pelatih, Graham Potter, kini dipusingkan cedera yang menimpa pemain bintangnya, Reece James.
Diketahui, dua gol yang diborong Chelsea dicatatkan oleh Kai Havertz pada menit ke-16 dan Mason Mount pada menit ke-24.
Mason Mount kembali menemukan sentuhan tendangannya setelah frustasi Inggris tersingkir dari Piala Dunia Qatar 2022.
Baca juga: Dianggap Permalukan Kalvin Phillips di City, Guardiola Dikecam: Kalau Aguero yang Lakukan Dia Diam

Mason Mount belum ikut laga lagi setelah pertandingan seri Inggris melawan Amerika Serikat.
Sekembalinya ke Chelsea, Mason Mount langsung kembali menjadi starter.
Kemenangan ini sangatlah berarti bagi Graham Potter di mana skuadnya tidak menang lima kali berturut-turut sejak 16 Oktober.
Saat itu adalah kemenangan terakhir Chelsea saat 2-0 melawan Aston Villa.
Meski menang, Graham Potter masih harus kembali dipusingkan dengan cedera Reece James.
Bek sayap Chelsea tersebut baru saja sembuh dari cedera lutut.
Ia awalnya cedera setelah melawan AC Milan pada Oktober lalu.
Hingga ia terpaksa tidak ikut Piala Dunia Qatar 2022.
Reece James malah kembali cedera dalam laga pekan ke-17 Liga Inggris 2022/2023 tersebut.
Ia harus ditarik keluar dari lapangan pada menit ke -53.
Pemain Chelsea Kesal dengan Graham Potter
Para pemain Chelsea disebut mulai kesal dengan sang pelatih, Graham Potter.
Hal ini tak lain dari metode Graham Potter dalam memilih starter XI dari skuadnya.
Graham Potter dikenal inkonsisten dalam memilih siapa-siapa saja yang berhak untuk menjadi starter.
Hal ini diungkapkan oleh mantan gelandang Liverpool dan Timnas Inggris, Danny Murphy.
Danny Murphy mengaku menggemari Graham Potter karena kecerdikannya.
"Saya adalah penggemar Potter, bagaimana mungkin kalian tidak mendukung dengan apa yang telah dia capai dalam pertandingan? Saya suka cara dia tampil."
"Dia cerdas, pandai menyampaikan pemikiran, dan dia adalah pesepakbola yang baik."
"Tapi saya pikir akhir-akhir ini dia mulai menunjukkan kurangnya pengalaman mengurus klub besar dan para pemain besar," kritiknya, dikutip dari express.co.uk.
Bagi Murphy, langkah Potter itu tidak tepat karena hanya akan membuat para pemain bingung dan tak ada waktu yang cukup untuk adaptasi.
"Seolah kalian menempatkan pasak persegi di lubang bulat yang mana sangatlah aneh. Terlalu memusingkan formasi dan ini sebagian karena Graham Potter menghabiskan hidupnya untuk meraih prestasi sangat tinggi dengan pesaing orang-orang yang memang kurang berprestasi."
"Dia harus menemukan cara untuk secara taktis mengalahkan tim yang lebih baik dari mereka dan membuat rencana setiap saat," sambungnya.
Bagi Murphy, jika ingin menonjol di Liga Inggris, biasanya pelatih akan terpaku pada satu susunan starter dan tidak berganti-ganti seperti Potter.
"Biarkan para pemain membangun hubungan dengan rekannya, membangun kepercayaan diri."
"Setiap kali Anda mengutak-atik tim dengan lima atau enam pemain dan setiap kali Anda mengubah-ubah formasi, para pemain top merasa terganggu. Mereka menjadi kesal," kritiknya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)