Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Halmahera Utara

Sosok Ingrid Paparang, Legislator Perempuan Tiga Periode di Halmahera Utara

Inggrid Paparang ialah legislator perempuan pertama  tiga periode di Halmahera Utara.

Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara Inggrid Paparang 

TRIBUNTERNATE.COM, TOBELO- Inggrid Paparang ialah legislator perempuan pertama  tiga periode di Halmahera Utara.

Bahkan, saat  ini, Ia tercatat sebagai Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Halmahera Utara untuk periode 2019-2024.

“Ya saya ucap syukur pada Tuhan karena sampai sekarang saya masih dipercayakan masyarakat. Terutama  masyarakat Kao dan Malifut,”ucap Ingrid Paparang yang juga selaku Ketua DPC PDI-P Halmahera Utara  ini.

Kepada Tribunternate.com, Ingrid bercerita, lahir dari ayah dan ibu yang berprofesi sebagai pedagang, sejak kecil ia memang mendapat banyak didikan positif.

Ia diajarkan untuk cekatan dan disiplin dalam menjalankan hidup.

Digembleng keras dengan harapan bisa menjadi pribadi yang kuat.

“Saya sempat jadi karyawan di salah satu perusahan industri di Korea, setelah selesai kuliah di Manado tahun 1999 kala itu,”tutur perempuan berparas cantik ini.

Lanjut Inggrid bercerita, setelah berhenti kerja di Korea, dirinya balik ke Halmahera Utara lalu menjalankan bisnis kecil-kecilan.

Tahun 2009, ia ditawarkan nyalon dari  partai berlambang banteng, mewakili 30 persen perempun dari dapil III Kao-Malifut.

 “Awalnya  saya tak tertarik dengan dunia politik karena memang hidup dilingkungan pedagang. Cuman karena mengharuskan ada keterwakilan perempuan maka saya memberanikan diri,”ujarnya.

Begitu nyalon, ternyata Ingrid memperoleh suara terbanyak dari rekan-rekannya  sesama caleg saat itu.

“Saya tak bayangkan saat itu akan terpilih,”katanya.

Baca juga: Anak-anak dì Pulau Tagalaya Halmahera Utara Sulit Pergi Sekolah Karena Tak ada Jembatan

Jika berkarier di perusahaan menurutnya, ia hanya fokus pada satu sisi saja.

Namun bekerja menjadi wakil rakyat, dituntut untuk bekerja keras dalam membantu rakyat kecil.

“Saya mengimplementasikan kehidupan politik dan nilai-nilai sosial setelah terpilih. Dari sanalah  saya belajar untuk mencintai politik sekaligus mewujudkan tanggung jawab saya membantu orang banyak,”cetusnya.

Pendekatan emosional yang baik dengan masyarakat, merupakan senjata pamungkas bagi Ingrid hingga dipercayakan selama tiga periode.

Visi misinya maju mewakili suara rakyat hanya untuk beribadah dengan mengusung tagline amanah, jujur, ikhlas dan peduli.

Diakuinya tantangan ke depan sebagai anggota DPRD pastinya akan berat, itu sebabnya dibutuhkan perjuangan untuk dapat meneruskan aspirasi msyarakat.

"Tantangannya pasti cukup berat, karena pengambilan keputusan di DPRD kan kita tahu bersama bersifat kolektif kolegial dalam memutuskan suatu, sehingga memang kita butuh perjuangan untuk meneruskan aspirasi masyarakat.Tapi jika niatkan sebaik-baiknya apapun itu bisa dilewati,"jelasnya.

“Karena statusnya, menjadi anggota legislatif berada di tengah-tengah, diantara rakyat dan juga pemerintahan,” ujarnya.

Dia mengemukakan, untuk membantu rakyat kecil, maka kebijakan dari pemerintah musti harus dikaji terlebih dahulu, apakah itu baik untuk rakyat atau tidak.

Karena memang dalam prosesnya, menjadi anggota dewan itu harus tepat agar tidak salah dalam mengambil sebuah kebijakan.

Diakhir Inggrid pun meminta para perempuan untuk terjun ke dunia politik. Karena perempuan punya suara mayoritas

Mengapa demikian, karena menurut dia hanya perempuan yang bisa mengerti peran dan partisipasinya baik di ruang publik maupun di ruang politik.

“Ayo perempuan jangan takut dan malu terjun ke dunia politik,”ajaknya.(*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved