Liverpool Tersingkir dari Piala FA, Sadio Mane Makin Dirindukan: ''Dia adalah Perekat dalam Tim''

TRIBUNTERNATE.COM - Liverpool FC kembali menelan pahitnya kekalahan, yang berujung pada terhentinya langkah di Piala FA atau FA Cup.

Tim asuhan Jurgen Klopp harus takluk di hadapan Brighton & Hove Albion FC dengan skor 1-2 pada Minggu (29/1/2023) malam waktu setempat.

Kekalahan ini membuat Liverpool resmi tersingkir dari kompetisi tahunan Piala FA.

Kegagalan Liverpool melaju di ajang Piala FA membuat para penggemar The Reds semakin merasa kehilangan salah satu superstar mereka, Sadio Mane.

Sejumlah penggemar meyakini bahwa Sadio Mane adalah 'lem' atau perekat yang menyatukan segalanya untuk Jurgen Klopp.

Pemain internasional Senegal itu diketahui bergabung ke Bayern Munich pada musim panas 2022 lalu dengan kesepakatan biaya awal sebesar £27,4 juta atau Rp508,2 miliar.

Ia berpindah ke Bundesliga setelah enam musim sarat trofi di Anfield.

Sepeninggal Sadio Mane, Liverpool telah mendatangkan pemain asal Uruguay, Darwin Nunez, yang diharapkan dapat menjadi penggantinya.

Baca juga: 3 Kali Seri di Paruh Kedua Bundesliga, Bayern Munich Dilanda Krisis? Ini Kata Julian Nagelsmann

Baca juga: Bundesliga MD18: Daftar Top Scorer dan Top Assist Bayern Munich setelah 3 Kali Seri Berturut-turut

Baca juga: Ditinggal Sadio Mane ke Bayern Munich, Jurgen Klopp Akui Mo Salah Kini Kesusahan di Liverpool

Namun, pada musim ini, Liverpool justru mengalami nasib yang suram.

Klub Merseyside itu resmi tersingkir dari Carabao Cup dan Piala FA, serta mendekam di peringkat 9 klasemen sementara Liga Premier.

Kekhawatiran semakin menebal mengingat nanti Liverpool harus menghadapi raksasa Spanyol, Real Madrid, di babak 16 besar Liga Champions 2022-2023.

Baca juga: Kisah Roberto Firmino Rela Lepas Bonus Rp835 Juta saat Biarkan Sadio Mane Cetak Gol untuk Liverpool

Baca juga: Skandal Juventus, Bayern Munich Kena Imbas: Matthijs de Ligt Terancam Kena Larangan Tanding 30 Hari

Menyusul tersingkirnya The Reds dari Piala FA di babak keempat melawan Brighton, para penggemar pun meluapkan kesedihan dan kemarahan di platform media sosial Twitter.

Mengomentari cuitan di akun Twitter resmi Liverpool, seorang warganet menulis: "Without Sadio Mane we are walking alone every game" (Tanpa Sadio Mane, sekarang kita berjalan sendiri setiap pertandingan.)

Kemudian, ada warganet yang membagikan video singkat Sadio Mane mencetak gol untuk Bayern Munich, dan menulis "Mane was the glue" (Mane dulu adalah perekatnya).

Sementara, ada warganet lain yang juga menuliskan bahwa Sadio Mane tak tergantikan:

"The more I think about it, the more I think there are multiple problems at Liverpool, but one stands above all. There wasn't a proper replacement of Sadio Mane at #LFC. Because you can't replace Sadio just with clap of your fingers. Mane meant so much for the succes of @LFC."

(Semakin saya memikirkannya, semakin saya berpikir ada banyak masalah di Liverpool, tetapi ada satu masalah di atas segalanya. Tidak ada pengganti yang tepat untuk Sadio Mane. Karena kamu tak bisa menggantikan Sadio hanya dengan jentikan jari. Mane sangat berarti bagi kesuksesan Liverpool)

Baca juga: Orang Dalam Liverpool: Sadio Mane Lebih Baik daripada Mo Salah dan Virgil van Dijk tapi Malah Dijual

Kemudian, ada warganet yang turut berkomentar bahwa Liverpool telah melakukan bisnis buruk dengan membeli pemain mahal, padahal mempertahankan Sadio Mane akan jauh lebih murah:

"Liverpool spent €122M euros for Darwin Núñez & Cody Gakpo. It would’ve been cheaper to keep Sadio Mane & they would’ve still been competing with the big boys. Bad business from liverpool. They threw away a diamond & picked up some rocks."

(Liverpool menghabiskan €122 juta (£106 juta) untuk Darwin Nunez & Cody Gakpo. Akan lebih murah untuk mempertahankan Sadio Mane & mereka masih akan bersaing dengan pemain besar. Bisnis buruk dari Liverpool. Mereka membuang permata & mengambil batu biasa).

Di Piala FA ini, Liverpool tersingkir di injury time setelah Lewis Dunk membatalkan gol pembuka Harvey Elliot dan Kaoru Mitoma menjadi pahlawan kemenangan bagi Brighton.

Adapun Sadio Mane menyumbangkan 23 gol di semua kompetisi dalam musim terakhirnya untuk Liverpool sebelum akhirnya berpindah ke Bayern Munich.

Pemain Senegal berusia 30 tahun itu mencetak total 120 gol dalam 269 pertandingan selama enam tahun, membantu The Reds meraih gelar jawara Liga Champions dan Liga Premier masing-masing pada 2019 dan 2020.

Di awal musim 2022-2023 ini, Jurgen Klopp sempat angkat bicara tentang kepergian Sadio Mane - tetapi ia seolah tak mau memberi kesan bahwa ia tak merindukan peraih Socrates Award itu.

"Pemuda yang baik dan pemain top. Tapi, kata 'rindu' akan terdengar seperti saya masih menginginkan dia di sini. Jadi, menurut saya, tidak apa-apa sih kalau Sadio hanya ingin melakukan sesuatu yang berbeda," katanya kepada Sky Germany.

Sumber: The Daily Star

(TribunTernate.com/Rizki A.)