Liga Champions
Ditanya soal Liverpool Vs Arsenal, Bos Man City Guardiola Fokus Bayern Munich: Saya Mau Belajar
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, seperti agak cuek dengan pergerakan Arsenal dan pilih fokus Liga Champions.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Laga Liverpool melawan Arsenal pada Minggu (9/4/2023) cukup membawa pengaruh bagi Manchester City.
Bagaimana tidak, Manchester City dan Arsenal tengah memperebutkan posisi puncak klasemen Liga Premier.
Sementara itu, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, seperti agak cuek dengan pergerakan musuh besarnya itu.
Baca juga: Kelemahan Man City Terbongkar Jelang Lawan Bayern Munich di UCL, Guardiola Korbankan Erling Haaland
Baca juga: Lagi-lagi Erling Haaland Dicadangkan saat Gacor Bareng Man City, Guardiola: Dia Tidak Protes Kok
Diketahui, laga Liverpool vs Arsenal berakhir imbang 2-2.
Arsenal yang harus berbagi poin dengan Liverpool memberi angin segar pada Manchester City agar selisih poin posisi 1 dan 2 tidak terlalu jauh.
Gol dari kubu The Gunners dicetak oleh Gabriel Martinelli (8') dan Gabriel Jesus (28'), sedangkan The Reds oleh Mohamed Salah (42') dan Roberto Firmino (87').
Arsenal masih kokoh di puncak dengan 73 poin, sedangkan Manchester City di bawahnya dengan 67 poin.
Ketika ditanya apakah Pep Guardiola menonton laga tersebut, sang pelatih malah langsung membahas Bayern Munich yang akan dihadapi skuadnya di Liga Champions.
Baca juga: Arsenal 2-2 Lawan Liverpool, Rodri: Man City Bodo Amat dengan Skuad Mikel Arteta
Yang ada di pikiran Pep Guardiola saat ini adalah olahraga favoritnya, golf, serta Bayern Munich.
"Bayern Munich. Sekarang (saya memikirkan) Bayern Munich," ucapnya, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
"Jelas (saya memikirkan) golf. Tapi Bayern Munich (juga)," tambahnya.
Mantan pelatih Barcelona itu mengaku belum melihat laga Bayern Munich untuk mempelajari permainan sang raksasa Bundesliga.
Pep Guardiola yang sedang berada di markas Southampton pun bertekad untuk segera pulang dan bisa menonton pertandingan Bayern Munich yang kini dilatih oleh Thomas Tuchel.
"Saya tidak tahu, mereka punya pelatih baru. Saya belum melihat pertandingannya, dan saya harus melihat. Kurang lebih agar bisa tahu apa yang akan kami lakukan. Saya senang bisa kembali lagi (di Liga Champions)."
"Kami mulai (kerja) setelah makan malam di bus, lalu kami pulang naik pesawat. Di rumah, kami bakal mulai menonton sesuatu," paparnya.
Baca juga: Guardiola Selalu Banggakan Messi, Bos Man City Ungkap Kelebihan Erling Haaland Dibanding Bintang PSG
Rodri Cuek dengan Arsenal
Pemain Manchester City, Rodri, menyebut skuadnya juga tidak memikirkan soal Arsenal.
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, Rodri menegaskan sebenarnya skuad Pep Guardiola tidak peduli dengan pergerakan tim Mikel Arteta.
Yang ada di benak para pemain adalah memenangkan setiap laga di Liga Premier.
"Kami tahu apa yang harus kami lakukan untuk memenangkan Liga Premier. Kami harus menang setiap laga hingga akhir," ungkapnya.
Rodri menyebut rekan-rekannya hanya fokus untuk memperbaiki diri tanpa peduli bagaimana Arsenal.
"Kami tidak peduli apa yang dilakukan Arsenal, kami fokus pada diri kami. Jika kami mampu untuk bertanding hingga akhir dan memenangkan setiap laga, maka kami punya kesempatan," tegasnya.
Kelemahan Manchester City
Manchester City bakal menghadapi Bayern Munich di Leg 1 perempat final Liga Champions pada Rabu (12/4/2023) dini hari WIB.
Laga itu termasuk yang ditunggu-tunggu lantaran Manchester City dan Bayern Munich sama-sama unggul.
Namun, ternyata ada sejumlah kelemahan di kubu Pep Guardiola sebelum menghadapi skuad Thomas Tuchel.
Dikutip TribunTernate.com dari manchesterveningnews.co.uk, misalnya saja dengan Pep Guardiola yang 'mengorbankan' sang bintang, Erling Haaland.
Erling Haaland sempat absen tiga minggu lantaran cedera pangkal paha.
Namun, Pep Guardiola langsung menunjuknya sebagai starter XI dalam kemenangan melawan Southampton setelah Erling Haaland pulih.
Tindakan ini termasuk berisiko besar lantaran laga melawan Southampton tak sekrusial laga melawan Bayern Munich.
Untunglah pengorbanan itu terbayarkan dengan bintang Norwegia yang mencetak dua dari empat gol.
Pascalaga pun tidak ada kabar buruk soal kondisi Erling Haaland sehingga ia dipastikan bisa kembali menjadi starter saat melawan Bayern Munich.
Selain Erling Haaland, Pep Guardiola juga harus berhati-hati dengan kondisi pemain bintangnya yang lain seperti Rodri, Nathan Ake, Riyad Mahrez, dan John Stones menjelang UCL.
Kelemahan berikutnya adalah perubahan skema Pep Guardiola dengan 3-2-4-1 dan John Stones berpindah dari lini tengah ke pertahanan. Untunglah cara ini berhasil.
Namun, hal itu membuat Manchester City terekspos di posisi lebar dan rentan dalam transisi cepat.
Winger Southampton, Kamaldeen Sulemana, sempat mendapat angin segar karena ada kesempatan di kedua sayap, sedangkan Manchester City benar-benar berjuang dengan kecepatan.
Pelatih asal Spanyol itu kemudian memasukkan Kyle Walker dan kembali ke empat bek standar di awal babak kedua, Southampton pun terancam.
Pep Guardiola Pusing
Manchester City bakal menghadapi Bayern Munich di leg kedua perempat final Liga Champions di Allianz Arena pada 20 April 2023, pukul 02.00 WIB.
Dua hari setelahnya, Manchester City harus menghadapi Sheffield United di semifinal FA Cup di Wembley Stadium pada 22 April 2023, pukul 21.00 WIB.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, cukup dipusingkan dengan padatnya jadwal tersebut.
Baginya, semua kompetisi penting sehingga ia harus putar otak untuk menjaga skuadnya tetap bisa tampil prima.
"Kami harus persiapan lebih baik. Untuk main semifinal, kalian harus siap. Ini sangat penting," ungkapnya, dikutip TribunTernate.com dari yahoo.com.
Pep Guardiola pun mengenang momen skuadnya tampil buruk pada tahun-tahun lalu.
"Kami bermain naif, tidak bagus. Tiga-nol lawan Liverpool (di 2022), saya tahu mereka tim yang bagus tapi masa sudah 3-0 di babak pertama? Lalu ketika kami kalah lawan Arsenal di musim pertama Mikel (di 2020), itu juga sangat buruk."
"Mudah-mudahan kali ini kami bisa menampilkan yang terbaik. Saya selalu merasa bahwa kami tidak seperti berkompetisi, jiwa kami tidak di sana, kami tidak cukup lapar (untuk menang)," keluhnya.
Manchester City terakhir memenangkan FA Cup adalah pada 2019, namun saat itu The Citizens kalah di kompetisi-kompetisi lainnya.
Pep Guardiola kini merasa padatnya jadwal di bulan April, dekat dengan laga besar Liga Champions dan Liga Premier, cukup membuatnya khawatir.
Pelatih asal Spanyol pun mengenang masa-masa sulitnya di FA Cup musim-musim lalu.
"Pertandingan terburuk yang kami mainkan selalu di semifinal Piala FA di Wembley. Kami tidak pernah bagus di sana," kenangnya.
"Penampilan kami (dulu) benar-benar selalu buruk. Bahkan di tahun kami menang, saat melawan Brighton, itu juga tampil tak terlalu bagus," sambungnya.
Mantan pelatih Barcelona itu pun berharap musim ini skuadnya bisa tampil memuaskan dan melaju ke final.
"(Dulu) kami tidak siap, lelah, tapi semoga tahun ini kami bisa persiapan lebih baik. Final Piala FA adalah impian untuk dimenangkan dan musim ini kami akan berusaha," tekadnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Pelatih-Manchester-City-Pep-Guardiola-barcelona.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.