Liga Inggris
Mauricio Pochettino Tak Mungkin Cocok di Chelsea, Terungkap Alasan Ogah Kembali ke Tottenham Hotspur
Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, dianggap tidak mungkin cocok untuk melatih Chelsea.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, dianggap tidak mungkin cocok untuk melatih Chelsea.
Mauricio Pochettino disebut-sebut hanya cocok melatih Tottenham Hotspur.
Pernyataan ini diungkapkan oleh legenda Tottenham Hotspur, Jamie O'Hara.
Baca juga: Jurgen Klopp Dukung Mauricio Pochettino ke Chelsea, Puji Tottenham saat Lawan Liverpool di UCL
Baca juga: Chelsea Ajak Mauricio Pochettino Ketemu Hari Sabtu, Bahas Kontrak Pelatih Gantikan Frank Lampard
Dikutip TribunTernate.com dari football.london, Jamie O'Hara sangat yakin peran Mauricio Pochettino di Chelsea tidak akan menunjukkan hasil positif.
"Jangan coba-coba tanya saya. Ada Pochettino yang akan bergabung (ke Chelsea). Itu tidak mungkin berhasil."
"Itu tidak akan berhasil. Tidak akan pernah. Dia diciptakan untuk Tottenham," tegas Jamie O'Hara.
Menurutnya, ada urusan yang belum selesai antara Mauricio Pochettino dengan pemilik Tottenham Hotspur, Daniel Levy, yang membuat sang pelatih ogah kembali.
"Ada urusan yang belum selesai. Satu-satunya alasan dia tidak kembali ke sana adalah karena Daniel Levy itu bodoh, dan dia tidak mau kembali ke masa lalu karena mereka jatuh ketika dia pergi," paparnya.
Baca juga: Ederson Ledek Fans Arsenal setelah Gol Erling Haaland, Kiper Man City Dihujat: Dia Ga Ngapa-ngapain
Jurgen Klopp Puji Kepelatihan Mauricio Pochettino
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, secara tidak langsung turut mendukung perkembangan karier mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, untuk kembali melatih.
Mauricio Pochettino kini menjadi kandidat terfavorit pelatih Chelsea menggantikan Frank Lampard.
Kehebatan Mauricio Pochettino dalam melatih Tottenham Hotspur mungkin bisa ia terapkan lagi untuk melatih Chelsea yang kini sedang terpuruk.
Dikutip TribunTernate.com dari football.london, Jurgen Klopp menyorot soal peforma Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2019.
Meski Liverpool berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0, Jurgen Klopp tetap memandang hebat lawannya.
Kini, Liverpool bakal menghadapi Tottenham Hotspur asuhan Ryan Mason di Liga Premier pada Minggu (30/4/2023).
Liverpool saat ini berada di posisi 7 dengan 53 poin, sedangkan Tottenham Hotspur di posisi 5 dengan 54 poin.
Jurgen Klopp menyadari musim ini musim yang sulit dan keadaan sudah berbalik dengan Tottenham Hotspur kini lebih unggul.
"Ini adalah musim di mana ada banyak hal yang menyulitkan banyak tim," ujar Jurgen Klopp.
"Situasinya tidak bagus bagi kami, tapi mungkin jadi peluan bagi tim lain. Kesalahan kecil sepanjang musim ini bisa berdampak besar," sambungnya.
Sebelum menghadapi Tottenham Hotspur, Jurgen Klopp sudah waspada bahwa lawannya masih sebagus kala dilatih Mauricio Pochettino.
"Tim yang mereka miliki masih sangat luar biasa. Mengapa saat itu (2019) tidak berhasil bagi mereka, saya tidak tahu."
"Mereka selama bertahun-tahun menjadi tim dengan serangan balik terbaik di Eropa. Saya berpikir mereka masih sangat bagus," tuturnya.
Chelsea Ajak Ketemu Mauricio Pochettino
Para petinggi Chelsea akan mengadakan pertemuan dengan kandidat terkuat pelatih, Mauricio Pochettino.
Chelsea mengundang Mauricio Pochettino untuk bertemu di Los Angeles, Amerika Serikat pada Sabtu (29/4/2023) waktu setempat.
Pertemuan Mauricio Pochettino dengan para petinggi Chelsea ini guna membahas karier calon pengganti Frank Lampard tersebut.
Dikutip TribunTernate.com dari dailymail.co.uk, para tokoh senior Chelsea juga akan hadir di LA.
Nama mantan bos Tottenham Hotspur itu memang menjadi favorit setelah pencarian tiga minggu yang dipimpin oleh direktur olahraga, Paul Winstanley dan Laurence Stewart.
Dikabarkan The Times, pertemuan di LA nanti agendanya adalah Winstanley dan Stewart menawarkan kontrak ke Mauricio Pochettino.
Mauricio Pochettino Kerja Berat
Mauricio Pochettino bakal langsung kerja berat jika jadi pelatih Chelsea.
Ada banyak PR yang harus diselesaikan di Chelsea, apalagi dengan posisi terpuruk saat ini di bawah asuhan Frank Lampard.
Di antaranya adalah terlalu banyak pemain, yakni 33 orang.
Persoalan pemain terlalu banyak ini pernah dikeluhkan Graham Potter saat masih melatih Chelsea.
Graham Potter menyebut, gara-gara pemain terlalu banyak, maka latihan menjadi sulit fokus.
Dikutip TribunTernate.com dari football.london, Mauricio Pochettino sebenarnya pernah mengalami hal ini saat melatih Tottenham Hotspur pada tahun 2014.
Mauricio Pochettino harus mengasuh 31 pemain sekaligus.
Saat awal Mauricio Pochettino menjabat sebagai pelatih, ia langsung mengadakan penjualan besar-besaran.
Ada sembilan pemain dijual, delapan dipinjamkan, dan satu pemain bebas transfer.
Ada enam pemain baru yang masuk dan pengeluaran bersihnya hanya lebih dari 10 juta poundsterling.
Setahun setelah itu, Mauricio Pochettino melepaskan 10 pemain lagi, termasuk lima di antaranya bebas transfer.
Lima pemain didatangkan termasuk sang bintang Son Heung-min.
Dalam dua tahun skuad Tottenham Hotspur sudah secara efektif dikurangi sepertiganya.
Chelsea kini juga membutuhkan tindakan ini jika ingin pelatihan yang efektif.
Todd Boehly Pertahankan Frank Lampard
Mauricio Pochettino kabarnya berharap bisa segera melatih Chelsea.
Chelsea kini semakin terpuruk setelah transisi dari Thomas Tuchel ke Graham Potter, kemudian Bruno Saltor ke Frank Lampard.
Di bawah asuhan Frank Lampard, Chelsea mengalami kekalahan lima kali berturut-turut.
Dengan kondisi Chelsea yang semakin bobrok, sayangnya sang pemilik, Todd Boehly tetap ingin mempertahankan Frank Lampard.
Dikutip TribunTernate.com dari football.london, hingga kini masih belum ada kesepakatan antara Chelsea dengan Mauricio Pochettino.
Awal minggu ini menjadi momen krusial bagi dua pihak lantaran pelatih asal Argentina itu semakin kuat posisinya sebagai pelatih Chelsea.
Mauricio Pochettino tidak memiliki agen, sehingga ia mengurus sendiri negosiasi dengan para petinggi Chelsea.
Jika sampai ada kesepakatan final untuk Mauricio Pochettino merapat ke Stamford Bridge, maka kemungkinan baru bisa terjadi di akhir musim.
Balasan Mauricio Pochettino
Mantan pelatih PSG, Mauricio Pochettino, membalas pendapat pelatih interim Chelsea, Frank Lampard, soal anak asuhnya.
Frank Lampard memberi kritik kepada anak asuhnya yang seperti kurang ada kepercayaan saat di lapangan.
Kontra dengan hal tersebut, bagi Mauricio Pochettino justru persoalan di lapangan tidaklah penting.
"Sebagus apa pun mereka, secara ofensif tim yang kuat, tapi dalam hal kami menguasai bola, ada sedikit kekurangan kepercayaan diri."
"Saya pikir para pemain kami perlu memahami betapa bagusnya mereka," ujar Frank Lampard, dikutip TribunTernate.com dari football.london.
Sementara itu, justru apa yang terjadi di lapangan tidaklah penting bagi Mauricio Pochettino.
Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana membangun hubungan di luar lapangan.
"Di lapangan justru kurang penting. Menurut saya yang paling penting itu di luar lapangan, manajemen pemain."
"Sepak bola senantiasa berubah, bergerak maju. Hari ini para pemain tidaklah sama dengan 20 tahun yang lalu. Saya perlu memahami itu," ungkap Mauricio Pochettino.
"Semua yang terjadi di luar lapangan akan berpengaruh performa di lapangan."
"Jika kalian pikirkan seberapa waktu yang mereka habiskan di lapangan, itu cuma sebentar."
"Sebagian besar waktu mereka berada di luar lapangan bersama keluarga mereka, lingkungan, teman, agen, pihak-pihak yang dekat dengan pemain, dan itulah mengapa penting untuk bisa peduli kepada diri Anda sendiri di luar lapangan," paparnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Mantan-pelatih-PSG-Mauricio-Pochettino-fvw.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.