Liga Champions
Rendah Hatinya Kevin De Bruyne, Ogah Man City Dianggap Penguasa Eropa jika Menang UCL Kalahkan Inter
Bintang Manchester City, Kevin De Bruyne, memilih tetap rendah hati jika sampai nanti bisa mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
"Ya, itu tidak apa-apa. Saya tidak melihat ada masalah di sana. Kami juga tak pernah membahasnya sebelum atau sesudah," ungkapnya.
Bagi bintang Belgia tersebut, hal itu adalah hal biasa dalam olahraga, apalagi skuadnya sedang dalam tekanan menghadapi laga-laga besar.
"Hal-hal ini biasa terjadi. Kalau kalian main laga kompetitif di level tertinggi, pasti akan melakukan segalanya untuk menang, dan itu terjadi pada para pemain dan para pelatih," tegasnya.
Kata Pep Guardiola
Pep Guardiola hanya bisa diam dan menunduk kala dibentak-bentak oleh anak asuhnya sendiri, Kevin De Bruyne.
Momen itu terjadi saat Manchester City melawan Real Madrid di leg 2 semifinal Liga Champions.
Setelah laga yang dimenangkan tuan rumah 4-0 itu, Pep Guardiola menjelaskan kronologi insiden tersebut.
Dikutip TribunTernate.com dari goal.com, Pep Guardiola menyebut saat itu situasi memang tengah panas setelah dua gol dari Bernardo Silva.
Sedangkan Kevin De Bruyne melakukan transisi yang membuatnya diteriaki Pep Guardiola.
Tak terima diteriaki, Kevin De Bruyne langsung meledak menyuruh sang pelatih untuk diam.
"Saat skor 2-0, kami jadi sangat terburu-buru. Setelah jeda, Gundogan kehilangan bola, Kevin membuat tiga transisi yang tidak perlu, membuat kami terburu-buru sekali karena kami harusnya melakukan yang sebaliknya, yaitu menekan lawan dan menguasainya, menekan dan menguasai."
"Tapi itu normal. Semakin ditekan, jadi terburu-buru, dan bisa kehilangan lebih, meski secara umum kami sudah main luar biasa," paparnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.