Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Viral Media Sosial

Pria Obesitas Sejak Usia 11 Tahun, Kini Bobotnya 300 Kg, Dievakuasi dengan Forklift untuk Berobat

Fajri dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan forklift agar bisa dibawa ke rumah sakit.

TribunJakarta.com
Proses evakuasi Muhammad Fajri (27), pria berbobot 300 kg di Tangerang, Jawa Barat 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang pria di Pedurenan, Karang Tengah, Tangerang mengalami obesitas hingga berat badannya mencapai 300 kilogram.

Pria tersebut bernama Muhammad Fajri dan berusia 27 tahun.

Kondisinya pun mendapat sorotan dan sempat viral di media sosial.

Akhirnya, Fajri dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan forklift agar bisa dibawa ke rumah sakit.

Harapannya, Fajri nanti memperoleh perawatan medis sesuai kondisinya.

Butuh waktu 2 jam untuk mengeluarkan pria berusia 27 tahun tersebut dari rumahnya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunsumsel.com, Muhammad Fajri yang kini berusia 27 tahun telah mengalami obesitas sejak lama.

Dikabarkan bahwa obesitas yang terjadi pada Muhammad Fajri dimulai ketika umur 11 tahun.

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan. 

Kepala UPT BPBD Ciledug, Mulyadi, mengungkap Muhammad Fajri tinggal di rumah tersebut dengan satu orang keluarganya dan sudah berjalan 2 tahun.

Berdasarkan keterangan warga, Fajri terlihat mengalami obesitas sejak berusia 11 tahun.

"Terkait seperti apa kondisi medisnya, itu kewenangan dari pihak dinas kesehatan, kami hanya melakukan evakuasi saja" ujar Mulyadi.

Mulyadi mengungkapkan awalnya pihaknya dimintai tolong oleh warga untuk mengevakuasi Fajri untuk dibawa berobat ke salah satu rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

"Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung melakukan evakuasi, ternyata saat sampai ke lokasi jalan ke rumah pria tersebut sempit dan beban tubuhnya pun terlalu besar," ujar Mulyadi.

Baca juga: Kisah Dua Lansia di Tanah Suci: Haji Bareng, Engkong Amad Bantu Dorong Kursi Roda Sahabatnya

Baca juga: Kasus Tewasnya Driver Taksol di Malang termasuk Pembunuhan Berencana, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Baca juga: Pelajar SMK di Lampung Tewas setelah Ikut Kegiatan Pencak Silat, Alami Luka Dalam di Perut

Baca juga: Selain Telat Bayar Gaji Karyawan, Ini 4 Kontroversi Lain Tasyi Athasiya, Pernah Tak Akur dengan Ibu

Proses evakuasi Muhammad Fajri (27), pria berbobot 300 kg di Tangerang, Jawa Barat
Proses evakuasi Muhammad Fajri (27), pria berbobot 300 kg di Tangerang, Jawa Barat (TribunJakarta.com)

Mulyadi mengakui pihaknya cukup kesulitan untuk mengevakuasi Fajri dari tempat tidurnya itu.

Pihaknya baru berhasil mengevakuasi pria tersebut dengan memakan waktu hingga 2 jam lebih untuk dinaikan ke mobil pengangkut.

"Awalnya yang angkat pria tersebut adalah para petugas, tapi ternyata enggak keangkat," kata dia.

"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift untuk bongkar pintunya agar bisa lewat dan mengangkatnya juga menggunakan forklift untuk dinaikan ke mobil losbak dan dievakuasi langsung ke RSUD Kota Tangerang," paparnya.

MIRIS! Bayi 16 Bulan Alami Obesitas, Terkuak sang Ibu Tak Punya Uang, Selalu Beri Susu Kental Manis

Seorang bayi berusia 16 bulan di Bekasi memiliki kondisi yang memperihatinkan lantaran mengalami obesitas.

Bayi tersebut bernama Muhammad Kenzi Alfaro dan bobotnya kini mencapai 27 kg.

Ibu Kenzi, Pitriyah (40), mengungkapkan konsumsi anaknya sejak lahir adalah susu formula.

Selain itu, ia juga memberikan Kenzi susu kental manis ketika mencapai usia satu tahun.

Alasan Pitriyah, keluarga tak mempunyai uang untuk membeli susu.

"(Susu) formula pas dari awal (lahir) karena enggak ASI. Terus, sempat (susu) kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah, Selasa (21/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Pitriyah menjelaskan, Kenzi mulanya memiliki bobot empat kilogram.

Pada umur enam bulan, ia mengatakan berat badan anaknya berangsur bertambah.

"(Awal lahir) empat kilogram, pas ada perubahan badannya umur enam bulan. (Berat badan) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," jelasnya.

Muhammad Kenzi bersama sang ibu
Muhammad Kenzi bersama sang ibu (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Ditanya terkait penyebab kenapa berat badan Kenzi terus bertambah, Pitriyah mengaku tidak tahu.

Ia menyebut berat badan Kenzi terus naik sejak usia enam bulan.

Sebenarnya Pitriyah mengalami kekhawatiran terkait kesehatan anak ketiganya itu.

Ia mengatakan tak ada masalah lain di tubuh anaknya meski bobotnya sudah melebihi batas normal.

"(Gelisah,) iya. Namanya badannya segini, (besar dan berat). Saya sudah konsultasi ke dokter, dari puskesmas diminta kalau dikasih susu, lebih encer. Saya ikuti anjurannya, makannya dikurangi. Dia kalau nasi, belum bisa makan," ungkap Pitriyah.

Kerap Pakai Baju Bapaknya

Pitriah juga menceritakan, Kenzi kesulitan mencari pakaian bayi lantaran ukuran badannya yang hampir seperti orang dewasa.

"Kalau baju kadang pakai baju bapaknya dia,orang bapaknya kecil," kata Pitriah.

Selain menggunakan baju ayahnya, Kenzi kerap diberikan pakaian bekas dari tetangga yang usianya jauh 10 tahun.

"Baju anak usia 10 tahun, baju boleh dikasih-kasih aja itu," ujarnya.

Selain pakaian, Kenzi juga kesulitan menggunakan popok bayi lantaran ukuran pinggangnya jauh dari bayi seusianya.

"Kalau pakai (popok bayi) buat tidur aja, karena susah nyarinya yang triple XL di Indomaret juga langka," ungkap Pitriah.

Kenzi lahir 12 Oktober 2021, saat itu berat badannya 4,5 kilogram.

Bobotnya terus mengalami peningkatan secara drastis sejak usia enam bulan.

Di usianya menginjak 16 bulan, berat badan Kenzi saat ini seberat 27 kilogram.

Kenzi juga kesulitan berjalan, dia baru bisa duduk atau didorong menggunakan stroler.

Kenzi tidak mendapatkan ASI sejak lahir karena kondisi ibunya yang tidak keluar, alhasil dia diberikan susu formula dan kental manis.

Selain mengonsumsi susu, Kenzi juga diberikan bubur bayi sehari dua kali dan cemilan ciki kemasan.

Adapun Kenzi telah dilakukan konsultasi medis dari pihak Puskesmas setempat, rencananya dia akan dirujuk ke RS Hermina Bekasi untuk konsultasi dokter anak.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul OBESITAS Sejak Umur 11, Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang Dievakuasi Pakai Forklift, Prosesnya 2 Jam

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved