Bintang Bayern Munich Alphonso Davies Mengaku Kesepian: Cuma Punya 5 Teman dan Jauh dari Pacar

TRIBUNTERNATE.COM - Salah satu pemain muda Bayern Munich yang kini tengah mencuat namanya adalah Alphonso Davies.

Di usianya yang baru 22 tahun, Alphonso Davies tampaknya sudah memiliki kehidupan yang sempurna.

Bersama Bayern Munich, ia telah memenangkan berbagai trofi bergengsi seperti Bundesliga, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub (FIFA Club World Cup).

Di media sosial, ia juga merupakan pesepakbola muda yang cukup populer, dengan 5,2 juta pengikut di Instagram.

Pemain yang lahir di Ghana, 2 November 2000 itu menjadi salah satu talenta muda terbaik di dunia sepak bola.

Kemungkinan, ia akan menjadi andalan tim nasional Kanada untuk ajang Piala Dunia 2026 mendatang.

Sejatinya, pemain muda yang berposisi sebagai bek kiri atau winger itu tinggal di Kanada sejak usia 5 tahun.

Sebelumnya, keluarga Alphonso Davies berjuang mencari suaka dari kamp pengungsi di Ghana hingga akhirnya tinggal dengan nyaman di negara yang terletak di kawasan Amerika Utara itu.

Baca juga: Joshua Kimmich dan Leon Goretzka Bantah Isu Konflik Julian Nagelsmann dan Ruang Ganti Bayern Munich

Baca juga: Performa Sadio Mane Menurun, Presiden Bayern Munich Herbert Hainer: Dia Belum Lupa Cara Main Bola

Baca juga: Kehilangan Ibu Jadi Faktor Joao Cancelo Sensitif Saat Dicadangkan: Harus Dihadapi dengan Sabar

Namun, dengan kenyamanan, kepopuleran, dan gemilang kehidupannya sebagai pesepakbola bertalenta, Alphonso Davies justru secara terbuka dan berani mengakui bahwa dia berjuang melawan kesepian di Jerman

Dalam wawancara di kanal Twitch-nya, dikutip dari The Sun, pemain yang akrab disapa Phonzy itu bahkan menyebut dirinya cuma punya lima teman.

Di luar sepak bola, rupanya kehidupan sehari-hari terasa cukup sulit saat dirinya tinggal sendirian di Munich, Jerman.

Sementara, keluarganya berada di Edmonton, Alberta, yang berjarak sekitar 4.700 mil jauhnya.

"Hidup sebagai pesepakbola profesional sangat keren, itu mah tidak perlu diragukan lagi. Kamu bisa santai dan menikmati hidup, tapi setelah latihan, tidak ada yang bisa dilakukan," kata Phonzy, mengeluarkan curahan hatinya.

“Bagi saya, karena saya tidak punya keluarga [di sini] dan pacar saya tidak tinggal bersama saya, saya sendirian," tambahnya.

"Agak mengkhawatirkan memang, soalnya tidak ada yang harus dilakukan dan terutama ketika semua temanmu punya urusan sendiri. Saya mungkin cuma punya lima teman," ujar dia.

"Saya ini pecundang yang populer," pungkasnya.

Sebelum pindah ke Bayern Munich dengan kesepakatan transfer yang memecahkan rekor pada 2018 silam, Alphonso Davies sudah bermain di MLS bersama Vancouver Whitecaps.

Hanya dalam waktu satu tahun, Phonzy berhasil memantapkan dirinya sebagai pemain reguler tim utama dan berkembang menjadi salah satu bek kiri terbaik dunia - yang dikenal karena kecepatan, dribbling, dan kemampuannya yang luar biasa.

Di Piala Dunia 2022 Qatar, ia mencetak gol satu-satunya bagi Kanada di babak penyisihan grup F.

Diketahui, dulu ia sempat menjalin hubungan asmara dengan pesepakbola wanita Kanada, Jordyn Huitema.

Hubungan itu pun berlangsung selama lima tahun.

Seperti Alphonso Davies, pemain wanita mantan penyerang PSG itu pindah dari Kanada ke Eropa untuk meniti karir sepak bola dan mereka memiliki kanal YouTube bersama.

Sayangnya, hubungan mereka kandas pada Mei 2022, dan bersamaan dengan itu, semua konten dan foto mereka di media sosial dihapus.

Namun, kini Alphonso Davies sudah move on dan punya pacar baru, meski sampai saat ini belum pernah dia publikasikan di akun Instagram-nya.

Adapun di Bayern Munich, Alphonso Davies dikenal bersahabat erat dengan Jamal Musiala.

Ia bahkan sangat mendukung temannya karib disapa Bambi itu.

Alphonso Davies, mengungkapkan keyakinannya bahwa Jamal Musiala, yang tak mendapat Kopa Trophy 2022, bakal dianugerahi Ballon d'Or di masa depan.

(TribunTernate.com/Rizki A.)