Liga Champions
Terluka gegara Mulut Guardiola, Kyle Walker Jelang City Vs Madrid: Ya Menyakitkan tapi Dia Bos Saya
Pep Guardiola menyebut Kyle Walker sebagai bek yang punya keterbatasan karena kurang bisa fleksibel.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bek Manchester CIty, Kyle Walker, terkena kritikan tajam dari sang pelatih, Pep Guardiola.
Pep Guardiola menyebut Kyle Walker sebagai bek yang punya keterbatasan karena kurang bisa fleksibel.
Dalam jumpa pers menjelang laga Manchester City vs Real Madrid di leg 2 semifinal Liga Champions, Kyle Walker mengungkapkan perasaannya.
Baca juga: Man City Vs Real Madrid, Fans Skuad Guardiola Bahagia Wasit Piala Dunia Ditunjuk: Panen Penalti Nih
Baca juga: Kritik Pedas Guardiola ke Kyle Walker, Bos Man City Bawa Zinchenko dan Joao Cancelo: Dia Tidak Bisa
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, Kyle Walker berusaha untuk bersikap profesional.
Pasalnya, Pep Guardiolalah yang juga telah membentuk Kyle Walker serta anak asuhnya yang lain menjadi sehebat sekarang.
"Saya harus bereaksi profesional, dia adalah manajer saya, bos saya, terkadang ada pendapat dalam dunia sepak bola yang kita tidak selalu setuju, tapi apa yang sudah dia lakukan untuk saya dan Man City sangatlah luar biasa," ungkapnya.
Meski demikian, Kyle Walker tetap mengaku sakit hati atas kritikan itu dan berusaha kuat.
"Apakah itu menyakitkan? Ya jelas. Anda jadi mulai meragukan diri sendiri tapi Anda harus kembali ke dasar, untuk apa dia membeli Anda dan membuktikan bahwa dia salah, dan itulah yang telah saya lakukan."
"Saya adalah salah satu kapten, saya harus memastikan bahwa kekecewaan saya tidak tampak," sambungnya.
Baca juga: Julian Alvarez dan Maximo Perrone Harus Main City Vs Madrid, Fans Tuntut Begini setelah Lihat Wasit
Kritik Pep Guardiola
Pep Guardiola melontarkan kritik pedas untuk anak asuhnya, Kyle Walker pada awal bulan ini.
Pep Guardiola bahkan juga menyinggung Oleksandr Zinchenko yang kini di Arsenal serta Joao Cancelo yang dipinjamkan ke Bayern Munich.
Bagi Pep Guardiola, Kyle Walker kurang fleksibel seperti sahabatnya, John Stones.
Dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk, dalam beberapa laga terakhir, John Stones memang diunggul-unggulkan.
Pasalnya, John Stones bisa beradaptasi dengan baik pada peran barunya sebagai pembantu lini tengah.
Sebelumnya, John Stones selalu diposisikan sebagai bek kanan sebelum bergabung dengan Rodri, Nathan Ake yang absen kemudian digantikan Manuel Akanji.
Sayangnya, fleksibelnya John Stones tidak bisa dilakukan oleh Kyle Walker.
Meski Kyle Walker termasuk pemain tercepat di Liga Premier, namun tetap saja kelebihannya tidak cocok untuk keinginan Pep Guardiola saat ini.
"Dia tidak bisa melakukannya," kritik Pep Guardiola.
"Dia akan selalu menang dalam hal kecepatan. Dia bakal menjadi yang tercepat di ruangan ini meski umurnya nanti 60 tahun."
"Tapi untuk bermain di dalam, Anda harus melakukan beberapa gerakan cerdas tapi dia memiliki karakteristik lain," paparnya.
Pep Guardiola kemudian menyinggung mantan anak asuhnya, Oleksandr Zinchenko dan Joao Cancelo.
"Dia pernah bermain sebagai bek sayap di masa lalu edngan empat di belakang bersama Joao dan Aleks di posisi itu, dan Kyle melakukannya dengan baik."
"Tapi dengan formasi tiga di belakang dan dua di tengah, dia tidak bisa melakukannya," tuturnya.
Bagi sang pelatih, Kyle Walker mungkin bisa beradaptasi namun membutuhkan waktu lama, sedangkan musim ini akan segera berakhir.
Jualian Alvarez di Laga Everton Vs Manchester City
Manchester City berhasil memenangkan laga tandang melawan Everton dengan skor 0-3.
Dalam laga tersebut, sejumlah fans menyorot absennya Kevin De Bruyne dan tampaknya posisi digantikan oleh Julian Alvarez.
Para fans tersebut memprotes keputusan Pep Guardiola untuk memosisikan Julian Alvarez di posisi Kevin De Bruyne.
Diketahui, gol pembuka dicetak oleh Ilkay Gundogan melalui assist Riyad Mahrez pada menit ke-36.
Selang dua menit, Erling Haaland dengan sundulannya dari assist Ilkay Gundogan kembali membobol gawang Jordan Pickford.
Gol penutup dibukukan oleh sang kapten lagi pada menit ke-50.
Dalam laga tersebut, Julian Alvarez diposisikan di belakang Erling Haaland, posisi yang selalu diisi Kevin De Bruyne.
Julian Alvarez malah tampil payah dan jauh jika dibandingkan performa rekan-rekannya.
Bintang Argentina itu kesusahan untuk menghubungkan lini tengah dan menyerang.
Sejumlah fans pun kesal lantaran Julian Alvarez tidak seharusnya ditempatkan untuk menggantikan Kevin De Bruyne.
Kekesalan mereka terhadap eksperimen Pep Guardiola itu dilontarkan di Twitter.
@hibent**: Alvarez dengan peran KDB adalah gagal total
@castilloerlin**: Eksperimen Alvarez di posisi KDB berakhir
@sheikhmc**: Apakah Alvarez harus tampil seperti KDB, di tahun pertamanya di negara baru, di liga paling keras di dunia?
@llawliet**: Pep harusnya melatih Alvarez untuk menggantikan De Bruyne, mungkin tidak bakal sebagus dia tapi saya pikir masih mungkin untuk berada di posisi yang sama tapi peran yang berbeda
Ilkay Gundogan Bahas Treble
Manchester City digadang-gadang bisa meraih treble dengan potensi kemenangan di Liga Premier, Liga Champions, dan Piala FA.
Meski demikian, kapten Manchester City, Ilkay Gundogan sudah memperingatkan rekan-rekannya.
Ilkay Gundogan enggan untuk terlalu percaya diri dan sesumbar soal treble.
Pasalnya, masih ada sejumlah laga yang harus dihadapi dengan jeda waktu cukup cepat, sehingga kondisi tim pun perlu diwaspadai.
"Ini tentang menjaga skuad kami untuk tetap tenang dan jangan terlalu senang. Laga yang kami hadapi ada setiap tiga atau empat hari, jadi tidak banyak waktu untuk pemulihan, jadi kami harus memanfaatkan semaksimal mungkin."
"Kami sadar untuk ke final membutuhkan setiap individu pemain (kondisi bugar)," ujarnya, dikutip TribunTernate.com dari MailSport.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.