Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Harry Kane di Tottenham Hotspur Jadi Striker Terbaik, Dulu Sempat Dianggap Tak Bagus di Arsenal

Anggapan bahwa Harry Kane hanyalah one season wonder alias keajaiban satu musim berhasil terpatahkan.

Instagram/harrykane
Striker Tottenham Hotspur, Harry Kane 

TRIBUNTERNATE.COM - Pemain depan Tottenham Hotspur, Harry Kane, saat ini dikenal sebagai salah satu striker terbaik di dunia.

Namun, siapa sangka dulu dia pernah dianggap tidak cukup bagus?

Ini adalah secuil kisah tentang Harry Kane saat masih kecil.

Harry Kane sendiri saat ini tengah menjadi subyek rumor transfer paling ramai dalam musim panas 2023.

Performanya yang apik, terutama di level Liga Premier, membuat striker berusia 29 tahun itu diincar oleh berbagai klub papan atas Eropa.

Salah satu klub yang serius mengejar Harry Kane pada musim panas ini adalah Bayern Munich, yang tawarannya sudah dua kali ditolak Spurs, tetapi kabarnya kini bersiap meluncurkan tawaran ketiganya.

Ia juga masuk radar Manchester United, Paris Saint-Germain (PSG), hingga Real Madrid.

Adapun Tottenham Hotspur finish di urutan kedelapan Liga Premier 2022-2023, tetapi Harry Kane telah mencetak 30 gol di kompetisi tersebut.

Catatan ini hanya dikalahkan oleh striker Manchester City, Erling Haaland.

Meski sekarang dikenal sebagai salah satu pemain depan terbaik sedunia, ternyata Harry Kane waktu kecil tidak dianggap demikian.

Harry Kane dalam kemenangan Tottenham Hotspur atas Crystal Palace dengan skor 1-0 di Tottenham Hotspur Stadium, Matchday 35 Liga Premier, Sabtu (6/5/2023) sore waktu setempat.
Harry Kane dalam kemenangan Tottenham Hotspur atas Crystal Palace dengan skor 1-0 di Tottenham Hotspur Stadium, Matchday 35 Liga Premier, Sabtu (6/5/2023) sore waktu setempat. (Twitter/HKane)

 

Baca juga: Harry Kane Sulit Lepas dari Tottenham Hotspur, Bayern Munich Incar Julian Alvares dan Dusan Vlahovic

Baca juga: Jual Murah, Bayern Munich Patok Harga Rp332 Miliar untuk Sadio Mane demi Boyong Harry Kane

Baca juga: Tak Mau Lepas Harry Kane ke Bayern Munich, Tottenham Hotspur Tawarkan Gaji Rp7,8 Miliar per Minggu

Bahkan, mantan manajer Arsenal Youth Academy, Roy Massey, membiarkan Harry Kane kecil meninggalkan klub London itu.

Harry Kane sendiri mulai bergabung dengan akademi muda Arsenal itu pada usia delapan tahun.

Namun, saat menginjak usia 12 tahun, Harry Kane justru mendapat 'vonis' yang cukup tega.

Roy Massey mengenang bahwa 'vonis' itu sampai membuat Harry Kane remaja ingin ganti posisi demi mendapat kesempatan bermain.

"Ketika saya melihat Harry sekarang, saya tidak bisa tidak memikirkan kembali saat dia masih berusia 12 tahun, duduk bersama ibu dan ayahnya di kantor saya, ketika saya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak cukup siap untuk standar yang kami cari.” kata Roy Massey, seperti dikutip dari The Sun.

"Itu adalah bagian tersulit dari pekerjaan saya, memberi tahu para pemain bahwa Arsenal membiarkan mereka pergi."

"Selanjutnya, ayah Harry kembali dan memberi tahu saya bahwa dia ingin menjadi penjaga gawang - dan saya pikir paling tidak, yang bisa saya lakukan adalah mengirimnya untuk berlatih dengan pelatih kiper kami, Alex Welch."

Baca juga: Gareth Bale Akui Mau Gabung ke Real Madrid karena Ada Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema

Baca juga: Kiper Bayern Munich Manuel Neuer Belum Pulih 100 Persen dari Cedera, Tak Ikut Pramusim dan Tur Asia

Pembuktian dari Harry Kane

Setelah dibiarkan pergi oleh Arsenal, Harry Kane dijemput oleh Tottenham Hotspur.

Di klub London utara itu, ia berkembang selama masa remajanya, sebelum akhirnya masuk level profesional dan mendapatkan masa pinjaman di berbagai klub dari berbagai tingkatan di sepak bola Inggris.

Penampilan pertamanya untuk Tottenham Hotspur terjadi pada 2011.

Saat itu, ia tampil dalam pertandingan melawan Hearts di kualifikasi Liga Europa, menurut data Transfermarkt.

Pada tahun 2014, nama Harry Kane mulai memberikan gebrakan di Liga Premier karena penampilannya yang mengesankan.

Ia bahkan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik PFA 2014–2015.

Kapten tim nasional Inggris itu kemudian muncul sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Premier pada musim 2015-2016.

Sehingga, anggapan bahwa Harry Kane hanyalah one season wonder alias keajaiban satu musim berhasil terpatahkan.

Pada 2021, mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger mengaku menyesal melepaskan Harry Kane.

Arsene Wenger mengatakan dia tidak terlalu memegang kendali atas nasib striker mudanya tersebut saat itu.

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved