Cristiano Ronaldo
Jose Mourinho: Jadi Cristiano Ronaldo Lebih Berat ketimbang Lionel Messi, Nggak Ada yang Melindungi
Jose Mourinho, yang saat ini menukangi AS Roma itu menyoroti perbedaan mencolok antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih berkebangsaan Portugal, Jose Mourinho, pernah memberikan tanggapan mengenai rivalitas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Pria yang saat ini menukangi AS Roma itu menyoroti perbedaan mencolok antara kedua legenda sepak bola itu.
Selama kurun waktu 15 tahun, Cristiano Ronaldo bersaing dengan Lionel Messi dalam panggung tertinggi sepak bola.
Mereka mengumpulkan beragam penghargaan di level klub, nasional, maupun individu.
Total, Cristiano Ronaldo meraup 5 trofi Ballon d'Or, sedangkan Lionel Messi mengantongi 7 trofi.
Ini artinya, mereka mendominasi penghargaan individu tertinggi dunia sepak bola itu selama lebih dari satu dekade.
Menurut data ESPN, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo mengumpulkan total 79 trofi penghargaan.
Mereka juga menjadi dua pemain bola yang masing-masing mencetak lebih dari 800 gol.
Perdebatan tentang GOAT (The Greatest Of All Time) antara La Pulga dan CR7 meningkat saat Piala Dunia 2022.
Lionel Messi yang membawa Argentina juara Piala Dunia 2022 dianggap sudah layak disebut sebagai GOAT.
Trofi Piala Dunia 2022 juga membuat Lionel Messi menjadi kandidat terkuat yang akan memenangkan trofi Ballon d Or 2023.
Meski begitu, masih banyak yang menilai bahwa Cristiano Ronaldo-lah yang pantas dijuluki GOAT meski gagal di Piala Dunia 2022 dan tak masuk nominasi Ballon d'Or 2023.
Baca juga: Sukses Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Jude Bellingham Ingin Main di Real Madrid Sampai Kapan?
Baca juga: Kiper Bayern Munich Manuel Neuer: Cristiano Ronaldo Lebih Bikin Repot daripada Lionel Messi
Baca juga: Kylian Mbappe Kerasukan Cristiano Ronaldo, Tiru Gol Tendangan Salto CR7 Sampai Lari Kegirangan
Saat ini, jelang akhir karir mereka, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo juga sudah menorehkan sejarah bagi klub barunya masing-masing.
Eks pemain Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) ini memainkan peran penting dalam kemenangan Inter Miami di Leagues Cup 2023, Agustus lalu.
Sementara, Cristiano Ronaldo membantu Al Nassr memenangkan Arab Club Champions Cup 2023.

Baca juga: Disergap Pitch Invader, Cristiano Ronaldo agak Tertatih-tatih, Fans Suuzon: Kirimannya Lionel Messi
Baca juga: Sudah Dapat Cristiano Ronaldo, Liga Pro Saudi Berencana Bidik Bintang Bayern Munich Thomas Muller
Baca juga: CR7 Lebih Baik Ketimbang Lionel Messi, Mesut Ozil Akui Main Bareng Cristiano Ronaldo adalah Anugerah
Jose Mourinho: Jadi Cristiano Ronaldo Lebih Berat daripada Lionel Messi
Jose Mourinho, yang dikenal blak-blakan, mengungkapkan pandangannya bahwa Cristiano Ronaldo menghadapi tantangan yang lebih berat daripada Lionel Messi dalam menuju kesuksesannya.
“Saya terus mengatakan bahwa menjadi Cristiano lebih sulit daripada menjadi Messi,” kata mantan bos Real Madrid itu, seperti dikutip akun fanbase Cristiano Ronaldo di media sosial X (dulunya Twitter), @CristianoXtra.
"Messi berkembang di tim tempat dia bermain, dengan rekan satu tim yang bermain bersamanya."
"Cristiano datang dari Inggris ke tim yang sedang kalah. Dia harus berkembang dalam dua tahun terakhir dengan tim ini sedang dalam tahap konstruksi."
Kemudian, Jose Mourinho memaparkan nuansa taktis dan teknis yang membedakan kekasih Georgina Rodriguez dan suami Antonela Roccuzzo itu.
"Messi bermain sebagai pemain nomor 9 atau 9,5 dalam luas sekitar 50 meter persegi, lebih dekat ke gawang dengan pertahanan yang lebih sedikit," jelasnya.
"Cristiano, sebaliknya, adalah seorang pemain sayap. Bagaimana seorang pemain sayap dapat mencetak jumlah gol yang sama dengan seorang penyerang tengah?"
Sebelum modernisasi peran pemain sayap, pemain sayap lebih berperan sebagai kreator daripada pencetak gol, sebuah tren yang terus berlanjut seiring berjalannya waktu.
"Pemain sayap yang bertahan. Pemain sayap yang mengakhiri pertandingan pada menit ke-94 dengan sprint mengejar Pedro dalam situasi mencetak gol."
"Pemain sayap yang dalam situasi bola mati datang 20 kali ke kotaknya sendiri karena itu sangat penting untuk pengaturan pertahanan."
"Seorang pemain yang tidak dilindungi oleh apa pun atau siapa pun. Mereka menganggapnya sebagai hewan besar. Dia perlu dilanggar berkali-kali hanya agar kartu kuning pertama keluar."
"Tetapi dengan Messi, itu hanya satu pelanggaran, lalu kartu kuning, dan jika kamu menyentuhnya lagi, kamu akan tersingkir. Jauh lebih sulit menjadi Cristiano. Mari berhenti bercanda." tandas pelatih berusia 60 tahun ini.
(TribunTernate.com/Rizki A.)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.