Liga Champions
Man City Utang ke Sheikh Mansour, Walker Blak-blakan Sebut Harus Menang UCL: Lihat Saja Man United
Dalam jumpa pers menjelang lawan Real Madrid, Kyle Walker juga membandingkan skuadnya dengan Manchester United.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bek Manchester City, Kyle Walker, blak-blakan menyebut klubnya seolah utang budi dengan sang pemilik, Sheikh Mansour.
Maka dari itu, bagi Kyle Walker, Manchester City bisa membayar utang itu dengan menang Liga Champions.
Dalam jumpa pers menjelang lawan Real Madrid, Kyle Walker juga membandingkan skuadnya dengan Manchester United.
Baca juga: Man City Vs Real Madrid, Fans Skuad Guardiola Bahagia Wasit Piala Dunia Ditunjuk: Panen Penalti Nih
Baca juga: Terluka gegara Mulut Guardiola, Kyle Walker Jelang City Vs Madrid: Ya Menyakitkan tapi Dia Bos Saya
Dikutip TribunTernate.com dari thesun.co.uk, Manchester United menjadi contoh klub yang bisa membayar utang budi ke pemiliknya karena dulu pernah berjaya.
"Kita harus lihat ke United dan apa yang telah mereka capai selama beberapa tahun."
"Ketika kita dibandingkan dengan tim itu, padahal mereka sudah menang gelar yang tak terhitung jumlahnya."
"Kami sudah memenangkan lima gelar dalam enam tahun, semoga, kita juga bisa mendapatkan yang satu ini (UCL)."
"Klub kehilangan (kesempatan untuk menang) Liga Champions dan para pemilik serta jumlah uang yang telah digelontorkan untuk klub ini, serta investasi yang telah mereka lakukan, kami berutang pada mereka," paparnya.
Baca juga: Jack Grealish Jadi Kiper Jelang Man City Vs Real Madrid, Fans: Kepala Guardiola Isinya Apa Ya?
Pep Guardiola soal Warisan
Manchester City memang selalu menjadi bulan-bulanan para fans rival jika soal Liga Champions.
Manchester City yang berkuasa di Liga Premier selalu nyaris menang di Liga Champions.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola merasa risih dengan tuntutan ini, terlebih jika dihubungkan dengan warisan.
Pep Guardiola dinilai harus memenangkan piala Liga Champions sebagai warisannya.
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, baginya, warisan itu sudah berupa pelajaran atau ilmu yang ia transfer kepada anak asuhnya serta para fans.
"Warisan saya sudah luar biasa. Saya sudah sering ikut ini (UCL). Warisannya adalah berupa masa-masa sulit yang pernah kita lalui."
"Selama bertahun-tahun mereka akan mengingat berbagai generasi pemain yang selama lima atau enam tahun mencetak banyak gol dan kebobolan sedikit gol, memenangkan banyak piala dan menang dengan cara yang baik."
"Orang-orang harusnya mengingat itu. Itu akan menjadi kenangan yang bagus."
"Mau mereka mengingat kami atau tidak, entahlah, tapi kami ingin menikmati waktu," paparnya.
Bisa Jadi Gila
Pep Guardiola sempat mencoba untuk memahami dan pasrah atas tuntutan kemenangan itu.
"Saya paham permintaan dari klub saya untuk memenangkan Liga Champions. Saya sudah merasakannya sejak saya tiba," ujar Pep Guardiola, sebelum leg 1 semifinal Liga Champions.
Menurutnya, pihak klub memang sudah tidak menuntut Pep Guardiola, namun sang pelatih sudah sadar akan perasaan mereka.
Pep Guardiola harus tetap bisa waras selama perebutan trofi Liga Champions.
"Mereka tidak menuntut saya tapi saya tahu perasaan mereka setelah (trofi) pertama Liga Premier targetnya adalah Liga Champions. Ini normal ketika kita tidak ada trofi pasti ingin punya."
"Anda juga tidak boleh menjadi gila. Ini adalah pertandingan sepak bola. Berusaha yang terbaik dalam dua laga dengan skenario khusus dan itulah yang harus kami lakukan," tuturnya.
Kelebihan Manchester City
Inilah perbedaan yang jelas antara Manchester City dan Real Madrid.
Klub raksasa Liga Inggris dan Liga Spanyol itu akan duel pada Kamis (18/5/2023) dini hari WIB.
Menurut pelatih Manchester City, Pep Guardiola, pertandingan yang digelar di Etihad Stadium menjadi keuntungan bagi tuan rumah.
Manchester City masih tak terkalahkan, terutama jika main di kandang, selama beberapa minggu terakhir.
Kini, Pep Guardiola mengaku tidak banyak perubahan pada taktiknya dan mencoba bersikap tenang.
"Kami harus tampil baik, bukan cuma sekadar tekad. Tenang, kami hanya harus melakukan seperti yang sudah kami lakukan selama beberapa tahun."
"Inilah yang harus kami lakukan, bukan cuma keinginan untuk ke final. Kami harus lebih baik dibanding laga di Bernabeu untuk ke final," ujarnya, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
Selain itu, berada di Etihad Stadium diharapkan menimbulkan rasa nyaman bagi Kevin De Bruyne dan kawan-kawan.
"Saya punya taktik yang agak berbeda, yaitu untuk lebih cair dalam menyerang. Ini bakal terjadi secara alami di kandang, kami bakal merasa lebih bebas, apapun yang terjadi, kami akan berjuang."
"Itulah perasaan yang kami miliki, untuk menjadi diri sendiri," paparnya.
Pep Guardiola Sebut Carlo Ancelotti
Dalam jumpa pers menjelang laga, Pep Guardiola menyebut sebenarnya tidak banyak yang berubah dari taktiknya untuk melawan Real Madrid.
Meski demikian, fakta bahwa pertandingan itu digelar di Etihad Stadium membuat Pep Guardiola lebih optimis dengan psikis para pemainnya.
"Semoga bisa kita lihat besok. Saya tidak bisa terang-terangan, nanti Carlo bisa dengar."
"Saya tidak terlalu banyak berpikir untuk besok, jangan khawatir teman-teman. Tidak ada yang beda dari dulu, hanya lebih cair dan bermain lebih bagus, tuturnya, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
Ancaman Real Madrid
Pep Guardiola menyebut dirinya akan memaksa para pemain agar meminimalisasi ancaman dari skuad Carlo Ancelotti.
"Sama seperti tahun lalu, kompetisi apa saja dan tahun kapan saja, mereka selalu menjadi skuad yang hebat. Mereka selalu mampu berpikir apa yang akan mereka lakukan."
"Saya juga memikirkan apa yang akan kami lakukan, apa kekuatan kami dan apa ancaman yang kami miliki."
"Kami mencoba untuk memaksakan diri dalam permainan. Kami tahu apa yang bisa kami lakukan. Intinya kami ingin meminimalisasi ancaman mereka," paparnya, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.