Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

'Takut Tuh dengan Pembunuh, Bukan dengan Man City' Begini Ucapan Bastoni Bek Inter Jelang Final UCL

Bek Inter Milan, Alessandro Bastoni, mengaku tidak takut dengan skuad Manchester City di final Liga Champions.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@alessandrobastoni
Bek Inter Milan, Alessandro Bastoni, mengaku tidak takut dengan skuad Manchester City di final Liga Champions. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bek Inter Milan, Alessandro Bastoni, mengaku tidak takut dengan skuad Manchester City.

Alessandro Bastoni punya kepercayaan diri untuk menghadapi Manchester City tanpa rasa takut di final Liga Champions.

Baginya, yang perlu ditakutkan adalah sosok-sosok orang jahat seperti pembunuh, dan bukan pemain bola.

Baca juga: Bastoni Tiru Rudiger untuk Halau Haaland di Final UCL, Cityzens: Inter Mau Bikin Man City Cedera?

Baca juga: SANGAR Fans Man City Nekat Tato Trofi Treble padahal Belum Lawan Inter: Kalau Kalah Jangan Amputasi

"Takut tuh dengan pembunuh, pencuri. Bukan takut ke bocah-bocah seumuran saya. Kami perlu latihan di lapangan dan bermain bola dengan pikiran yang jernih," ungkapnya.

Menjelang final UCL, ia mengaku mempelajari gaya bermain bek Real Madrid, Antonio Rudiger.

Yang dimaksud adalah cara Antonio Rudiger untuk menghalau penyerang Manchester City, Erling Haaland.

Antonio Rudiger memang bisa dibilang sukses untuk menghalau Erling Haaland pada leg 1 semifinal Liga Champions.

Namun, Antonio Rudiger tidak menjadi starter di leg 2 dan berakhir kekalahan 4-0 yang memalukan bagi Real Madrid.

Kini, Alessandro Bastoni ingin mempraktikkan apa yang dilakukan Antonio Rudiger pada Erling Haaland.

Baca juga: Kevin De Bruyne Akhirnya Angkat Bicara soal Bentak-bentak Suruh Guardiola Diam Jelang City Vs Inter

Meski demikian, ia menyadari bahwa satu kesatuan skuad Pep Guardiola merupakan ancaman, tidak hanya Erling Haaland.

"Saya telah mempelajari video-video Rudiger saat menghadapi Haaland. Kami akan mencoba mengikuti contohnya."

"Tapi ini bukan Haaland melawan Inter, ini Man City melawan Inter. Dan kami akan berusaha untuk menghentikan mereka," tegasnya, dikutip dari Football Italia.

Sejumlah fans Manchester City di Twitter mengartikan negatif ucapan dari Alessandro Bastoni itu, mengingat Antonio Rudiger cenderung bermain kasar dan membuat lawan cedera.

@michaellofth**: Silakan tiru dia, tapi kecuali di bagian di mana dia mencoba untuk mencederai lawan agar keluar dari lapangan, KDB beberapa tahun lalu, kemudian Gundogan di leg 1 semifinal musim ini

@bluemoonfa**: Dia mau melukai KDB, pemikirannya salah, kami punya pemain ajaib seperti Bernardo dan Gundogan

@wsquared**: Jadi mereka mau melipat lengan mereka ke tubuh Erling dan menjatuhkannya ke tanah setiap kali dia dekat dengan bola?

@thafanopin**: Jadi kalian mau bikin kami cedera?

Manchester City Tetap Bakal Dihujat

Jika Manchester City memenangkan laga final Liga Champions melawan Inter Milan, maka treble berhasil diraih.

Namun, meski sudah treble, bukan berarti Manchester City bebas dari hujatan.

Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, menyebut pasti masih ada saja orang yang mencibir mengapa skuadnya tidak memenangkan quadruple atau empat trofi sekaligus.

"Jika kami menang di hari Sabtu (Minggu WIB-red) nanti, maka beberapa orang bakal tetap bilang mengapa kami tidak menang melawan Southampton di League Cup dan dapat Quadruple," ujar Kevin De Bruyne, dikutip dari mirror.co.uk.

"Pasti akan begitu. Kami berusaha untuk memenangkan setiap laga sebisa mungkin. Kadang kita belum cukup baik dan tim lain lebih baik dari kita dan kita harus menerimanya," tegasnya.

Pilih Rendah Hati

Kevin De Bruyne memilih tetap rendah hati jika sampai nanti bisa mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions.

Manchester City bisa jadi dianggap sebagai tim penguasa Eropa setelah memenangkan Liga Premier lima kali dalam enam tahun.

Ditambah kini berpotensi meraih treble dengan trofi FA Cup sudah di kantong dan tinggal trofi Liga Champions.

Bagi Kevin De Bruyne, jika sampai memenangkan final UCL, maka hal itu tidak terlalu membawa dampak baginya.

Pasalnya, bintang Belgia ini beranggapan bahwa situasi klubnya saat ini memang sudah bagus.

"Ya itu membantu (jadi lebih unggul), tapi saya dalam situasi yang sangat baik dan saya tidak perlu membahas soal ini."

"Saya bahagia dengan cara saya. Jelas saya tahu itu akan membantu soal apa yang akan orang katakan tentang saya dan tim."

"Tapi itu (menang atau kalah) tidak akan membuat saya berada di tempat yang baik atau buruk. Saya mempertahankan seperti ini saya. Jika kalian bahagia dengan diri kalian sendiri, maka hal-hal dalam hidup kalian juga akan baik-baik saja," paparnya, dikutip dari mirror.co.uk.

Kevin De Bruyne Tak Sepaham dengan Pep Guardiola

Kevin De Bruyne tidak mau sepaham dengan sang pelatih, Pep Guardiola.

Hal ini terkait dengan pembuktian mereka di final Liga Champions nanti melawan Inter Milan.

Pep Guardiola menyebut akan semakin terbukti kehebatan Manchester City jika sudah memenangkan Liga Champions.

Sedangkan Kevin De Bruyne tidak mau kehebatannya cuma dianggap gara-gara satu laga saja.

Bagi Kevin De Bruyne, karier dirinya dan rekan-rekannya selama bertahun-tahun patut dihargai, meski nantinya menang atau kalah di final UCL.

"Lagian banyak di antara kami yang memang sudah hebat. Apakah ini berpengaruh (menang UCL), ya memang."

"Tapi satu laga 90 menit tidak segitunya menentukan karier. Saya sudah berlaga dalam sekitar 700 pertandingan. Satu laga 90 menit dari 700 laga tidak menentukan karier saya. Tapi jelas itu memang membantu," tegasnya, dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.

Pep Guardiola Jelang Final UCL

Manchester City kini di ambang treble setelah menjuarai Liga Premier dan FA Cup, tinggal Liga Champions.

Manchester City akan berhadapan dengan Inter Milan di final UCL di Ataturk Olympic Stadium pada Minggu (11/6/2023) WIB.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengaku dirinya tidak terlalu terobsesi dengan trofi Liga Champions.

Meski demikian, Pep Guardiola memastikan skuadnya tetap gigih untuk memenangkan final UCL.

"Ini lebih dari sekadar fakta bahwa kalau treble harus memenangkan Liga Champions. Kami sudah menengkan FA Cup dan Liga Premier," ucapnya dikutip TribunTernate.com dari manchestereveningnews.co.uk.

Pep Guardiola menyadari Liga Champions adalah trofi paling bergengsi dan terpandang di antara trofi lainnya.

"Semua orang tahu kami sudah melalui musim-musim yang luar biasa, lima gelar Liga Premier, dua FA Cup, Carabao Cup, tapi kami harus tetap memenangkan Liga Champions untuk bisa diakui seperti tim-tim lain yang pantas diakui."

"Tapi kami harus mengakui juga bahwa tanpa Liga Champions, kami sudah luar biasa, kami melalui masa-masa menyenangkan, tapi memang kami seperti melewatkan (sesuatu), jadi kami harus memenangkannya," paparnya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved