Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Mau Arsenal Menang atau Kalah Lawan Nottingham, Man City Tak Tergoyahkan di Puncak, Menang EPL Lagi?

Pertandingan Arsenal melawan Nottingham Forest pada Sabtu (20/5/2023) nanti, tak mempengaruhi posisi Manchester City di puncak klasemen.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@mancity - @arsenal
Selebrasi pemain Manchester City dan pemain Arsenal. Pertandingan Arsenal melawan Nottingham Forest pada Sabtu (20/5/2023) nanti, tak mempengaruhi posisi Manchester City di puncak klasemen. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pertandingan Arsenal melawan Nottingham Forest pada Sabtu (20/5/2023) nanti, tak mempengaruhi posisi Manchester City di puncak klasemen.

Baik Arsenal, menang, imbang, atau kalah, Manchester City akan tetap bertengger di puncak

Pasalnya, saat ini Manchester City bertengger di puncak klasemen dengan 85 poin, sedangkan Arsenal di bawahnya selisih empat poin.

Baca juga: Kevin De Bruyne Mustahil Digantikan Julian Alvarez, Fans City setelah Kalahkan Everton: Gagal Total

Baca juga: Arsenal Dibantai Brighton setelah Man City Bantai Everton, Legenda The Gunners: Masih Ada Hikmah

Poin tersebut diperoleh setelah Manchester City mengalahkan Everton serta Arsenal dikalahkan Brighton & Hove Albion pada Minggu (14/5/2023).

Laga terdekat Arsenal melawan Nottingham Forest tidak akan cukup untuk mengejar ketertinggalan poin.

Sedangkan laga terdekat Manchester City di Liga Premier adalah melawan Chelsea pada Minggu (21/5/2023).

Akankah skuad Pep Guardiola memenangkan Liga Premier lagi?

Fans Arsenal Kualat

Seolah kualat, sejumlah fans Arsenal sempat berharap Everton bisa mengalahkan Manchester City.

Hal ini gara-gara keputusan menyebalkan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang ogah mencadangkan pemain saat melawan Real Madrid.

Harapannya, para pemain Manchester City kelelahan dan bakal main payah di kandang Everton.

Baca juga: Everton Vs Man City, Guardiola Tak Mau Terima Kenyataan De Bruyne dkk Bisa Capek: Tergantung Mental

Namun, kenyataannya, yang terjadi malah sebaliknya dan nasib buruk justru menimpa Arsenal.

Jika Arsenal kalah 0-3 di kandang sendiri melawan Brighton & Hove Albion, Manchester City justru menang 0-3 di kandang Everton.

Diketahui, tiga gol Brighton yang mempermalukan Arsenal itu dicetak oleh Julio Enciso (51'), Deniz Undav (86'), dan Pervis Estupinan (90+6').

Sedangkan gol Manchester City dibukukan oleh Ilkay Gundogan (37', 51') dan Erling Haaland (39').

Setelah laga leg 1 semifinal Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Pep Guardiola memang banjir hujatan.

Dari fans Manchester City hingga sejumlah pakar mengkritik keras kepalanya Pep Guardiola dengan memainkan para starter 90 menit penuh.

Namun, keputusan aneh Pep Guardiola itu dianggap sebagai kabar baik bagi sejumlah fans Arsenal.

Sebagai rival terbesar Manchester City di Liga Premier, Arsenal pastinya diuntungkan jika sampai skuad Erling Haaland kepayahan.

Dikutip TribunTernate.com dari thesun.co.uk, sejumlah fans Arsenal berharap Everton bisa membantai Manchester City.

"Menonton (laga) dan Pep tidak mencadangkan pemain dalam 90 menit, Everton tolong siksa kaki-kaki lelah mereka," tulis seorang fans.

"Ini terserah Pep Guardiola untuk memilih mau menang Liga Champions atau Liga Premier," tulis fans yang lain.

"Dia harus mencadangkan beberapa pemain untuk laga PL, jika prioritasnya adalah menang Liga Champions. Serahkan saja Liga Premier untuk Arsenal," timpal fans lainnya.

"Kaget Pep tidak mencadangkan pemain sama sekali malam ini padahal ada laga tandang lawan Everton," ujar fans yang lain.

Kini, ucapan sejumlah fans itu bagaikan doa yang berbalik, mengingat skor nya pun sama-sama 0-3.

Arsenal Ambil Hikmahnya

Legenda Arsenal, Patrick Vieira, menganggap jika sampai Arsenal gagal merebut gelar juara Liga Premier, maka hal ini tidak terlalu buruk.

Dalam wawancara dengan Sky Sports, Patrick Vieira berkaca pada posisi Arsenal di Liga Premier 2021/2022.

Di mana jika dilihat dengan posisi saat ini, berminggu-minggu merajai klasemen lalu disalip oleh Manchester City yang memang langganan juara, maka masih ada hikmah yang bisa diambil.

Saat ini, Manchester City bertengger di puncak klasemen dengan 85 poin, sedangkan Arsenal di bawahnya selisuh empat poin.

Sementara di musim lalu, Arsenal berada di posisi kelima dengan 69 poin yang didapat dengan susah payah.

Serta Manchester City yang juara dengan total 93 poin di akhir.

"Ini masih termasuk kemajuan dari musim lalu. Jika kita semua melihat Arsenal dari musim lalu dan membicarakan soal mereka yang jadi rival terbesar City musim ini, menurut saya tidak banyak orang yang menyangka Arsenal ada di posisi ini," tuturnya.

Legenda yang juga pernah main di Manchester City itu memahami kekecewaan skuad Mikel Arteta.

Namun, dengan demikian, Arsenal bisa belajar banyak dan menganalisis apa yang kurang dari mereka.

"Mereka boleh kehilangan gelar hari ini, tapi ini tentang bagaimana Anda bisa membangun kembali tim, apa yang menurut Anda kurang untuk ditingkatkan dan menjadi lebih dekat dengan Man City musim depan," ungkapnya.

Jualian Alvarez di Laga Everton Vs Manchester City

Manchester City berhasil memenangkan laga tandang melawan Everton dengan skor 0-3.

Dalam laga tersebut, sejumlah fans menyorot absennya Kevin De Bruyne dan tampaknya posisi digantikan oleh Julian Alvarez.

Para fans tersebut memprotes keputusan Pep Guardiola untuk memosisikan Julian Alvarez di posisi Kevin De Bruyne.

Diketahui, gol pembuka dicetak oleh Ilkay Gundogan melalui assist Riyad Mahrez pada menit ke-36.

Selang dua menit, Erling Haaland dengan sundulannya dari assist Ilkay Gundogan kembali membobol gawang Jordan Pickford.

Gol penutup dibukukan oleh sang kapten lagi pada menit ke-50.

Dalam laga tersebut, Julian Alvarez diposisikan di belakang Erling Haaland, posisi yang selalu diisi Kevin De Bruyne.

Julian Alvarez malah tampil payah dan jauh jika dibandingkan performa rekan-rekannya.

Bintang Argentina itu kesusahan untuk menghubungkan lini tengah dan menyerang.

Sejumlah fans pun kesal lantaran Julian Alvarez tidak seharusnya ditempatkan untuk menggantikan Kevin De Bruyne.

Kekesalan mereka terhadap eksperimen Pep Guardiola itu dilontarkan di Twitter.

@hibent**: Alvarez dengan peran KDB adalah gagal total

@castilloerlin**: Eksperimen Alvarez di posisi KDB berakhir

@sheikhmc**: Apakah Alvarez harus tampil seperti KDB, di tahun pertamanya di negara baru, di liga paling keras di dunia?

@llawliet**: Pep harusnya melatih Alvarez untuk menggantikan De Bruyne, mungkin tidak bakal sebagus dia tapi saya pikir masih mungkin untuk berada di posisi yang sama tapi peran yang berbeda

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved