Liga Inggris
Guardiola Ingin Skuad Man City Ikuti Ritme Erling Haaland, Kevin De Bruyne: Saya Sudah Tua
Erling Haaland yang bergabung dengan Manchester City sejak Juli 2022 itu memang berpengaruh besar untuk skuad.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kehadiran Erling Haaland di kubu Manchester City menuntut Pep Guardiola untuk menciptakan perubahan.
Erling Haaland yang bergabung dengan Manchester City sejak Juli 2022 itu memang berpengaruh besar untuk skuad.
Bintang veteran Manchester City, Kevin De Bruyne, menyadari harus adanya perubahan di skuadnya.
Baca juga: Kevin De Bruyne Dikritik Melempem, Bintang Veteran Man City Bingung: Perasaan Saya Gini-gini Aja Deh
Baca juga: Man City Kalahkan Crystal Palace: John Stones Kembali, Cityzens Cari Riyad Mahrez dan Julian Alvarez
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, Erling Haaland menjadi ujung tombak setelah Manchester City dua tahun tanpa penyerang tengah.
Semua pihak menyorot bagaimana Pep Guardiola akan membuat transisi masuknya Erling Haaland.
Keberadaan Erling Haaland memang menjadi PR bagi Pep Guardiola, di mana ia berkali-kali meminta anak asuhnya untuk banyak menyuplai kepada bintang Norwegia itu.
Meski demikian, Kevin De Bruyne mengaku tidak ada perubahan signifikan terkait dengan gaya permainannya sejak adanya Erling Haaland.
"Setiap kali saya bergabung di lapangan, saya selalu mencoba melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya tidak merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu yang berbeda," ungkapnya.
Sebagai senior yang ada di Etihad Stadium sejak 2015, Kevin De Bruyne merasa sudah hafal dengan segala situasi di skuad.
Baca juga: Guardiola Ledek Rodri seusai Man City Vs Crystal Palace: Bagus, tapi Tak Sebagus Saya di Barcelona
Maka dari itu, ia menegaskan sudah memberikan yang terbaik untuk timnya dan tak perlu berubah.
"Saya sudah tua di laga ini, saya tahu bagaimana. Saya baik-baik saja."
"Jelas kalian pasti ingin main sesering mungkin tapi jika kalian tidak main, sekalinya main cuma 10 menit saja beri yang terbaik, itulah yang saya lakukan untuk meraih kemenangan di tim ini," paparnya.
"Saya tidak harus melakukan perubahan apa-apa. Orang-orang tahu saya setelah 8 tahun, tahu apa yang sudah saya lakukan untuk tim, apa keahlian saya dana apa kekurangan saya," tegasnya.
Baca juga: Conte Optimis untuk Chelsea di Liga Champions setelah Tottenham Tersingkir: Sepertinya Bisa 4 Besar
Kevin De Bruyne Dikritik Melempem
Performa Kevin De Bruyne dianggap sudah tak segacor dulu dan cenderung melempem.
Menanggapi hal itu, Kevin De Bruyne justru tidak merasa ada yang berubah pada penampilannya dalam laga.
Kevin De Bruyne merasa dirinya baik-baik saja, tak seperti kritikan para fans atau pakar.
Dikutip TribunTernate.com dari manchesterveningnews.co.uk, Kevin De Bruyne memang menghadapi lebih banyak tantangan musim ini, terutama setelah Piala Dunia Qatar 2022.
Untuk bisa mendapatkan tempat pada starting XI pilihan Pep Guardiola rasanya tak semudah dulu.
Bintang Belgia itu kembali duduk di bangku cadangan dalam kemenangan 1-0 melawan Crystal Palace.
Kevin De Bruyne beranggapan, ia senasib dengan Erling Haaland, yang mana ekspektasi orang-orang sudah terlanjur tinggi pada mereka.
Sehingga ketika mereka bermain biasa saja dan tak memenuhi standar yang sudah terlanjur tinggi, maka kritikan pedas pun bermunculan.
"Jelas, orang-orang punya standar yang berbeda (untuk saya) dibanding banyak pemain lainnya. Ini hanya perkara yang demikian," ujarnya.
"Orang-orang mengharapkan saya mencetak gol di setiap laga atau memberikan assist di setiap pertandingan."
"Saya pikir saya telah bermain cukup baik. Mungkin ada lebih sedikit assist, tapi menurut saya kok sama saja," paparnya.
Di Liga Premier, Kevin De Bruyne sudah tampil 24 kali dengan empat gol dan 13 assist.
Sedangkan di Liga Champions, pemain kelahiran 1991 itu sudah tampil empat kali hanya dengan tiga assist tanpa gol.
Erling Haaland Diincar Real Madrid
Real Madrid adalah salah satu klub yang terobsesi dengan Erling Haaland.
Real Madrid adalah pengagum berat Erling Haaland dan kini tengah berusaha merayu bintang Norwegia itu agar meninggalkan Etihad Stadium.
Pasalnya, Real Madrid baru saja gagal mendapatkan bintang PSG, Kylian Mbappe, pada musim panas lalu.
Sehingga mereka masih berburu pemain bintang berbakat seperti Erling Haaland.
Agen Erling Haaland, Rafaela Pimenta, menyebut dirinya masih terus berdialog dengan klub-klub seluruh dunia, termasuk Real Madrid.
Hal ini untuk memastikan kliennya diberi kesempatan terbaik dalam bursa transfer.
"Hari ketika pasar (jendela transfer) selesai adalah hari di mana saya mulai mengunjungi klub-klub untuk membicarakan tentang para pemain, untuk membahas kemungkinan apa yang ada di masa depan."
"Kita masih di bulan Februari, tapi saya sudah mengunjungi sejumlah klub sampai empat kali tahun ini," paparnya.
"Ada begitu banyak klub berbeda, kita bisa belajar, siapa yang akan pensiun, siapa yang semakin tua, siapa yang cedera, siapa yang mainnya buruk."
"Mungkin ini akan terjadi di sana. Ini seperti permainan catur dan kalian mencoba mengantisipasi langkah selanjutnya," sambungnya.
Real Madrid adalah Impian
Pimenta menyebut kemungkinan Erling Haaland bergabung dengan Real Madrid.
Baginya, Real Madrid adalah klub impian bagi setiap pemain dan tawaran yang datang dari raksasa La Liga ini akan sulit ditolak.
Dikutip TribunTernate.com dari mirror.co.uk, bintang dengan 33 gol itu dipercaya masih ada obsesi untuk bergabung dengan Real Madrid.
"Ada Liga Premier dan ada juga Real Madrid. Real Madrid punya sesuatu yang membuatnya seperti tempat impian bagi para pemain."
"Madrid masih punya keajaiban ini. Madrid memang tak menonjol di kompetisi liga tapi dia ada di Liga Champions," ungkapnya.
Pimenta juga menegaskan bahwa Erling Haaland tak ada niat untuk terus berada di Etihad Stadium dalam jangka waktu lama.
"Di agensi saya, kami mencoba membuat rencana. Kita harus membuat rencana. Kita perlu memiliki tujuan."
"Mungkin kita tidak mencapainya tapi jika kita tidak tahu ke mana kita akan pergi, maka kita tidak akan sampai ke tujuan," paparnya.
"Ketika kami ada pemain, kami membuat rencana. Bahkan meski pemain itu masih berumur 15 tahun. Kami merencanakan lintasan kariernya."
"Ketika saya memulai bisnis ini, jika saya bilang ke seorang pemain 'Saya akan bawa Anda ke Inggris' maka hal pertama yang mereka katakan adalah 'Salah saya apa? Kenapa Anda tidak suka saya?'."
"Tapi sekarang, jika saya tanya ke seorang pemain 'Apa tujuan Anda?' dia bakal bilang Liga Premier. Dia tidak bilang City, Chelsea, atau Arsenal, tapi Liga Premier," sambungnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.