Liga Inggris
Ex Chelsea Timo Werner Marah Tak Dianggap Thomas Tuchel: Dulu Bahagia di Era Frank Lampard
Timo Werner menyebut, ia sempat bahagia di Chelsea saat di bawah kepelatihan Frank Lampard.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pemain RB Leipzig, Timo Werner, mengenang momen saat dirinya masih berada di Chelsea.
Timo Werner menyebut, ia sempat bahagia di Chelsea saat di bawah kepelatihan Frank Lampard.
Namun, kebahagiaan itu lama-lama menghilang setelah kedatangan Thomas Tuchel.
Baca juga: Chelsea Bobrok Dilatih Graham Potter, Jadi Alasan Jorginho Kurang dari 48 Jam Pindah ke Arsenal?
Baca juga: Todd Boehly Masih Sabar Tak Pecat Graham Potter dari Chelsea, Thomas Tuchel Bakal Kembali Latih PSG
Diketahui, Timo Werner berada di Chelsea selama 2020-2022 dan memutuskan hengkang pada musim panas.
Dikutip TribunTernate.com dari express.co.uk, Timo Werner termasuk sebagai pemain yang berperan besar dalam kemenangan Chelsea di Liga Champions pada musim pertamanya di klub.
Peran besar Timo Werner seolah tak lagi dibutuhkan setelah Frank Lampard dipecat pada Januari 2021 dan diganti Thomas Tuchel.
"Saya menjalani enam bulan pertama yang sangat bagus di Chelsea, seperti yang diharapkan oleh para suporter dan klub dari saya. Saya mencetak gol dan menampilkan permainan bagus," kenangnya.
Timo Werner mengaku terbiasa ikut berperan besar dalam klub atau di skuad negaranya.
Baca juga: Ben Chilwell Bongkar Suasana Ruang Ganti Chelsea seusai Dikalahkan Southampton, Bahas Graham Potter?
Sehingga, pergantian dari Frank Lampard ke Thomas Tuchel cukup membuatnya terpukul.
"Ketika kalian datang dari kesuksesan seperti yang saya punya di Jerman atau di Chelsea, bermain nyaris di semua laga di musim pertama, memenangkan Liga Champions pada 2021, mencetak gol di semifinal melawan Real Madrid, mencatatkan banyak gol."
"Kemudian semua ini agak dilupakan oleh sang pelatih, itu tidak adil. Itu juga alasan saya harus kembali ke Lipzig, untuk merasakan kebahagiaan lagi," tuturnya.
Pemain asal Jerman ini juga tidak mau lagi menghadapi Thomas Tuchel yang punya pemain kesayangan tertentu dan membuatnya tersingkirkan.
Alasan Jorginho Hengkang dari Chelsea
Pemain baru Arsenal, Jorginho, mengungkapkan alasan dirinya secara mendadak memutuskan meninggalkan Chelsea.
Apakah Jorginho pilih hengkang dari Stamford Bridge menuju Emirates Stadium gara-gara Chelsea yang semakin bobrok di bawah kepelatihan Graham Potter?
Baca juga: Nathan Ake Berani Tolak Tawaran Chelsea, Guardiola Beri Hadiah Fantastis ke Bintang Man City

Baru-baru ini, Jorginho mengungkapkan alasannya mengapa hengkang dari Chelsea.
Di antaranya karena ia merasa sudah tidak dianggap di skuad Graham Potter.
Dikutip TribunTernate.com dari football-italia.net, kurang dari 48 jam, Jorginho sudah berdiskusi dengan pihak Arsenal.
Alasan lain yakni karena klub London Utara berada di bawah kepemimpinan Mikel Arteta.
"Itu (Mikel Arteta) adalah salah satu alasan tentunya," ujar Jorginho pada Senin (20/2/2023).
"Dia menghubungi saya dan semuanya terjadi sangat cepat, kami membuat kesepakatan dalam waktu kurang dari 48 jam."
"Saya telah berbicara dengan Chelsea dan saya tahu saya tidak lagi menjadi bagian dari rencana mereka. Saya ingin maju dalam karier saya dan proyek Arsenal cocok untuk saya," paparnya.
Baca juga: Kena 115 Dakwaan, Man City Tetap Ingin Gaet Neymar dari PSG: Siap Saingan dengan Chelsea hingga MU
Meski keputusan itu dibuat dengan begitu cepat, Jorginho memastikan sudah memikirkannya matang-matang.
Kini, Arsenal bertengger di posisi puncak dengan 54 poin, sedangkan Chelsea di posisi 10 dengan 31 poin.
Suasana Ruang Ganti Chelsea
Pemain Chelsea, Ben Chilwell, mengungkapkan suasana ruang ganti setelah kekalahan memalukan 1-0 oleh Southampton.
Permintaan agar pelatih Chelsea, Graham Potter, dipecat kembali menyeruak setelah kelalahan itu.
Apakah para pemain Chelsea juga membahas soal Graham Potter di ruang ganti?
Dikutip TribunTernate.com dari football.london, Chelsea hanya memenangkan satu dari 10 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.
Setelah dipermalukan Southampton, Ben Chilwell menyadari bahwa skuadnya tidak tampil baik.
"Sekali lagi, tidak cukup baik. Saya bisa berdiri di sini dan bilang bahwa kami menciptakan peluang, seperti yang saya katakan di Dortmund, tapi itu tidak berarti apa-apa."
"Kami harus memenangkan pertandingan-pertandingan ini," paparnya.
Pemain Timnas Inggris ini mengungkapkan suasana di ruang ganti.
Menurutnya, suasana di ruang ganti sudah datar dan tak ada semangat.
"Kami butuh kerja keras, ruang ganti saat ini rasanya cukup flat," ungkapnya.
Tidak ada pembicaraan soal Graham Potter di ruang ganti.
Ben Chilwell juga mengenang masa lalu ketika sejumlah pemain Chelsea mengalami masa-masa kejayaan The Blues.
Kini, Ben Chilwell dan rekan-rekannya tidak ada pilihan lain selain kembali bangkit menampilkan yang terbaik.
"Dapat dimengerti bahwa para fans tidak senang. Mereka mengharapkan Chelsea memenangkan pertandingan yang juga kami harapkan," pungkasnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.