Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ada 12 Korban Pembunuhan oleh Mbah Slamet, Terkini Jenazah Diduga Pasutri dalam Satu Liang Lahat

Dengan ditemukannya jasad pasutri ini, maka total sudah ada 12 jasad korban yang telah ditemukan di lokasi tersebut.

Istimewa
Rilis kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah yang diketahui bernama Mbah Slamet oleh Kapolres Banjarnegara. 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus pembunuhan yang dilakukan Tuhari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah masih terus jadi sorotan.

Aksi Mbah Slamet terbilang biadab, sebab kini diketahui korbannya mencapai 12 orang.

Terbaru, jasad korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet kembali ditemukan oleh pihak kepolisian.

Jenazah diduga adalah pasangan suami istri, Ersa dan istrinya.

Jenazah pasutri itu ditemukan berada di dalam satu liang lahat di tanah milik Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

Dengan ditemukannya jasad pasutri ini, maka total sudah ada 12 jasad korban yang telah ditemukan di lokasi tersebut.

Namun untuk memastikan apakah benar jasad tersebut Ersa dan istrinya, polisi melakukan autopsi.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pada hari pertama pencarian pihaknya menemukan satu jasad, hari kedua sembilan jasad, dan hari ketiga kemarin dua jasad.

"Tolong jangan ditambah-tambahi. Karena yang beredar jumlahnya tidak pas menurut saya."

"Jumlahnya tidak sesuai apa kami dapatkan dan autopsi," jelas AKBP Hendri Yulianto saat berada di tempat Kejadian Perkara, Selasa (4/4/2023).

Mbah Slamet dan rekannya yang berinisial BS, dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya. Mayat-mayat korban dikubur di lahan hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mbah Slamet dan rekannya yang berinisial BS, dukun pengganda uang pelaku pembunuhan keji terhadap belasan pasiennya. Mayat-mayat korban dikubur di lahan hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)

Baca juga: Kakek-kakek Ditembak hingga Tewas oleh Suruhan Orang Tambang Batu Bara, Kapolda: Ini Premanisme

Baca juga: Siswi 12 Tahun Dicabuli 8 Orang hingga Hamil, Kini Malah Dikeluarkan dari Sekolah

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Diduga Bunuh 10 Orang, Terungkap Lewat WhatsApp Terakhir Korban untuk Anaknya

Menurut Hendri, pada penemuan jasad terakhir Mbah Slamet juga ikut dihadirkan.

 Namun Slamet mengaku lupa saat diminta menerangkan satu per satu liang kubur di lokasi itu.

"Tapi yang paling atas terakhir saat ini dia (mbah Slamet) masih ingat ini lubang kuburnya siapa. Mbah Slamet masih mengingat itu lubang jasad Ersa dan istrinya, tapi tidak mengenal."

"Tapi kami belum bisa memastikan karena ketika diinterogasi keterangannya berubah-ubah," jelasnya.

Hendri menuturkan dua jasad itu akan diautopsi kembali untuk memastikan.

Namun, pihaknya belum menerima hasil autopsi itu.

"Hasil autopsi akan kami pelajari lagi. Tidak menutup kemungkinan masih ada temuan-temuan lagi. Pencarian akan dilanjutkan besok," imbuhnya.

Beraksi Sejak Tahun 2020

Di sisi lain, ia menjelaskan hasil interogasi, Slamet mengaku melakukan aksi keji sejak tahun 2020.

Namun, Slamet tidak ingat satu per satu mayat yang dikuburnya.

"Dia hanya ingat pada tanggal 23 Maret kemarin. Terakhir dia memberikan informasi ke anaknya pada tanggal 24 Maret 2023. Itu yang terakhir," jelasnya.

Dikatakannya, Slamet mengubur korbannya di tanah lokasi tersebut. Hal itu dilakukan Slamet seorang diri.

"Korban diajak ke lokasi menggunakan kendaraan korban, ada juga yang menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang. Kemudian dikasih minum yang isinya obat potasium, dan obat penenang," imbuhnya.

Kapolres menyebut lubang itu digali sendiri oleh Slamet. Dia mulai menggali lubang ketika korbannya tewas.

"Jadi waktu datang belum ada lubang. Ketika sudah mati baru menggali lubang," jelasnya. 

Tersangka Lain

Selain Slamet, Kata Kapolres, masih ada tersangka lain yang merupakan kaki tangannya.

Tersangka itu berinsial BS, ia bertugas memposting ke Facebook.

"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan korban ke Slamet," imbuh dia.

Terkait anggota keluarga hilang, Kapolres membenarkan ada yang mencari. Namun setelah dipastikan ternyata bukan anggota keluarganya.

"Sudah datang ke reskrim setelah dipastikan ternyata bukan. Baru satu saja yang dipastikan dan betul-betul anggota keluarganya. Jenazah telah dikirim ke Sukabumi," tutur dia.

Tersangka Mbah Slamet mengaku telah membunuh 10 orang sejak 2020 silam, namun yang bersangkutan lupa nama-nama korbannya.

Sebelumnya, Mbah Slamet si dukun pengganda uang ditangkap polisi lantaran membunuh para korbannya.

Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar jika bersedia menggandakan uang di tempatnya.

Korban dijanjikan misal setor uang Rp40 juta hingga Rp70 juta akan digandakan menjadi Rp5 miliar.

Bukannya menempati janji, para korban malah dibunuh secara keji dengan dikubur di satu liang lahat di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Polisi telah melakukan penggalian sejak Senin (3/4/2023) siang.

Penggalian merupakan hasil penelusuran polisi dengan pemantik terbunuhnya korban korban pertama atas inisial PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Autopsi 2 Jasad dalam Satu Liang Lahad, Pastikan Korban Mbah Slamet adalah Ersa dan Istrinya

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved