Liga Champions
Kata Terlarang Terucap Lagi Jelang Man City vs Real Madrid, Dulu Rodri dan Laporte Kini Walker
Kata terlarang itu adalah 'balas dendam' yang sempat diucapkan oleh bintang Manchester City, Rodri dan Aymeric Laporte saat di leg 1 semifinal UCL
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Kata terlarang kembali terucap menjelang laga Manchester City vs Real Madrid, Kamis (18/5/2023) dini hari WIB.
Kata terlarang itu adalah 'balas dendam' yang sempat diucapkan oleh bintang Manchester City, Rodri dan Aymeric Laporte saat di leg 1 semifinal Liga Champions.
Kini, kata tersebut diucapkan oleh Kyle Walker menjelang leg 2 semifinal Liga Champions di Etihad Stadium.
Baca juga: Ternyata Guardiola Terpikir Mainkan Foden dan Alvarez saat Lawan Madrid, Bos City: Ga Butuh Cadangan
Baca juga: Man City Utang ke Sheikh Mansour, Walker Blak-blakan Sebut Harus Menang UCL: Lihat Saja Man United
Rodri dan Aymeric Laporte menyebut ingin balas dendam karena pernah disingkirkan Real Madrid di Liga Champions.
Sementara Kyle Walker menyinggung kekalahan skuadnya atas Chelsea 2 tahun lalu.
"Kami sudah pernah ke final Liga Champions melawan Chelsea dan tidak tampil sebaik yang kami bisa."
"Jadi kami berutang kepada diri kami untuk bisa balas dendam karena kami tahu (penampilan) itu di bawah standar pada tahun 2021," ujarnya, dikutip TribunTernate.com dari thesun.co.uk.
Rodri Bilang Balas Dendam
Rodri nekat menyebut keinginan balas dendam kepada Real Madrid di Liga Champions.
Kata-kata ini membuat sejumlah fans panik lantaran mirip dengan yang dilakukan bintang Liverpool, Mohamed Salah, yang juga ingin balas dendam ke Real Madrid.
Bahkan, sang pelatih, Pep Guardiola sampai meralat kata-kata Rodri tersebut.
Baca juga: Kevin De Bruyne Mustahil Digantikan Julian Alvarez, Fans City setelah Kalahkan Everton: Gagal Total
Seperti diketahui, sebelumnya Manchester City sudah pernah menghadapi Real Madrid di semifinal Liga Champions 2022.
Kini, Manchester City akan bertandang ke Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu (10/5/2023).
"Kami akan punya kesempatan untuk balas dendam, kami punya filosofi yang bisa kita pelajari dari pengalaman-pengalaman masa lalu, kami main bagus di dua laga terakhir tapi tidak lolos," kenang Rodri, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
"Kami di sini untuk berjuang lagi dengan motivasi, dengan perasaan bahwa kami sudah persiapan sebaik mungkin dan hadir dalam momen terbaik kami."
"Kami bisa belajar apa saja yang bisa kami tingkatkan dan apa yang buruk dari penampilan kami," sambungnya.
Sementara itu, Pep Guardiola meluruskan pernyataan anak asuhnya itu.
"Itu adalah kesalahan besar. Kami tidak ke sini untuk balas dendam. Apa yang terjadi di masa lalu biarlah terjadi."
"Ketika kita menang itu karena kita berhak mendapatkannya. Saya tidak bilang kami bukan tim yang bagus, kami sudah melakukan lebih dari segalanya untuk ke final tapi inilah sepak bola, itu saja tidak cukup."
"Semoga kami bisa belajar dan menjadi lebih baik. Pelajran yang bisa kami petik dari musim lalu bukan untuk balas dendam," tegasnya.
Sementara itu, Mo Salah sempat menyebut keinginan balas dendam lantaran Liverpool dikalahkan Real Madrid pada final Liga Champions 2018.
Pada tahun lalu, setelah Mo Salah menyebut soal balas dendam itu, Liverpool kembali dipermalukan oleh sang raksasa La Liga.
Maka dari itu, para fans pun panik lantaran hal serupa bisa saja terjadi.
@adamabdulls: Jangan bilang kata-kata itu
@CharbelSall1: Mereka harusnya tidak main jika punya keinginan balas dendam di otaknya. Main saja maka pembalasan dendam bisa datang dengan sendirinya
@majorramblings: Kata-katanya seperti Salah, sulit dipercaya
@OCube71: Hal yang sulit dilakukan City adalah belajar dari kesalahan masa lalu
@Shaun7576: Ada apa sih dengan para pemain ini, tidakkah mereka belajar dari Salah?
Utang ke Sheikh Mansour
Kyle Walker blak-blakan menyebut klubnya seolah utang budi dengan sang pemilik, Sheikh Mansour.
Maka dari itu, bagi Kyle Walker, Manchester City bisa membayar utang itu dengan menang Liga Champions.
Dalam jumpa pers menjelang lawan Real Madrid, Kyle Walker juga membandingkan skuadnya dengan Manchester United.
Dikutip TribunTernate.com dari thesun.co.uk, Manchester United menjadi contoh klub yang bisa membayar utang budi ke pemiliknya karena dulu pernah berjaya.
"Kita harus lihat ke United dan apa yang telah mereka capai selama beberapa tahun."
"Ketika kita dibandingkan dengan tim itu, padahal mereka sudah menang gelar yang tak terhitung jumlahnya."
"Kami sudah memenangkan lima gelar dalam enam tahun, semoga, kita juga bisa mendapatkan yang satu ini (UCL)."
"Klub kehilangan (kesempatan untuk menang) Liga Champions dan para pemilik serta jumlah uang yang telah digelontorkan untuk klub ini, serta investasi yang telah mereka lakukan, kami berutang pada mereka," paparnya.
Pep Guardiola soal Warisan
Manchester City memang selalu menjadi bulan-bulanan para fans rival jika soal Liga Champions.
Manchester City yang berkuasa di Liga Premier selalu nyaris menang di Liga Champions.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola merasa risih dengan tuntutan ini, terlebih jika dihubungkan dengan warisan.
Pep Guardiola dinilai harus memenangkan piala Liga Champions sebagai warisannya.
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, baginya, warisan itu sudah berupa pelajaran atau ilmu yang ia transfer kepada anak asuhnya serta para fans.
"Warisan saya sudah luar biasa. Saya sudah sering ikut ini (UCL). Warisannya adalah berupa masa-masa sulit yang pernah kita lalui."
"Selama bertahun-tahun mereka akan mengingat berbagai generasi pemain yang selama lima atau enam tahun mencetak banyak gol dan kebobolan sedikit gol, memenangkan banyak piala dan menang dengan cara yang baik."
"Orang-orang harusnya mengingat itu. Itu akan menjadi kenangan yang bagus."
"Mau mereka mengingat kami atau tidak, entahlah, tapi kami ingin menikmati waktu," paparnya.
Bisa Jadi Gila
Pep Guardiola sempat mencoba untuk memahami dan pasrah atas tuntutan kemenangan itu.
"Saya paham permintaan dari klub saya untuk memenangkan Liga Champions. Saya sudah merasakannya sejak saya tiba," ujar Pep Guardiola, sebelum leg 1 semifinal Liga Champions.
Menurutnya, pihak klub memang sudah tidak menuntut Pep Guardiola, namun sang pelatih sudah sadar akan perasaan mereka.
Pep Guardiola harus tetap bisa waras selama perebutan trofi Liga Champions.
"Mereka tidak menuntut saya tapi saya tahu perasaan mereka setelah (trofi) pertama Liga Premier targetnya adalah Liga Champions. Ini normal ketika kita tidak ada trofi pasti ingin punya."
"Anda juga tidak boleh menjadi gila. Ini adalah pertandingan sepak bola. Berusaha yang terbaik dalam dua laga dengan skenario khusus dan itulah yang harus kami lakukan," tuturnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.