Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

Bantai RB Leipzig 7-0, Fans Man City Sempat Kesal Pep Guardiola Cadangkan Foden, Mahrez, dan Alvarez

Manchester City melawan RB Leipzig terjadi, para Cityzens sempat mengkritik starter Pep Guardiola tanpa Phil Foden, Riyad Mahrez, dan Julian Alvarez

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@juliaanalvarez - @riyadmahrez26.7
Pemain Manchester City, Julian Alvarez dan Riyad Mahrez. Sebelum laga Manchester City melawan RB Leipzig terjadi, para Cityzens sempat mengkritik starter XI pilihan Pep Guardiola. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebelum laga Manchester City melawan RB Leipzig terjadi, para Cityzens sempat mengkritik starter XI pilihan Pep Guardiola.

Di antaranya karena Pep Guardiola mencadangkan Phil Foden, Riyad Mahrez, dan Julian Alvarez.

Untung saja pilihan Pep Guardiola itu berhasil membawa kemenangan 7-0 atas tim tamu.

Baca juga: Man City Bantai RB Leipzig 7-0 di Liga Champions, Erling Haaland sampai Kecapekan Banyak Selebrasi

Baca juga: Kevin De Bruyne Kena Omel Guardiola di Man City: Sudah Saya Bilang Berkali-kali, Ini Perkara Simpel

Baca juga: Jelang Lawan RB Leipzig, Guardiola Pasrah jika Prestasi Man City yang Dilihat Cuma Liga Champions

Diketahui, Erling Haaland mencetak hattrick pada babak pertama Liga Champions itu dan dilanjutkan dua gol di babak kedua.

Yakni pada menit ke-22 (penalti), 24, 45+2, 53, dan 57.

Kemudian Ilkay Gundogan juga mencetak gol pada menit ke-49 dan ditutup oleh Kevin De Bruyne pada menit ke-90+2.

Saat daftar starter XI keluar, para fans menyayangkan pemain pilihan Pep Guadiola.

Di sana ada Ederson, Stones, Akanji, Dias, Ake, Rodrigo, De Bruyne, Gundogan, Bernardo, Grealish, dan Haaland.

Sedangkan di bangku cadangan ada Ortega Moreno, Carson, Walker, Phillips, Laporte, Alvarez, Gomez, Mahrez, Perrone, Foden, Palmer, Lewis

Phil Foden menggantikan Jack Grealish serta Riyad Mahrez menggantikan Ilkay Gundogan pada menit ke-55.

Kemudian Julian Alvarez menggantikan Erling Haaland dan Sergio Gomez menggantikan John Stones pada menit ke-64.

Baca juga: Conte Optimis untuk Chelsea di Liga Champions setelah Tottenham Tersingkir: Sepertinya Bisa 4 Besar

@sebs_7: Di mana Mahrez?!

@federic.ooo: Kenapa Riyad dan Phil dicadangkan?

@nahirgabriel18_: Tidak ada Alvarez, tidak menang

@wadee_bhai: Risiko terlalu besar tanpa Foden, Mahrez, dan Walker

@aliciablannc: Mahrez, Foden, dan Alvarez dicadangkan??

@huy_aldz: TIDAK ADA RIYAD, TIDAK ADA FODEN, KOK BISA

Erling Haaland Kecapekan Selebrasi

Dikutip TribunTernate.com dari bbc.com, Erling Haaland sangat bangga atas pencapaiannya.

"Ini adalah malam yang besar. Pertama-tama, saya bangga bermain di kompetisi ini, saya menyukainya. Saya mencetak lima gol! Menang 7-0 itu luar biasa," ungkapnya.

Baca juga: Chelsea Libas Tuan Rumah Leicester, Enzo Fernandez Tak Cetak Gol tapi Banjir Pujian: Dia Cheat Code

Ketika ditanya gol mana yang menjadi favoritnya, Erling Haaland mengaku semua itu sudah seperti spontanitas dan tidak bisa diingatnya.

Sang bintang Norwegia sampai mengaku kelelahan setelah banyaknya selebrasi.

"Saya sangat lelah setelah selebrasi-selebrasi saya. Kekuatan super saya adalah mencetak gol. Jujur saya, saya mencetak banyak gol hari ini, tapi saya tidak berpikir."

"Saya hanya mencoba memasukkan bola ke gawang. Banyak dari gol saya yang cuma sekadar berpikir cepat dan mencoba memasukkan bola di mana di situ tidak ada kiper," paparnya.

Pep Guardiola Pasrah

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sudah pasrah jika yang dinilai dari skuadnya hanyalah Liga Champions.

Pasalnya, Manchester City boleh jadi hebat di kompetisi lain termasuk Liga Premier, namun orang-orang tetap menyorot pencapaiannya di Liga Champions yang memang kurang.

Dikutip TribunTernate.com dari bbc.com, Pep Guardiola menyadari hal itu, bahwa kritikan pedas bakal banyak datang jika tampil buruk di Liga Champions.

"Bukan berarti saya setuju dengan hal itu, tapi tentu saja, saya akan dinilai orang-orang berdasarkan kompetisi itu (Liga Champions)," ucapnya.

Kedatangan Pep Guardiola di Manchester City ditunggu-tunggu untuk bisa mengubah keadaan di Piala UEFA.

Ia hanya bisa pasrah terhadap penilaian orang-orang di mana kehadirannya belum berpengaruh signifikan.

Hal ini bukan tanpa alasan, Pep Guardiola sudah memenangkan Liga Champions dua kali saat melatih Barcelona.

Prestasi itu pun membuat orang-orang berekspektasi lebih kepada pelatih asal Spanyol ini.l

"Sebelum laga pertama saya di Liga Champions (bersama Manchester City), orang-orang bilang saya di sini untuk memenangkannya."

"Saya bilang 'Kok bisa?', entahlah, saya menerima hal itu. Selama saya menjalaninya, hal ini tak akan berubah," paparnya.

Pencapaian paling dekat dengan kemenangan di Liga Champions adalah saat tahun 2021 di final, di mana Manchester City kalah 1-0 oleh Chelsea.

Erling Haaland Bikin Perubahan

Kehadiran Erling Haaland di kubu Manchester City menuntut Pep Guardiola untuk menciptakan perubahan.

Erling Haaland yang bergabung dengan Manchester City sejak Juli 2022 itu memang berpengaruh besar untuk skuad.

Bintang veteran Manchester City, Kevin De Bruyne, menyadari harus adanya perubahan di skuadnya.

Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, Erling Haaland menjadi ujung tombak setelah Manchester City dua tahun tanpa penyerang tengah.

Semua pihak menyorot bagaimana Pep Guardiola akan membuat transisi masuknya Erling Haaland.

Keberadaan Erling Haaland memang menjadi PR bagi Pep Guardiola, di mana ia berkali-kali meminta anak asuhnya untuk banyak menyuplai kepada bintang Norwegia itu.

Meski demikian, Kevin De Bruyne mengaku tidak ada perubahan signifikan terkait dengan gaya permainannya sejak adanya Erling Haaland.

"Setiap kali saya bergabung di lapangan, saya selalu mencoba melakukan apa yang harus saya lakukan. Saya tidak merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu yang berbeda," ungkapnya.

Sebagai senior yang ada di Etihad Stadium sejak 2015, Kevin De Bruyne merasa sudah hafal dengan segala situasi di skuad.

Maka dari itu, ia menegaskan sudah memberikan yang terbaik untuk timnya dan tak perlu berubah.

"Saya sudah tua di laga ini, saya tahu bagaimana. Saya baik-baik saja."

"Jelas kalian pasti ingin main sesering mungkin tapi jika kalian tidak main, sekalinya main cuma 10 menit saja beri yang terbaik, itulah yang saya lakukan untuk meraih kemenangan di tim ini," paparnya.

"Saya tidak harus melakukan perubahan apa-apa. Orang-orang tahu saya setelah 8 tahun, tahu apa yang sudah saya lakukan untuk tim, apa keahlian saya dana apa kekurangan saya," tegasnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved