Harry Kane Sebaiknya Buru-buru Cabut dari Tottenham Hotspur: ''Jangan Terjebak di Zona Nyaman''

TRIBUNTERNATE.COM - Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, disarankan untuk meninggalkan klubnya itu secepat mungkin.

Apalagi melihat rentetan kekacauan Spurs di dalam maupun di luar lapangan.

Tottenham Hotspur baru saja mengalami kekalahan 3-4 saat melawan Liverpool di Anfield Stadium, Minggu (30/4/2023).

Itu hanya sepekan setelah Spurs dibantai habis oleh Newcastle United dengan skor 1-6 di St. James Park,

Dalam dua kekalahan itu, ada situasi yang mirip.

Spurs tertinggal gol yang cukup signifikan hanya dalam menit-menit awal pertandingan; tertinggal 0-3 dari Liverpool dalam 15 menit pertama, dan kebobolan 5 gol dalam 21 menit saat menghadapi Newcastle United.

Kemudian, dalam pertandingan yang berakhir imbang 2-2 antara Spurs vs Manchester United, kelemahan lini pertahanan klub London utara ini kembali terlihat.

Baca juga: Sesalkan Awal Game Lambat Tottenham Hotspur, Harry Kane: Tabel Liga Premier Tak Bisa Bohong

Baca juga: Lawan Liverpool, Tottenham Hotspur Memalukan: Cuma Son Heung-min dan Harry Kane yang Becus Tanding

Baca juga: Akui Man United Kehilangan Cristiano Ronaldo dan Incar Harry Kane, Erik ten Hag: Semua Udah Tahu

Melihat keterpurukan Tottenham saat ini, situasinya dinilai tepat bagi Harry Kane untuk cepat-cepat hengkang dan mencari klub lain.

Hal ini disampaikan oleh legenda Arsenal, Perry Groves.

Perry Groves mendesak Harry Kane untuk pindah ke klub yang punya peluang besar mendapatkan trofi.

Sementara itu, Tottenham Hotspur masih puasa gelar sejak tahun 2008 silam, dan kini terancam finis di luar empat besar klasemen Liga Premier.

Harry Kane sendiri tampaknya sangat mencintai The Lilywhites, ia sudah bergabung di klub itu sejak awal karir juniornya.

Lalu, ia menandatangani kontrak panjang di level senior selama 6 tahun pada Juni 2018 silam.

Menurut Perry Groves, jika Harry Kane tidak meninggalkan Spurs saat ini, berarti dia telanjur merasa nyaman di klub berlogo ayam jantan muda itu.

“Cuma soal Harry Kane, jika dia tidak meninggalkan Spurs sekarang, itu akan menambah fakta bahwa dia nyaman di tempatnya sekarang, di mana dia ingin menjadi pemain utama dan sosok yang paling penting," kata Perry kepada talkSPORT.

“Karena kamu harus keluar dari tempat itu sesegera mungkin untuk mencoba dan menguji dirimu di level yang lebih tinggi di mana kamu bisa berada di Liga Champions, di mana kamu akan memenangkan trofi."

“Dan mungkin kamu bukan orang utama, mungkin kamu salah satu dari sedikit orang utama, tetapi kamu harus keluar dari zona nyaman itu."

"Tidak mungkin kalau Harry Kane harus tetap tinggal di sana."

Saat ini, kontrak Harry Kane di Spurs memasuki 12 bulan terakhirnya dan ia masih belum menunjukkan tanda-tanda perpanjangan kontrak.

Namun, pemain kelahiran Walthamstow, Inggris pada 28 Juli 1993 itu dikabarkan bersedia untuk tetap menjalankan kontraknya dan nanti baru akan pergi dengan status bebas transfer.

Adapun situasi Harry Kane juga mendapat perhatian dari pembawa acara talkSPORT Sam Matterface.

Sam menyarankan Harry Kane harus menjadi seorang pemain sekaligus manajer untuk Spurs jika dia memutuskan untuk tetap bertahan.

“Jika Harry Kane harus menjadi manajer, dia bisa melakukannya. Kalau [bos interim] Ryan Mason bisa jadi manajer pada usia 31 tahun, mengapa Harry Kane tidak bisa?" kata Sam.

Di tengah ketidakpastian masa depan Harry Kane di Tottenham Hotspur, sejumlah klub besar Eropa dilaporkan mengincar namanya.

Misalnya, Manchester United dan Chelsea.

Namun, jika memang ingin melepas striker andalan itu, sepertinya Tottenham Hotspur tidak berminat menjual Harry Kane kepada klub rival di Liga Premier.

Diperkirakan, nilai pasar pemain bernama lengkap Harry Edward Kane ini terbilang fantastis, yakni hampir £150 juta atau Rp2,7 triliun.

(TribunTernate.com/Rizki A.)