Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Mauricio Pochettino Langsung Kerja Berat jika Latih Chelsea, Graham Potter Pernah Sambat soal Ini

Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino bakal langsung kerja berat jika jadi pelatih Chelsea.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@pochettino - @chelseafc
Mantan pelatih PSG Mauricio Pochettino dan mantan pelatih Chelsea Graham Potter. Mauricio Pochettino bakal langsung kerja berat jika jadi pelatih Chelsea. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino bakal langsung kerja berat jika jadi pelatih Chelsea.

Ada banyak PR yang harus diselesaikan di Chelsea, apalagi dengan posisi terpuruk saat ini di bawah asuhan Frank Lampard.

Di antaranya adalah terlalu banyak pemain, yakni 33 orang.

Baca juga: Mauricio Pochettino Ngebet Latih Chelsea, Todd Boehly Pilih Pertahankan Lampard meski Makin Bobrok

Baca juga: Lampard Bikin Chelsea Makin Nyungsep setelah Dilibas Brentford, Pochettino Harus Segera Ambil Alih?

Persoalan pemain terlalu banyak ini pernah dikeluhkan Graham Potter saat masih melatih Chelsea.

Graham Potter menyebut, gara-gara pemain terlalu banyak, maka latihan menjadi sulit fokus.

Dikutip TribunTernate.com dari football.london, Mauricio Pochettino sebenarnya pernah mengalami hal ini saat melatih Tottenham Hotspur pada tahun 2014.

Mauricio Pochettino harus mengasuh 31 pemain sekaligus.

Saat awal Mauricio Pochettino menjabat sebagai pelatih, ia langsung mengadakan penjualan besar-besaran.

Ada sembilan pemain dijual, delapan dipinjamkan, dan satu pemain bebas transfer.

Baca juga: Ederson Ledek Fans Arsenal setelah Gol Erling Haaland, Kiper Man City Dihujat: Dia Ga Ngapa-ngapain

Ada enam pemain baru yang masuk dan pengeluaran bersihnya hanya lebih dari 10 juta poundsterling.

Setahun setelah itu, Mauricio Pochettino melepaskan 10 pemain lagi, termasuk lima di antaranya bebas transfer.

Lima pemain didatangkan termasuk sang bintang Son Heung-min.

Dalam dua tahun skuad Tottenham Hotspur sudah secara efektif dikurangi sepertiganya.

Chelsea kini juga membutuhkan tindakan ini jika ingin pelatihan yang efektif.

Graham Potter Pernah Sambat

Saat masih melatih Chelsea, Graham Potter mengaku kesulitan dengan skuadnya yang kebanyakan pemain.

Dengan Jorginho meninggalkan Stamford Bridge dan pemain baru, Andrey Santos serta Malo Gusto yang belum terdaftar dalam skuad.

Dikutip TribunTernate.com dari dailymail.co.uk, Graham Potter mengaku kesulitan untuk melatih pemain sebanyak itu lantaran semua pemain pasti ingin ambil bagian.

Graham Potter harus bekerja dengan kelompok-kelompok besar yang mana itu akan berpengaruh pada kualitas latihan itu sendiri.

Ketika di klub-klub sebelumnya seperi Brighton, Swansea, dan Ostersunds, Graham Potter dikenal sebagai pelatih langsung yang bekerja keras dengan para pemain.

Namun, pendekatan itu akan sulit diterapkan di Chelsea lantaran begitu banyak pemain yang harus diakomidasi.

Alih-alih dengan metode pertandingan latihan 11 vs 11 yang disukainya, Graham Potter harus meninggalkan beberapa pemain dalam kelompok lebih kecil di tempat lain sampai mereka nanti dibutuhkan.

"Ada tantangan besar ketika Anda punya banyak pemain," ungkap Graham Potter.

"Ada tantangan dalam peran apa yang mereka mainkan karena mayoritas pasti ingin main. Mereka ingin bermain, berada di lapangan, dan membantu tim," sambungnya.

Todd Boehly Pertahankan Frank Lampard

Mauricio Pochettino kabarnya berharap bisa segera melatih Chelsea.

Chelsea kini semakin terpuruk setelah transisi dari Thomas Tuchel ke Graham Potter, kemudian Bruno Saltor ke Frank Lampard.

Di bawah asuhan Frank Lampard, Chelsea mengalami kekalahan lima kali berturut-turut.

Dengan kondisi Chelsea yang semakin bobrok, sayangnya sang pemilik, Todd Boehly tetap ingin mempertahankan Frank Lampard.

Dikutip TribunTernate.com dari football.london, hingga kini masih belum ada kesepakatan antara Chelsea dengan Mauricio Pochettino.

Awal minggu ini menjadi momen krusial bagi dua pihak lantaran pelatih asal Argentina itu semakin kuat posisinya sebagai pelatih Chelsea.

Mauricio Pochettino tidak memiliki agen, sehingga ia mengurus sendiri negosiasi dengan para petinggi Chelsea.

Jika sampai ada kesepakatan final untuk Mauricio Pochettino merapat ke Stamford Bridge, maka kemungkinan baru bisa terjadi di akhir musim.

Chelsea Dikalahkan Brentford

Pelatih interim Chelsea, Frank Lampard, membawa klubnya semakin terpuruk.

Yang terakhir adalah kekalahan 0-2 melawan Brentford di Stamford Bridge pada Kamis (27/4/2023) WIB.

Apakah ini artinya kandidat pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, harus segera mengambil alih Chelsea?

Diketahui, kekalahan Chelsea yang terakhir adalah gara-gara gol bunuh diri Cesar Azpilicueta pada menit ke-37.

Tim tamu menambah gol lagi dari tenadangan Bryan Mbeumo pada menit ke-78.

Kini, Chelsea berada di posisi 11 klasemen dengan 39 poin.

Sedangkan Brentford di posisi 9 dengan 47 poin.

Selama melatih Chelsea menggantikan Bruno Saltor, Frank Lampard belum pernah memenangkan pertandingan.

Sang legenda Chelsea malah kalah lima kali berturut-turut dalam semua kompetisi.

The Blues sudah kebobolan total 9 gol di bawah kepelatihan Frank Lampard dan hanya bisa mencetak satu gol.

Pakar transfer, Fabrizio Romano, menyebut Mauricio Pochettino sebagai kandidat terkuat menggantikan Frank Lampard.

"Negosiasi sedang dalam proses dengan Mauricio Pochettino menunggu hasil akhir, kesepakatan penuh akan segera dilakukan," tulis Fabrizio Romano.

Balasan Mauricio Pochettino

Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, membalas pendapat pelatih interim Chelsea, Frank Lampard, soal anak asuhnya.

Frank Lampard memberi kritik kepada anak asuhnya yang seperti kurang ada kepercayaan saat di lapangan.

Kontra dengan hal tersebut, bagi Mauricio Pochettino justru persoalan di lapangan tidaklah penting.

"Sebagus apa pun mereka, secara ofensif tim yang kuat, tapi dalam hal kami menguasai bola, ada sedikit kekurangan kepercayaan diri."

"Saya pikir para pemain kami perlu memahami betapa bagusnya mereka," ujar Frank Lampard, dikutip TribunTernate.com dari football.london.

Sementara itu, justru apa yang terjadi di lapangan tidaklah penting bagi Mauricio Pochettino.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana membangun hubungan di luar lapangan.

"Di lapangan justru kurang penting. Menurut saya yang paling penting itu di luar lapangan, manajemen pemain."

"Sepak bola senantiasa berubah, bergerak maju. Hari ini para pemain tidaklah sama dengan 20 tahun yang lalu. Saya perlu memahami itu," ungkap Mauricio Pochettino.

"Semua yang terjadi di luar lapangan akan berpengaruh performa di lapangan."

"Jika kalian pikirkan seberapa waktu yang mereka habiskan di lapangan, itu cuma sebentar."

"Sebagian besar waktu mereka berada di luar lapangan bersama keluarga mereka, lingkungan, teman, agen, pihak-pihak yang dekat dengan pemain, dan itulah mengapa penting untuk bisa peduli kepada diri Anda sendiri di luar lapangan," paparnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved