Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

Man City 5-0 Inter di Final UCL, De Bruyne Jadi MOTM, Begini Prediksi Gareth Bale: Madrid Saja 4-0

Mantan pemain Real Madrid, Gareth Bale, memberikan prediksinya terkait final Liga Champions Manchester City melawan Inter Milan.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Twitter/BBCSPORT
Mantan pemain Real Madrid, Gareth Bale, memberikan prediksinya terkait final Liga Champions Manchester City melawan Inter Milan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Mantan pemain Real Madrid, Gareth Bale, memberikan prediksinya terkait final Liga Champions Manchester City melawan Inter Milan.

Gareth Bale memprediksi skor adalah 5-0 untuk Manchester City serta Kevin De Bruyne menjadi Player of the Match.

Para fans pun tidak heran dengan prediksi Gareth Bale lantaran Manchester City membantai Real Madrid 4-0 saat leg 2 semifinal Liga Champions.

Baca juga: Final UCL Tayang di SCTV Man City Vs Inter Milan Minggu Jam 02.00, Klik Link Streaming Nonton Online

Baca juga: Firmino, Mo Salah, Sadio Mane Disebut Lawan Tersulit Legenda Man City: Liverpool Era Klopp Itu Berat

Prediksi ini diunggah oleh Instagram @championsleague.

"Saya pikir demikian," ujar Gareth Bale setelah menuliskan angka 5 dan 0 dalam papan prediksi skor.

"Menurut saya PlayStation Player of the Match adalah...," sambungnya sambil menunjukkan tulisan "DE BRUYNE" dalam sebuah papan.

Baca juga: Inter Milan Vs Man City Final UCL Tayang di SCTV Jam 02.00, Nonton Online Klik Link Streaming Ini

Sejumlah fans menganggap prediksi Gareth Bale ini wajar setelah melihat mantan klubnya dibantai.

@alifvill**: Bale mungkin mikir 'Mereka saja bisa mengalahkan Madrid saya tercinta 4-0 dalam satu laga, maka mereka bisa mengalahkan Inter 5-0'

@ub.kri**: Ya tidak heran, jika City mengalahkan Real 4-0, siapa yang bakal membantah?

@danielaari**: Jika mereka mengalahkan Madrid 4-0, mereka bakal mengalahkan Inter 5-0

Komentar Lautaro Martinez

Penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, menyebut final Liga Champions dan final Piala Dunia 2022 rasanya sama.

Bagi bintang Argentina ini, kedua final sama-sama final paling penting bagi pesepakbola profesional.

"Keduanya sama-sama final terpenting yang bisa dimainkan seorang pesepakbola, satu-satunya yang berbeda adalah seragamnya. Perasaannya sama, unik, dan kami mencurahkan segalanya," ujar Lautaro Martinez, dikutip dari football-italia.net.

Lautaro Martinez menyebut skuadnya siap menghadapi Manchester City.

Baginya, Manchester City adalah skuad yang bakal sulit untuk dihadapi.

"Berkat pekerjaan yang dilakukan sepanjang tahun, kebugaran skuad kami yang diperhatikan, itu adalah hal yang sangat penting."

"Kami berada pada perjalanan terakhir, kami harus siap menghadapi laga ini."

"Kami tahu bahwa Manchester City adalah rival yang sangat berat untuk dihadapi karena kualitas yang mereka miliki."

"Tapi kami siap, kami telah melakukan tugas kami dan kami siap semampu kami," paparnya.

Komentar Roberto Mancini

Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini, turut berkomentar soal final Liga Champions Inter Milan melawan Manchester City.

Roberto Mancini tidak mau menganggap sepele tim sebesar Manchester City.

Baginya, Inter Milan bakal menghadapi lawan berat untuk bisa keempat kalinya memenangkan Liga Champions.

"Saya tidak tahu apakah mereka (Man City) adalah tim terkuat di dunia. Tapi jelas mereka adalah tim yang tahu cara memainkan sepak bola terbaik."

"Inter tidak menjalani laga yang lawannya gampang dikalahkan. Ini adalah final terbuka," ucapnya, dikutip dari City Chief.

Denzel Dumfries PD dengan Inter Milan

Bek Inter Milan, Denzel Dumfries, menyatakan kepercayaan dirinya untuk menghadapi Manchester City di final Liga Champions.

Denzel Dumfries berkeyakinan, Inter Milan termasuk tim yang sulit untuk dilawan di Eropa.

"Di Eropa, tidak ada tim yang mau melawan Inter, kami ini tim yang sulit untuk dilawan."

"Kami disebut underdog itu cuma sebutan saja, final tetaplah final. Hal-hal yang berbeda akan terjadi. Kami akan menghadapi laga ini dan menang," ucapnya dikutip dari Sky Italy.

Diketahui, Inter Milan memang sudah tiga kali memenangkan Liga Champions, sedangkan Manchester City belum memenangkannya.

Nerazzuri menjadi penguasa Liga Italia pada era 2000-an, sedangkan Manchetsr City merajai Liga Inggris dalam satu dekade terakhir.

Inter Milan sudah meraih 18 gelar Scudetto, dan yang terakhir pada musim 2020/2021.

Sementara itu periode juara Serie A terbanyak terjadi pada era 2000-2010.

Kevin De Bruyne Pilih Rendah Hati

Kevin De Bruyne memilih tetap rendah hati jika sampai nanti bisa mengalahkan Inter Milan di final Liga Champions.

Manchester City bisa jadi dianggap sebagai tim penguasa Eropa setelah memenangkan Liga Premier lima kali dalam enam tahun.

Ditambah kini berpotensi meraih treble dengan trofi FA Cup sudah di kantong dan tinggal trofi Liga Champions.

Bagi Kevin De Bruyne, jika sampai memenangkan final UCL, maka hal itu tidak terlalu membawa dampak baginya.

Pasalnya, bintang Belgia ini beranggapan bahwa situasi klubnya saat ini memang sudah bagus.

"Ya itu membantu (jadi lebih unggul), tapi saya dalam situasi yang sangat baik dan saya tidak perlu membahas soal ini."

"Saya bahagia dengan cara saya. Jelas saya tahu itu akan membantu soal apa yang akan orang katakan tentang saya dan tim."

"Tapi itu (menang atau kalah) tidak akan membuat saya berada di tempat yang baik atau buruk. Saya mempertahankan seperti ini saya. Jika kalian bahagia dengan diri kalian sendiri, maka hal-hal dalam hidup kalian juga akan baik-baik saja," paparnya, dikutip dari mirror.co.uk.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved