Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Graham Potter Sebut Kegagalan di Chelsea adalah Hal Biasa: Tapi Jangan Sering-sering, Bisa Dipecat

Graham Potter berkomentar terkait rencananya melatih klub besar dan tantangan apa yang akan ia hadapi di sana.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@grahampotter.manager
Pelatih Chelsea, Graham Potter. Graham Potter berkomentar terkait rencananya melatih klub besar dan tantangan apa yang akan ia hadapi di sana. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebelum bergabung ke Chelsea, Graham Potter sempat menyinggung soal kegagalan di klub besar.

Saat itu, Graham Potter masih menjabat sebagai pelatih Brighton & Hove Albion.

Graham Potter berkomentar terkait rencananya melatih klub besar dan tantangan apa yang akan ia hadapi di sana.

Baca juga: Todd Boehly Bakal Pecat Graham Potter seperti Thomas Tuchel, Begini Kata Media Inggris soal Chelsea

Baca juga: Graham Potter Dikritik Tak Mainkan Hakim Ziyech saat Chelsea Vs Nottingham: Mending Pindah Man City

Diberitakan dailymail.co.uk, Graham Potter menyebut, kegagalan adalah hal yang biasa asalkan tidak sering-sering.

"Akan selalu ada kegagalan kecil di sepanjang jalan dan Anda hanya perlu memastikannya tidak terlalu sering atau terlalu besar yang bisa membuat Anda kehilangan pekerjaan," kata Potter.

"Anda masih bisa menantang diri sendiri, tapi pada saat yang sama berkembang dan tumbuh, serta tetap hidup dalam pekerjaan itu," sambungnya.

Potter saat itu berharap, jika dirinya melatih klub besar, maka ia ingin dipahami caranya dalam mengembangkan klub.

"Karena tidak ada gunanya bergabung ke sebuah klub dan mereka mengharapkan sesuatu yang sangat berbeda dari apa yang selalu Anda lakukan," ucapnya.

Baca juga: Guardiola Ungkap Rencana Keluar dari Man City: Kontrak Kan Cuma Kertas, Saya Bukan Sir Alex Ferguson

Todd Boehly Bakal Pecat Graham Potter?

Todd Boehly disebut-sebut bakal segera menghentikan kerja sama dengan Graham Potter seperti dulu saat memecat Thomas Tuchel.

Prediksi ini diungkapkan oleh media Inggris, Evening Standard.

Melalui pemberitaannya, Evening Standard menyebut Graham Potter akan kehilangan pekerjaannya di Chelsea.

Meski demikian, Graham Potter diprediksi segera mendapat pekerjaan pengganti yang lebih cocok dengan keahliannya.

Diketahui, Graham Potter memang menuai kritikan sebelum Piala Dunia Qatar 2022 dimulai.

Bagaimana tidak, Chelsea harus menghadapi empat kekalahan dari lima pertandingan terakhir.

Namun, Chelsea tampaknya berhasil bangkit setelah Piala Dunia dengan mengalahkan Bournemoouth 2-0.

Tendangan Kai Havertz dan Mason Mount berhasil membawa kemenangan untuk Chelsea.

Pemain Chelsea Kesal dengan Graham Potter

Para pemain Chelsea disebut mulai kesal dengan sang pelatih, Graham Potter.

Hal ini tak lain dari metode Graham Potter dalam memilih starter XI dari skuadnya.

Graham Potter dikenal inkonsisten dalam memilih siapa-siapa saja yang berhak untuk menjadi starter.

Hal ini diungkapkan oleh mantan gelandang Liverpool dan Timnas Inggris, Danny Murphy.

Danny Murphy mengaku menggemari Graham Potter karena kecerdikannya.

"Saya adalah penggemar Potter, bagaimana mungkin kalian tidak mendukung dengan apa yang telah dia capai dalam pertandingan? Saya suka cara dia tampil."

"Dia cerdas, pandai menyampaikan pemikiran, dan dia adalah pesepakbola yang baik."

"Tapi saya pikir akhir-akhir ini dia mulai menunjukkan kurangnya pengalaman mengurus klub besar dan para pemain besar," kritiknya, dikutip dari express.co.uk.

Bagi Murphy, langkah Potter itu tidak tepat karena hanya akan membuat para pemain bingung dan tak ada waktu yang cukup untuk adaptasi.

"Seolah kalian menempatkan pasak persegi di lubang bulat yang mana sangatlah aneh. Terlalu memusingkan formasi dan ini sebagian karena Graham Potter menghabiskan hidupnya untuk meraih prestasi sangat tinggi dengan pesaing orang-orang yang memang kurang berprestasi."

"Dia harus menemukan cara untuk secara taktis mengalahkan tim yang lebih baik dari mereka dan membuat rencana setiap saat," sambungnya.

Bagi Murphy, jika ingin menonjol di Liga Inggris, biasanya pelatih akan terpaku pada satu susunan starter dan tidak berganti-ganti seperti Potter.

"Biarkan para pemain membangun hubungan dengan rekannya, membangun kepercayaan diri."

"Setiap kali Anda mengutak-atik tim dengan lima atau enam pemain dan setiap kali Anda mengubah-ubah formasi, para pemain top merasa terganggu. Mereka menjadi kesal," kritiknya.

Mauricio Pochettino Siap Gantikan Graham Potter

Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, mengaku siap menggantikan Graham Potter sebagai pelatih Chelsea.

Bahkan, Mauricio Pochettino disebut-sebut merasa bahwa pemilik Chelsea, Todd Boehly, mulai khawatir dengan penurunan performa The Blues di bawah kepemimpinan Graham Potter.

Mantan pelatih PSG Mauricio Pochettino dan pelatih Chelsea Graham Potter
Mantan pelatih PSG Mauricio Pochettino dan pelatih Chelsea Graham Potter (Instagram.com/@pochettino - @chelseafc)

Dikutip dari football365.com, hal ini diungkapkan oleh orang terdekat Mauricio Pochettino.

Diketahui, saat ini Mauricio Pochettino masih menganggur sejak pemecatannya pada Juli 2022 lalu.

Pochettino dipecat gara-gara gagal membawa PSG ke Liga Champions.

Pelatih asal Argentina itu dikait-kaitkan dengan klub-klub Inggris setelah ia punya pengalaman luar biasa di Southampton dan Tottenham Hotspur.

Manchester United termasuk klub yang nyaris menggaetnya sebelum akhirnya mereka memilik Erik ten Hag.

Ia juga dikaitkan dengan Aston Villa yang baru saja mengganti Steven Gerrard dengan Unai Emery.

Pochettino kabarnya enggan bergabung dengan Aston Villa karena kabarnya ia merasa gaya permainannya tak cocok dengan klub itu.

Sementara itu, ia juga nyaris menjadi pelatih Chelsea sebelum Graham Potter akhirnya terpilih.

Kini, ia kembali menyinggung soal peluang itu, menyebut Boehly mulai khawatir dengan pencapaian Potter.

Menurutnya, posisi Potter saat ini terancam setelah Chelsea kalah empat kali dari lima pertandingan terakhir.

"Saya masih sangat muda," ujar Pochettino pada BBC.

"Setelah Paris, kami memutuskan untuk menunggu sampai Piala Dunia berakhir."

"Di Paris ada pengalaman yang berat, hebat tapi berat, kalian harus memproses segala aspek (saat membuat keputusan)," sambungnya.

Selama menganggur, Pochettino merasa lega bisa menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya.

Kini, bisakah Pochettino kembali merapat ke Chelsea atau klub raksasa lainnya?

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved