Liga Inggris
Kasihan Rodri Main Paling Sering di Man City sampai Sambat Capek, Fans: Gara-gara Kalvin Phillips
Bek Manchester City, Rodri, menjadi pemain yang paling sering dimainkan di skuad Pep Guardiola musim 2022/2023.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Gelandang bertahan Manchester City, Rodri, menjadi pemain yang paling sering dimainkan di skuad Pep Guardiola musim 2022/2023.
Rodri berperan sangat besar untuk Manchester City, apalagi dengan golnya di final Liga Champions melawan Inter Milan sehingga berhasil menjadi treble winner.
Para fans pun mengasihani Rodri dan menyalahkan Kalvin Phillips.
Baca juga: Legenda Man United Rio Ferdinand Ledek Arsenal Menang Community Shield, Fans MU Murka: Dia Fans City
Baca juga: Bromance Ruben Dias dan John Stones, Bek Man City Sebut Saling Mencintai, Dias: Saya Beruntung
Pasalnya, Kalvin Phillips biasanya dimainkan untuk menggantikan Rodri, namun pemain Inggris itu memang performanya belum sebaik bintang Spanyol.
Menjelang dimulainya musim 2023/2024, Rodri mengeluh betapa lelah dirinya dimainkan hingga 56 laga musim lalu.
"Itu tidak mudah untuk main di laga dengan jumlah sebanyak itu dan di level itu, harus konsisten."
"Terkadang badan lelah, kepala lelah, dan kita harus tetap melangkah dan berusaha sampai maksimal," ujar Rodri.
"Tidak sehat untuk main laga sebanyak itu," tambahnya.
Sejumlah fans pun menanggapi keluhan Rodri dengan membawa-bawa Kalvin Phillips.
Mereka berandai-andai jika saja Kalvin Phillips bisa main selevel Rodri, maka pemain asal Madrid itu tak perlu selelah ini.
Baca juga: Ruben Dias Dulu Ancam John Stones di Man City, Kini Klop Saling Cinta Jadi Top Defender Liga Premier
@gommavain**: Ya selama kita punya si payah Phillips, kamu harus main 60 laga per musim
@sz_ct**: Kasihan dia teriak minta tolong
@sir_kev**: Kalvin tolong lakukan sesuatu, Rodri saja sampai bilang begini
@braggchri**: Kami turut menyesal City bikin keputusan salah dengan merekrut Phillips! Dengan melihat kondisi sekarang sepertinya kamu akan main setidaknya 56 laga lagi musim depan
@seee_he**: Tahun ini kita punya Kovacic, mungkin bisa jadi starter daripada Rodri terus. Phillips harus pergi ke klub lain
Bromance Ruben Dias dan John Stones
Kehadiran Ruben Dias di Manchester City sempat mengancam posisi John Stones sebagai bek tengah.
Saat bursa transfer musim panas 2020, Ruben Dias yang masih di Benfica dikait-kaitkan dengan Manchester City.
Kini, Ruben Dias malah bersahabat dan mengaku saling cinta dengan John Stones hingga keduanya menjadi top defender di Liga Premier musim lalu.
Diberitakan the-sun.com pada Juni 2020 lalu, rumor perekrutan Ruben Dias ke Manchester City memancing rumor lain soal John Stones yang terancam dan bakal pergi.
John Stones yang sudah bergabung sejak 2016 saat itu sudah dikait-kaitkan dengan klub lain seperti Arsenal dan Newcastle United.
Saat itu, Manchester City baru saja kalah saing dalam mendapatkan bek Manchester United, Harry Maguire.
Akhirnya, pada September 2020, Manchester City resmi mengumumkan bintang Portugal itu sebagai bek terbarunya dengan biaya 68 juta euro atau Rp 1,1 triliun.
Pada akhirnya, kehadiran Ruben Dias bukan mengancam posisi John Stones tapi malah menjadi kolaborasi yang bagus.
Ditambah John Stones yang musim lalu mendapat peran baru sebagai gelandang dadakan dan performanya menuai pujian.
Dalam wawancara terbaru , Ruben Dias mengungkapkan soal persahabatannya dengan John Stones.
Bintang Portugal itu mengaku beruntung bisa bersahabat dengan John Stones dan bekerjasama di lapangan.
"Kalian tahu saya memang mencintainya, semua orang tahu. Dia juga sudah tahu apa yang saya rasakan padanya. Kami cinta satu sama lain."
"Itulah ikatan yang bisa kita harapkan setidaknya sekali semusim, dan saya sudah punya ikatan itu selama tiga musim. Saya beruntung mengenalnya," paparnya.
Antara Ederson dan Stefan Ortega
Muncul rumor soal nasib dua kiper Manchester City, Ederson Moraes dan Stefan Ortega Moreno.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dirumorkan bisa menukar posisi dua kipernya itu.
Yakni Stefan Ortega menjadi kiper utama dan giliran Ederson yang menjadi kiper cadangan.
Rumor ini dicuitkan oleh akun @city_zone_ yang diklaim berasal dari jurnalis The Athletic, Sam Lee.
Sejumlah fans pun berdebat antara siapa yang terbaik, Ederson atau Stefan Ortega.
@mcfchamd**: Dia (Ederson) buruk selama musim kemarin, tapi bisa bagus saat di laga penting dan mendekati final seperti di UCL
@grater**: Ederson berhak berada di spot nomor 1. Dia bagus di semua laga besar di akhir musim kemarin, sejak lawan Bayern dan seterusnya
@citysz**: Ortega berkelas tapi pada akhir musim kemarin Ederson tak tertandingi
@jkazar**: Peforma Ortega di final FA Cup bakal menjadi salah satu performa kiper terbaik dalam perebutan gelar
@valerynag**: Stefan Ortega jauh lebih baik ketimbang Ederson, tapi Pep sangat menghargai kemampuan Ederson
Pep Guardiola Hindari Sosok Ini
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, tampak terang-terangan menghindari seorang petinggi sepak bola saat penyerahan medali runner-up Community Shield.
Bahkan, Pep Guardiola membuat anak asuhnya seperti Rodri, Manuel Akanji, dan Phil Foden untuk menghindari sosok itu juga.
Ternyata, sosok tersebut adalah mantan pelatih Crystal Palace, Alan Smith yang kini menjadi tokoh penting di Wembley.
Dari video yang beredar, terlihat Pep Guardiola dan para pemain Manchester City menaiki tangga Wembley untuk menerima medali.
Pep Guardiola sempat bersalaman seperti biasa dengan sejumlah pejabat di sana.
Namun, saat gilirannya hendak bersalaman dengan Alan Smith, Pep Guardiola langsung membelakanginya.
Ia juga menarik lengan Rodri, Phil Foden, dan Manuel Akanji untuk berjalan di depannya supaya tak perlu bersalaman dengan Alan Smith.
Terlihat sosok mantan pelatih berumur 76 tahun itu langsung memandangi Pep Guardiola dengan tatapan tajam.
Kemudian, Alan Smith melalui Instagram-nya menjawab soal apa yang terjadi di sana.
Alan Smith awalnya hanya mengunggah cuitan biasa soal aktivitasnya di Wembley.
Kemudian ada warganet yang bertanya kenapa Pep Guardiola bersikap seperti itu padanya.
Alan Smith menjawab dengan santai menyebut Pep Guardiola mengira dirinya mendukung Arsenal dan kesal soal tambahan waktu permainan yang terlalu lama, yakni delapan menit.
"Hmm, saya tidak yakin, dia tidak sedang buru-buru kan, tapi dia tampak tidak senang, mungkin dia kira saya dukung Arsenal?" cuitnya.
"Dia tidak tersinggung, paling cuma kesal karena tambahan waktunya," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.