Euro
Nyaris Jadi Pelatih Chelsea, Julian Nagelsmann Latih Timnas Jerman Cuma sampai EURO 2024 Kelar
Mantan pelatih Bayern Munich, Julian Nagelsmann, resmi terpilih menjadi pelatih Timnas Jerman.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Mantan pelatih Bayern Munich, Julian Nagelsmann, resmi terpilih menjadi pelatih Timnas Jerman.
Julian Nagelsmann akan melatih Timnas Jerman menggantikan Hansi Flick hingga gelaran EURO 2024 selesai.
Pelatih asal Jerman itu baru saat ini mendapat pekerjaan resmi sebagai pelatih setelah dipecat Bayern Munich.
Baca juga: Chelsea Kenang Bantai Aston Villa 8-0 Era David Luiz, Fans: Seperti Man United Hidup di Masa Lalu
Baca juga: Chelsea Buang Mykhailo Mudryk agar Berkembang di Klub Lain, Fans: Tidak Masuk Akal, Sudah Beli Mahal
Baca juga: Terima Kasih Joao Cancelo ke Guardiola, Bek Barcelona: Memang Ada Risikonya Tinggalkan Man City
Julian Nagelsmann sempat masuk radar pemilihan pelatih Chelsea dan Tottenham Hotspur.
Saat itu, berbagai pihak menyebut pelatih 36 tahun itu masih terlalu muda untuk melatih klub sebesar Chelsea setelah kepergian Graham Potter.
Hingga akhirnya Chelsea yang juga dihadapkan dengan pilihan Luis Enrique lebih condong kepada Mauricio Pochettino.
Sedangkan saat ini Luis Enrique menjadi pelatih PSG.
Sementara itu, Tottenham Hotspur kini dilatih Ange Postecoglou.
Hansi Flick baru saja dipecat setelah kekalahan memalukan 4-1 melawan Jepang.
Kini, Julian Nagelsmann sebagai pengganti akan melatih tim tuan rumah.
Di mana final EURO akan digelar di Jerman 14 Juni hingga 14 Juli 2024, dikutip dari bbc.co.uk.
Tugas pertama Julian Nagelsmann dalam adalah dalam laga persahabatan melawan Amerika Serikat di Connecticut pada 14 Oktober.
Tiga hari setelahnya, Julian Nagelsmann mendampingi anak asuhnya menghadapi Meksiko di Philadelphia.
Usia mudanya justru menjadi nilai plus bagi petinggi Asosiasi Sepak Bola Jerman.
"Dia tidak cuma ahli dalam bidang sepak bola, tapi dia sudah membuktikannya di semua posisinya, di usia yang masih sangat muda sudah menjadi pelatih kepala, dia bisa memotivasi dan menginspirasi tim serta seluruh lingkungan tim," ujar direktur, Rudi Voller.
Mauricio Pochettino Vs Graham Potter
Sejumlah fans Chelsea mulai membandingkan sang pelatih, Mauricio Pochettino, dengan mantan manajer, Graham Potter.
Hal ini terjadi sekelah hasil seri melawan Bournemouth akhir pekan lalu, kedua tim sama-sama tidak bisa mencetak gol.
Mauricio Pochettino mulai dibanding-bandingkan dengan Graham Potter yang berakhir dipecat.
Apakah mantan pelatih Tottenham Hotspur ini lebih baik atau memang sudah mendekati waktunya untuk dipecat?
Diketahui, Mauricio Pochettino baru mengoleksi lima poin dari lima laga pertama.
Yakni seri melawan Liverpool, kalah lawan West Ham United, menang lawan Luton Town, kalah lawan Nottingham Forest, dan seri lawan Bournemouth.
Sedangkan Graham Potter yang datang setelah Thomas Tuchel dipecat di sepertiga musim mengoleksi 11 poin.
Yakni dari kemenangan melawan Crystal Palace, menang lawan Wolves, menang lawan Aston Villa, seri lawan Brentford, dan seri lawan Manchester United.
Baca juga: Guardiola Saja Kaget Lihat Gol Jeremy Doku Babak Kedua Man City Vs West Ham: Padahal Dia Malu-malu
Dari statistik lima laga awal kepelatihan itu, angkanya lebih besar Graham Potter meski kemenangan semakin sulit diraih setelahnya.
Sedangkan Mauricio Pochettino memulai dari sejak pramusim, sehingga momentum awalan pun berbeda.
Sejumlah fans Chelsea ada yang sudah menyerah dan berharap Mauricio Pochettino segera dipecat.
Sedangkan sebagian lainnya masih optimis, berharap pelatih asal Argentina itu nantinya akan meraih hasil bagus tidak seperti Graham Potter.
@eatsleepch**: Potter tampak semakin buruk. Kita bermain lebih bagus di bawah Poch, hanya saja tak bisa mencetak gol
@cfcal**: Potter semakin buruk, Poch bakal semakin baik. Ini fakta. Keadaan bakal berbalik
@theblueir**: Jujur saja ini kenyataan yang baik, membenci pelatih baru lalu kita bakal meningkat di bawah Poch
@cfcenz**: Poch adalah masalahnya, dia harusnya pergi saja
@collenmathe**: Lebih mending Harry Potter
@alekefr**: Potter bahkan jauh lebih baik dibanding yang namanya Pochettino
@ac15**: 5 poin dari 15 dengan permulaan paling mudah, pecat dia malam ini #POCHOUT
@slimfr**: Pecat dia sebelum terlambat #PochOut
Chelsea dan Manchester United Transfer Terburuk
Manchester United dan Chelsea sama-sama mencatatkan dua pemain mereka dalam daftar transfer terburuk.
Dikabarkan theathletic.com, transfer terburuk itu berdasarkan voting para agen pemain.
Manchester United menyumbangkan nama Mason Mount di urutan ketiga dan Rasmus Hojlund tepat di bawahnya.
Sedangkan Chelsea juga punya dua nama transfer terburuk, yakni Moises Caicedo di urutan kedua dan Cole Palmer di urutan kelima.
Sementara itu, posisi pertama diduduki oleh mantan pemain Chelsea, Kai Havertz, yang kini bergabung dengan Arsenal.
Seorang agen berpendapat, Moises Caicedo dan Mason Mount sama-sama pemain yang terlalu mahal dengan kemampuan tak sepadan.
Rekan Mason Mount seperti Rasmus Hojlund dan Andre Onana juga dianggap tak sepadan.
"Mereka merekrut beberapa pemain yang mengutamakan keinginan dia (Erik ten Hag) dibanding keinginan klub."
"Mereka sudah menghilang dan mengeluarkan banyak uang untuk Hojlund."
"Mereka sudah membayar cukup mahal untuk Mount, dan Onana harusnya bisa berhasil, karena dia mengisi posisi di mana mereka berharap seseorang bisa mengisinya dan memberi dampak besar," paparnya.
Kesalahan Cole Palmer
Kesalahan besar bagi Cole Palmer yang memutuskan meninggalkan Manchester City demi mendapatkan menit bermain di Chelsea.
Cole Palmer yang baru mulai bersinar di Manchester City malah merelakan kariernya begitu saja.
Di bawah asuhan Mauricio Pochettino, Cole Palmer dianggap tidak masuk akal jika berharap bakal lebih sering dimainkan.
Komentar ini terlontar dari seorang agen setelah muncul peringkat transfer musim panas tahun ini.
Di antaranya ada kategori transfer terbaik, transfer terburuk, dan transfer paling mengejutkan.
Sayangnya, pemain muda Inggris itu masuk ke dua nominasi terakhir, dikutip dari theathletic.com.
Memang, kabar transfer Cole Palmer begitu mendadak lantaran Chelsea yang kerap dikabarkan mengincar segala tipe pemain belum pernah dikaitkan dengan pemain barunya itu.
Semua terjadi begitu tiba-tiba saat pemain 21 tahun itu menandatangani kontrak tujuh tahun bersama The Blues.
Seorang agen pemain berkata, Cole Palmer padahal sudah bagus untuk merangkai masa depan di Manchester City.
Sedangkan Chelsea malah saat ini sedang terpuruk sejak musim lalu.
Chelsea juga dengan mudah melepas pemain akademinya seperti Mason Mount ke Manchester United hingga Ruben Loftus-Cheek ke AC Milan.
Cole Palmer yang lulusan akademi Manchester City malah dengan percaya diri bergabung.
"Tolong jelaskan transfer Cole Palmer pada saya," kata seorang agen saking bingungnya dengan kabar itu.
"Chelsea tidak membutuhkannya. Dan dia sudah ada di jalurnya (di Man City), dia sudah luar biasa dengan bakatnya yang mulai dikenali di Man City, itu menunjukkan di level apa dia sebagai pemain," lanjutnya.
Agen tersebut berpendapat, Cole Palmer pindah ke Chelsea tak menjamin mendapat menit bermain seperti yang diharapkan sang pemain di bawah asuhan Pep Guardiola.
"Saya mengerti dia pindah (niatnya) bakal main banyak laga, menjadi bintang dan namanya ada di lembar pertama daftar pemain."
"Tapi sekarang dia dapat masalah yang sama cuma beda jersey," paparnya.
Simak daftar transfer terburuk berikut ini
- Kai Havertz ke Arsenal
- Moises Caicedo ke Chelsea
- Mason Mount ke Manchester United
- Rasmus Hojlund ke Manchester United
- Cole Palmer ke Chelsea
- Kalidou Koulibaly ke Al Hilal
- Wataru Endo ke Liverpool
- Divock Origi ke Nottingham Forest
Transfer Terbaik
Simak daftar transfer pemain terbaik pada jendela transfer 2023 versi para agen di Liga Premier.
Nama rekrutan terbaru Manchester City tidak masuk dalam daftar.
Malahan, nama pemain baru Chelsea ada dalam daftar meski kondisi klub masih terpuruk di bawah Mauricio Pochettino.
Sementara itu, rekrutan terbaru Liverpool, Dominik Szoboszlai dari RB Leipzig ada dalam daftar.
Dikutip dari theathletic.com, berikut daftar transfer terbaik 2023:
- James Maddison dari Leicester United ke Tottenham Hotspur
- Jude Bellingham dari Borussia Dortmund ke Real Madrid
- Harry Kane dari Tottenham Hotspur ke Bayern Munich
- Moussa Diaby dari Bayer Leverkusen ke Aston Villa
- James Ward-Prowse dari Southampton ke West Ham United
- Dominik Szoboszlai dari RB Leipzig ke Liverpool
- Victor Boniface dari Union SG ke Bayer Leverkusen
- Deivid Washington dari Santos ke Chelsea
- Micky van de Ven dari Wolfsburg ke Tottenham Hotspur
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.