Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

Bernardo Silva Ditolak Benfica gegara Kecil, Bintang Man City Bangkit saat Messi Dijagokan Guardiola

Bintang Manchester City, Bernardo Silva, dipuja-puja saat mengalahkan Bayern Munich pada Leg 1 perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023) WIB.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@mancity
Bintang Manchester City, Bernardo Silva. Silva dipuja-puja saat mengalahkan Bayern Munich pada Leg 1 perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023) WIB. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Manchester City, Bernardo Silva, dipuja-puja saat mengalahkan Bayern Munich pada Leg 1 perempat final Liga Champions, Rabu (12/4/2023) WIB.

Siapa sangka, Bernardo Silva yang dikenal sebagai pemain cerdas ternyata pernah ditolak oleh klub masa kecilnya gara-gara badannya yang tergolong pendek.

Namun, Bernardo Silva bisa bangkit dan terinsipirasi oleh sang pelatih Pep Guardiola, saat masih berada di Barcelona dan menjadikan Lionel Messi sebagai bintang.

Baca juga: Kevin De Bruyne Marah Diganti Julian Alvarez saat Man City Vs Bayern, Guardiola: Saya Ini Pelatih

Baca juga: Cerdasnya Bernardo Silva Dipuji Mati-matian Guardiola: Beruntung Latih Pemain Terbaik di Man City

Baca juga: John Stones MOTM saat Bantai Bayern, Fans Man City Bingung Pilih: Ederson hingga Dias Semua Gacor

Diketahui, gelandang serang asal Portugal ini mengawali kariernya di Benfica.

Pada tahun 2013, Bernardo Silva berusaha untuk bisa masuk ke skuad utama Benfica.

Pelatih saat itu, Jorge Jesus hanya memainkannya sebagai bek kiri sepanjang pramusim dan dalam pertandingan persahabatan.

Jorge Jesus tidak percaya pada Bernardo Silva lantaran tubuhnya dianggap terlalu kecil dengan tinggi badan 173 cm.

Pernah satu kali pada musim 2013/2014 Jorge Jesus memainkan Bernardo Silva sebagai pemain cadangan pada menit ke-82 melawan Porto.

Sang bos menyebut Bernardo Silva sebagai pemain kategori B.

Saat itulah Bernardo Silva memilih hengkang ke Monaco dan kariernya mulai bagus.

Bernardo Silva merapat ke Manchester City dan Pep Guardiola tanpa lagu mempercayainya di skuad utama.

Ia mengaku percaya pada Pep Guardiola yang tidak akan memandang rendah tinggi badan pemainnya.

Bisa dilihat, Pep Guardiola memainkan pemain dengan tinggi badan rata-rata 170 cm di skuad utama, seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez.

"Ketika era Guardiola di Barcelona dimulai, melihat pemain seperti Messi, Iniesta, dan Xavi membuat saya lebih kuat untuk bangkit."

"Barcelona adalah tim terbaik di dunia dan tiga pemain terbaik mereka bahkan lebih kecil dari saya."

"Hal terpenting dalam sepak bola adalah apa yang ada di dalam kepala, keputusan yang diambil sebagai pemain," paparnya.

Bernardo Silva Dipuji Pep Guardiola

Pep Guardiola juga merasa beruntung bisa melatih Bernardo Silva, yang menjadi salah satu pemain dengan rating tertinggi di laga tersebut.

Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, Bernardo Silva mencetak gol kedua pada menit ke-70, setelah sebelumnya sudah ada gol dari Rodri (27') serta disusul oleh Erling Haaland (76').

Pep Guardiola memuji Bernardo Silva mati-matian setelah pertandingan.

Pasalnya, pemain Portugal itu tidak memerlukan instruksi apapun namun bisa langsung paham dan menyesuaikan diri dengan kecerdasannya.

"Bernardo adalah pemain sepak bola yang mana dia bisa main di mana saja karena dia sangat paham permainan serta segala tindakan baik dengan atau tanpa bola," puji Pep Guardiola.

Pelatih asal Spanyol itu juga menyorot bagaimana Bernardo Silva saat berhadapan dengan Alphonso Davies yang sulit dihentikan.

"Dia sangat penting dalam jenis permainan seperti ini, dia bisa bermain sebagai gelandang bertahan. Dia pemain yang sangat sangat penting dan akhir-akhir ini dia mencetak gol yang sebelumnya dia agak kekurangan, sekarang dia menjadi penentu," tambahnya.

Saking cerdasnya pemain 28 tahun itu, Pep Guardiola sampai merasa beruntung bisa melatihnya.

"Saya beruntung melatih beberapa pemain terbaik untuk Barca dan Bayern. Dia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah saya latih di hidup saya, dia adalah pemain sepak bola yang istimewa," tuturnya.

Ruben Dias hingga John Stones Juga Dipuji

Sejumlah pemain juga banjir pujian lantaran mati-matian menjaga pertahanan Manchester City.

Seperti Ruben Dias, Manuel Akanji, John Stones, serta Nathan Ake yang meski tidak mencetak gol tapi tampil luar biasa.

Adapun tiga gol dicatatkan oleh Rodri (27'), Bernardo Silva (70'), dan Erling Haaland (76') pada leg 1 perempat final Liga Champions tersebut.

Pep Guardiola bangga kepada para bek yang sangat membantu jalannya permainan.

"Cara kami bertahan dengan kuat, cara kami mengontrol transisi dari mereka, meski rasanya tidak mungkin untuk mengontrol mereka," puji Pep Guardiola.

"Cara empat bek membaca situasi tanpa stres dan tanpa cemas."

"Mereka tahu dalam jenis permainan seperti ini kita akan menderita dan kesulitan. Kami ada di sana dalam momen-momen (krusial) lalu melakukan tindakan yang tepat," sambungnya.

Pep Guardiola bangga para pemainnya bisa tetap kokoh menahan serangan dari Leroy Sane dan Kingsley Coman yang menjadi sumber kekuatan Bayern Munich.

"Dalam dua bulan terakhir, dia (Dias) luar biasa. Manu, John, Nathan juga, mereka luar biasa, bisa menangani Leroy dan Coman."

"Secara defensif kalian harus bagus dalam duel, sepanjang waktu mereka menghadapi pemain luar biasa di depan dan belakang. Ini sangat sulit untuk dibaca," paparnya.

Rating Pemain Manchester City

Ada sejumlah pemain Manchester City yang mendapat rating nyaris sempurna seperti Nathan Ake, Rodri, dan Bernardo Silva.

Simak rating para pemain Manchester City dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk:

- Ederson (8): Sang kiper berhasil melakukan penyelamatan hebat, terutama di babak kedua ketika Leroy Sane melakukan sejumlah percobaan di depan gawang.

- Akanji (8): Tampil ulet sepanjang pertandingan, menjaga pertahanan timnya dan berusaha merebut kembali penguasaan bola.

- Stones (8): Main dalam posisi yang agak beda dari biasanya, lebih berperan sebagai bek tengah. Melakukan sundulan hebat yang dijadikan gol oleh Haaland.

- Dias (9): Selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan beberapa blok dan ancaman luar biasan.

- Ake (9): Main semakin gacor, membuat keputusan yang tepat saat di belakang dan mengancam Sommer.

- Rodri (9): Bagaikan petir yang tampil luar biasa dan mendikte permainan.

- Gundogan (8): Bekerja keras dan muncul tanpa terdeteksi di kotak dan memberi ancaman.

- De Bruyne (7): Memberi beberapa umpan silang berbahaya di dekat gawang, namun performa menurun di babak kedua gara-gara cedera.

- Bernardo (9): Tampil brilian sejak awal. Mungkin perlu memperhatikan makanannya agar berat badan bertambah.

- Grealish (8): Tampil gacor di babak kedua serta permainan link-up dengan Haaland menjadikannya istimewa.

- Haaland (8): Tak terlalu tampak di 60 menit awal hingga akhirnya meledak dengan gol ketiga.

- Alvarez (7): Menggantikan De Bruyne pada menit ke-68 dan langsung membawa dampak sampai nyaris mencetak gol.

Tidak dipakai: Ortega, Carson, Walker, Laporte, Gomez, Lewis, Phillips, Perrone, Palmer, Mahrez

Jalannya pertandingan

Manchester City sudah mencoba untuk menguasai pertandingan sejak menit awal.

Namun, tim tuan rumah baru bisa tampil mengancam pada menit ke-22 dengan beberapa kali percobaan ke gawang yang berhasil ditangkis Yann Sommer.

Bayern Munich juga nyaris mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui tendangan Leroy Sane pada menit terakhir babak pertama namun meleset.

Di babak kedua, Leroy Sane lagi-lagi mencoba untuk menjebol pertahanan tuan rumah namun berhasil dihalau oleh Ederson.

Yann Sommer mati-matian mempertahankan gawang hingga terjadi gol Bernardo Silva dari umpan silang Erling Haaland.

Serta sundulan John Stones yang disambut oleh Erling Haaland, mengantarkan pada gol ketiga.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved