Liga Inggris
Akui Man City Tim Terbaik di Dunia, Pedro Neto PD Lini Depan Wolves Buat Kocar-kacir Skuad Guardiola
Meski demikian, Pedro Neto, tetap percaya diri dengan Wolves yang baru saja mengalahkan Manchester City 2-1.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Winger Wolves, Pedro Neto, mengakui bahwa Manchester City adalah tim terbaik di dunia.
Meski demikian, Pedro Neto, tetap percaya diri dengan Wolves yang baru saja mengalahkan Manchester City 2-1.
Pedro Neto membanggakan lini depannya yang berhasil membuat jantung pertahanan Manchester City kocar-kacir.
Baca juga: Bek Wolves Singgung Man City Kalah Lagi setelah Dilibas Newcastle: Kami Kira Mereka Mau Tebus Dosa
Baca juga: Guardiola Awalnya Ngaku Nyaman, Bos Man City Akhirnya Menyesal Kena Skors: Saya Banyak Omong
"Itu kenyataan bahwa lini depan kami terdiri dari para pemain yang sangat bagus," ujar Pedro Neto, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
"Kami tahu bahwa kami punya kesempatan untuk menyerang balik. Kami bermain melawan tim terbaik di dunia tapi kami punya kepercayaan bahwa ini bisa menjadi titik balik bagi kami," sambungnya.
Komentar Max Kilman
Bek Wolves, Max Kilman, menyinggung soal laga Manchester City yang baru saja dikalahkan skuadnya dengan skor 2-1.
Max Kilman mengira bahwa Manchester City yang dikalahkan oleh Newcastle United 1-0 di putaran ketiga Carabao Cup akan berjuang lebih keras untuk mengalahkan Wolves.
Baca juga: Lukaku Jadi Pahlawan di AS Roma, Rival Olok-olok Chelsea yang Buang Ex Man United: Kalian Sia-siakan
Namun, setelah tersingkir dari Carabao Cup, Manchester City malah mengalami kekalahan pertamanya di Liga Premier.
Kepada BBC Sport, Max Kilman menyebut timnya memang sudah sangat siap untuk menghadapi Manchester City di kandang.
"Para pemain di lini depan hari ini luar biasa. Mereka memiliki kecepatan dan kami ingin menyerang mereka (City) melalui serangan balik, dan mereka berhasil menunjukkannya hari ini."
"Kami tahu laga Man City di pertengahan minggu (vs Newcastle) dan kami mungkin berpikir mereka bakal mencoba menebus dosa tapi kami harus fokus pada rencana permainan kami dan meraih hasil yang diinginkan. Kami layak mendapatkannya," tuturnya.
Jalannya Pertandingan
Laga diawali dengan penguasaan bola oleh Manchester City dengan Pep Guardiola duduk di bangku penonton karena kena skors satu laga.
Matheus Nunes terus disoraki oleh para suporter Wolves sejak awal laga dimulai.
Pada menit ke-13, Pedro Neto menggiring bola dan Nathan Ake hingga Phil Foden berusaha menghalaunya.
Sial nasib Ruben Dias yang siap menekel Pedro Neto malah justru menjadi gol bunuh diri.
Penguasaan bola Manchester City mulai tergoyah setelah gol tersebut.
Skuad Pep Guardiola beberapa kali meneror gawang Jose Sa namun berhasil dihalau.
Setelah tambahan waktu tiga menit, Manchester City masih belum bisa membalas gol tuan rumah.
Di babak kedua, Manchester City berupaya comeback.
Gol pembalasan berhasil tercipta dari tendangan bebas Julian Alvarez pada menit ke-58 setelah pelanggaran yang dilakukan terhadap Oscar Bobb.
Tuan rumah tak tinggal diam dan semakin agresif menyerang hingga terjadilah gol kedua dari Hwang Hee-chan melalui umpan Matheus Cunha.
Setelah tambahan waktu enam menit, skuad Pep Guardiola tak bisa menambah skor dan berakhir kalah.
Starter XI:
Wolves: Sa, Semedo, Dawson, Kilman, Toti, Ait-Nouri, Gomes, Lemina, Hwang, Cunha, Neto
Manchester City: Ederson, Walker, Akanji, Dias, Ake, Kovacic, Nunes, Foden, Doku, Alvarez, Haaland
Sindiran Wolves
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bagaikan kena karma gara-gara ucapannya soal bintang Wolves, Hwang Hee-chan.
Manchester City baru saja mengalami kekalahan pertamanya di Liga Premier dengan skor 2-1.
Gol pembuka tecipta di menit ke-13 gara-gara gol bunuh diri Ruben Dias ke gawang Ederson.
Manchester City baru bisa mengimbangi pada babak kedua melalui tendangan bebas dari Julian Alvarez pada menit ke-58.
Namun, Wolves yang unggul karena Hwang Hee-chan menumbangkan skuad tamu dengan gol kedua di menit ke-66.
Ucapan Pep Guardiola yang merujuk pada Hwang Hee-chan pun mendapat sorotan.
Bahkan, akun resmi Twitter Wolves menyindir kata-kata Pep Guardiola itu.
Diketahui, Pep Guardiola sepertinya lupa nama Hwang Hee-chan hingga menyebutnya sebagai 'orang Korea'.
"Ketika kalian melihat kualitas mereka secara individu, apalagi di lini depan ada Neto, Cunha, dengan orang Korea itu, mereka sangat sangat bagus," komentar Pep Guardiola.
Kalimat pelatih asal Spanyol itu seolah menjadi boomerang lantaran si pemain asal Korea Selatan itulah yang mengunci kemenangan Wolves.
Pep Guardiola Menyesal
Pep Guardiola terkena hukuman kartu kuning yang membuatnya dilarang duduk di bangku pelatih dalam laga melawan Wolves.
Setelah laga yang berakhir kekalahan 2-1 itu, Pep Guardiola sempat mengaku pandangannya lebih bagus saat duduk di tribun bersama penonton.
Namun, Pep Guardiola akhirnya mengaku dirinya lebih suka berada di lapangan dan akan berusaha mengontrol sifatnya yang banyak bicara.
"Pemandangannya sempurna. Masalahnya dengan hukuman itu adalah Anda harus berada di hotel, tapi mereka mengizinkan Anda untuk berada di sini (stadion)."
"Jadi, saya ucapkan terima kasih untuk Liga Premier karena di Liga Champions, hal itu tidak boleh terjadi," ucapnya, dikutip dari dailymail.co.uk.
Pelatih asal Spanyol itu pun mengakui bahwa sifatnya memang banyak bicara sejak menjadi pemain di Barcelona.
Kini, ia ingin berusaha untuk lebih mengontrol sikapnya itu agar tak kembali dihukum.
"Sekarang jadi pelatih sama saja, ketika saya melihat hal yang saya yakini sebagai ketidakadilan atau saya tidak suka, saya langsung ngomong."
"Saya ingin menghindari kartu kuning dan kartu merah. Saya akan mengendalikan dan berusaha (untuk lebih banyak diam) tapi saya tidak menjamin 100 persen saya bisa mengendalikannya," akunya, dikutip dari mancity.com.
Mateo Kovacic dan Ruben Dias Disalahkan
Dua pemain Manchester City, Mateo Kovacic dan Ruben Dias, dianggap ikut andil dalam kekalahan 2-1 saat melawan Wolves.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui laga melawan Wolves begitu sulit.
Ditambah Mateo Kovacic dan Ruben Dias disebut gagal melakukan tugasnya di lini pertahanan.
Menurut Pep Guardiola, menjelang laga berakhir pertandingan semakin sulit ditambah kehebatan winger Wolves, Pedro Neto, menembus pertahanan skuadnya.
Meski mengakui timnya kocar-kacir, Pep Guardiola menyebut sebenarnya masih ada kesempatan mempertahankan namun Wolves lebih solid.
"Dalam transisi, Neto lebih baik dibanding kami, mereka mengalahkan kami di situasi itu, bukan karena kami kocar-kacir."
"Kami di posisi yang bisa mempertahankan dengan baik tapi ini adalah laga yang sulit untuk dimainkan, mereka juga mempertahankan denganbaik," tuturnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
"Ketika mereka mempertahankan dengan begitu baiknya, Kovacic dan Ruben harus menyerang pertahanan tengah lawan tapi mereka tidak melakukannya, itulah kenapa ini jadi semakin sulit," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.