Liga Inggris
Guardiola Mau Enaknya Doang, Kena Kritik Pedas: Pelatih Lain Kalau di Man City Juga Bisa Juara
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kena kritikan pedas YouTuber sepak bola, Mark Goldbridge.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kena kritikan pedas YouTuber sepak bola, Mark Goldbridge.
Mark Goldbridge berpendapat, Pep Guardiola tidak mau melatih klub yang masih berada di posisi bawah.
Sehingga Pep Guardiola cenderung tinggal menikmati, mengasuh klub yang memang sudah rajin juara.
Baca juga: Pelukan Guardiola untuk Mac Allister setelah Laga Brighton Vs City, Jadi Gabung Skuad De Bruyne dkk?
Baca juga: Scott Carson Perpanjang Kontrak meski Tak Dimainkan Guardiola, Jack Grealish Senang untuk Kiper City
Diketahui, Pep Guadiola memulai karier kepelatihannya sebagai pelatih Barcelona B pada 2007.
Setahun kemudian, ia melatih skuad utama mantan klubnya tersebut.
Kariernya semakin melejit saat melatih Bayern Munich sejak 2013.
Hingga tiga tahun kemudian memutuskan untuk merapat ke Manchester City dan dikontrak hingga 2025.
Bagi Mark Goldbridge, Pep Guardiola tidak mengalami kesulitan layaknya pelatih-pelatih besar lainnya.
Ia juga membandingkan dengan Jose Mourinho dan Sir Alex Ferguson yang mau melatih klub dari bawah.
Baca juga: Man City Dituduh Diam-diam Beli Haaland Rp 4,6 T: Calon Treble Bukan karena Kehebatan Guardiola
Belum lagi Pep Guardiola juga melatih Barcelona dalam kondisi ada sang legenda, Lionel Messi.
"Pep Guardiola itu adalah sosok yang sangat sangat cerdas, saya ingin melihat dia melatih Southampton atau Arsenal, tapi dia tidak mau. Dia memilih Barcelona, Bayern, dan dia itu jenius."
"Dia pantas mendapatkannya. Tapi maksud saya seperti Mourinho bakal mau dan melakukan sesuatu, memulai dari klub lain, tapi dia tetap menjadi salah satu pelatih terbaik di dunia."
"Sir Alex juga memulai di Aberdeen, sedangkan dia (Pep) memulai kariernya di Barcelona, dengan Xavi, Iniesta, dan Messi."
"'Saya bakal ke Bayern yang memang bakal menang setiap tahun, sekarang saya mau ke Man City'," paparnya.
Dengan melihat klub-klub besar pilihan Pep Guardiola, Mark Goldbridge berpendapat pelatih lain pun bisa juara jika melatih skuad Manchester City yang langganan juara Liga Premier.
"Harusnya dia bisa melatih Arsenal, harusnya dia bisa melatih di klub lain, dia itu pelatih yang brilian, tapi dia juga cerdik, karena dia menempatkan diri di situasi di mana banyak dari mereka yang tidak akan gagal."
"Menurut saya ada banyak pelatih yang mungkin juga bisa memenangkan gelar di Man City," ujar Mark Goldbridge.
Man City Dituduh Bohong
Manchester City dituduh diam-diam membeli Erling Haaland dari Borussia Dortmund dengan harga yang sangat fantastis dan tidak diungkapkan ke publik.
Kehebatan Manchester City untuk berpotensi memenangkan treble musim ini juga disebut bukan karena kehebatan Pep Guardiola.
Hal ini diungkapkan oleh YouTuber pengamat sepak bola, Mark Goldbridge.
Mark Goldbridge ditanya soal kira-kira apa yang akan dilakukan Manchester City pada musim panas nanti.
"Ketika kalian lihat Man City dulu mereka tidak bisa memenangkan treble, mereka tidak bisa memenangkan Liga Champions, kok sekarang bisa, kenapa?"
"Karena musim panas lalu, sebagai pemegang gelar, mereka menghabiskan banyak uang secara diam-diam, orang-orang cuma bilang itu 60 juta (poundsterling), padahal itu lebih dari angkat tersebut, ada di balik pintu untuk Erling Haaland."
"Jika Erling Haaland tidak di tim itu, mereka tidak bisa menang treble, mengontrak Haaland adalah untuk memenangkan treble," paparnya.
Sang YouTuber juga menyebut bahwa Pep Guardiola memang sengaja memilih klub yang memang sudah sukses seperti Barcelona di masa lalu dan Bayern Munich.
Unggahan wawancara Mark Goldbridge itu pun mendapat berbagai reaksi dari fans Manchester City serta fans rival.
Fans rival mendukung pernyataan Mark Goldbridge bahwa sebenarnya harga Erling Haaland.
Erling Haaland dibeli Manchester City seharga 51 juta poundsterling atau Rp 941 miliar.
Sedangkan untuk biaya agen dan lain-lain diperkirakan totalnya adalah Rp 1,5 triliun.
Namun, angka tersebut banyak yang menganggap palsu dan ada nominal tersembunyi yang tak terungkap ke publik.
@the_gerrard_e**: Untuk Haaland saja sudah seharga 250 juta poundsterling (Rp 4,6 Triliun), kalian tidak bisa membodohi orang-orang
@shotgunlov**: City ingin kita percaya bahwa striker paling dicari cuma seharga 50 juta poundsterling dan cuma mereka yang mampu membelinya
@smallcs**: Seolah kalian tahu rekam jejak orang-orang yang membayar lewat rekening luar negeri atau kontrak akal-akalan dengan bisnis yang berbasis di UAE
Pep Guardiola soal FFP
Manchester City dihantui dengan tuduhan 115 pelanggaran keuangan atau financial fair play (FFP).
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, berharap klubnya dan Liga Premier serta segala pihak yang terlibat bisa segera membahas dan menyelesaikan masalah itu.
Pelanggaran itu disebut-sebut terjadi sudah lebih dari satu dekade.
Ratusan tuduhan diumumkan pada Februari 2023 lalu dan hingga kini belum ada penyelesaian.
Saat pertama diumumkan, pihak Manchester City pun kaget atas dakwaan itu, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.
Namun, pihak klub yakin nantinya bisa membersihkan namanya dari segala tuduhan itu.
Para ahli pun berpendapat bahwa membutuhkan waktu setidaknya 2-4 tahun untuk menyelsaikan kasus rumit itu.
Apalagi sifat dakwaan-dakwaan yang disebut belum pernah terjadi sebelumnya.
"Yang saya inginkan adalah agar Liga Premier dan para hakim dapat berbuat sesuatu dengan cepat jadi kalau kami memang bersalah maka biar semua orang tahu."
"Dan jika kami sebagai klub selama bertahun-tahun tidak terbukti bersalah, maka orang-orang bisa berhenti membahas soal ini," harapnya.
Jamie Carragher Sindir Manchester City
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyindir 115 pelanggaran finansial atau FFP yang dituduhkan kepada Manchester City.
Hal ini berawal dari Jamie Carragher yang membuat starter XI dari kombinasi pemain Liga Premier musim ini.
Posisi bintang Tottenham Hotspur Harry Kane sebagai penyerang tengah sedangkan bintang Manchester City Erling Haaland sebagai winger menuai protes.
Sejumlah fans Manchester City tidak terima jika Erling Haaland yang biasanya di posisi penyerang tengah malah ditempatkan di sayap kiri.
Jamie Carragher pun mengungkapkan alasannya atas hal itu sekaligus menyindir fans Manchester City yang menggunakan akun centang biru @ErlingRoIe.
"Haaland berada di depan dengan Kane yang bisa lebih dalam di antara dua pemain depan lainnya (dan Mohamed Salah). Ini ada hubungannya dengan grafik."
"Apakah kamu atau Man City membayar centang biru? Jangan sampai jadi 116 pelanggaran!" cuitnya melalui akun @carra23.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.