Liga Inggris
Guardiola Ungkap Kelebihan Jack Grealish meski Tetap Pilih Jeremy Doku Starting Man City Vs Brighton
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyadari kelebihan anak asuhnya, Jack Grealish.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyadari kelebihan anak asuhnya, Jack Grealish.
Hal ini menyusul persaingan Jack Grealish dan Jeremy Doku di sayap kiri.
Pep Guardiola memilih Jeremy Doku menjadi starting dalam laga kemenangan 2-1 melawan Brighton.
Baca juga: Kovacic dan Nunes Nyaris Main, Guardiola Ngaku Ragu dengan Starting XI Man City Lawan Brighton
Baca juga: Real Madrid Nekat Tawar Reece James Seperempat Harga Caicedo, Fans Chelsea: Beli Kaki Kanan Ga Cukup
Baca juga: Mykhailo Mudryk Dituduh Ga Sengaja Gol ke Gawang Arsenal, Winger Chelsea Bantah: Saya Niat Gol
Jack Grealish baru masuk pada menit ke-75 untuk menggantikan Jeremy Doku.
Pep Guardiola menyebut, Jeremy Doku sebenarnya lebih pas di sayap kanan meski ia memainkannya di sayap kiri seperti Jack Grealish.
Sedangkan Jack Grealish sebenarnya punya kelebihan, yakni lebih bisa mengontrol bola.
Meski dalam situasi awal melawan Brighton, Pep Guardiola lebih merasa membutuhkan Jeremy Doku yang jago menyerang.
"Jeremy bisa bermain di kanan dengan sempurna, mungkin di kiri juga bisa meski dia tidak terbiasa."
"Empat tahun lalu, kita punya winger kiri bermain di kiri dan winger kanan bermain di kanan. Sekarang sulit untuk menemukan."
"(Kaoru) Mitoma bisa main di kanan dan kiri. Bisa main dua-duanya. Jack lebih terkontrol, tidak punya kecepatan untuk satu lawan satu tapi punya penguasaan, punya assist," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
Sementara itu, Jeremy Doku dianggap punya intuisi untuk merebut bola.
"Dia adalah winger yang luar biasa, sangat cerdas. Dia punya intuisi untuk mendapatkan bola," pujinya.
Mateo Kovacic dan Matheus Nunes Nyaris Main
Pep Guardiola mengaku meragukan keputusannya sendiri dalam menentukan susunan pemain melawan Brighton.
Pep Guardiola mengaku sebenarnya ingin memainkan dua gelandangnya, Mateo Kovacic dan Matheus Nunes.
Untunglah, meski susunan pemain buatannya meragukan, setidaknya Manchester City berhasil mencuri tiga poin setelah laga berakhir 2-1.
Diketahui, gol dicatatkan oleh Julian Alvarez (7') dan Erling Haaland (19'), dan skuad Roberto De Zerbi hanya mampu membalas satu gol dari Ansu Fati (73').
Pep Guardiola memainkan Stefan Ortega, Kyle Walker, John Stones, Manuel Akanji, Josko Gvardiol, Rodri, Bernardo Silva, Phil Foden, Jeremy Doku, Julian Alvarez, dan Erling Haaland.
Ruben Dias masuk menggantikan John Stones, Nathan Ake menggantikan Julian Alvarez, dan Jack Grealish menggantikan Jeremy Doku.
Mantan pelatih Barcelona itu sebenarnya sangat ingin memasukkan Mateo Kovacic dan Matheus Nunes, namun ia berusaha yakin kepada Bernardo Silva.
"Saya sangat memikirkan untuk memasukkan Mateo dan Matheus di posisi itu. Karena dalam transisi, Mateo dan Matheus sangatlah bagus, terutama Matheus."
"Tapi Bernardo dengan caranya dia menekan, dia punya intuisi untuk itu. Ini sangat penting untuk bisa mengontrol. Itulah yang membuat saya memutuskan hal ini," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
Jalannya Pertandingan
Laga pertama diawali dengan penguasaan bola oleh tuan rumah.
Skuad Pep Guardiola dengan cepat membuka peluang dengan assist Jeremy Doku kepada Julian Alvarez yang berbuah gol pada menit ke-7.
Terjadi insiden saat Doku bertabrakan dengan Welbeck hingga akhirnya bintang Brighton harus digantikan oleh Ferguson pada menit ke-16.
Erling Haaland memanfaatkan bola tanpa penjagaan dan menjadikannya gol pada menit ke-19.
Setelah tambahan waktu empat menit, kedua kubu sana-sama tidak menambah gol.
Di babak kedua, pertahanan Manchester City sempat lengah hingga Kaoru Mitoma nyaris mencetak gol.
Pada akhirnya, Ansu Fati yang menjebol gawang Stefan Ortega pada menit ke-73.
Menjelang laga berakhir, Solly March bertabrakan dengan Bernardo Silva.
Tim medis menghampirinya dan diperkirakan cedera ankle hingga dikeluarkan dari lapangan dengan cara ditandu.
Solly March kemudian digantikan Van Hecke dan Roberto De Zerbi tampak frustasi.
Saat pertandingan kembali dimulai, Manuel Akanji melakukan pelanggaran kedua dengan menarik Ansu Fati yang menyebabkan kartu merah.
Setelah tambahan waktu empat menit, laga akhirnya berakhir dengan skor 2-1.
Starter XI:
Man City: Stefan Ortega, Walker, Stones, Akanji, Gvardiol, Rodri, Bernardo, Foden, Doku, Alvarez, Haaland
Brighton: Steele, Igor Julio, Dunk, Milner, March, Joao Pedro, Gross, Welbeck, Baleba, Mitoma, Adingra
Penerus Pep Guardiola
Pelatih Brighton & Hove Albion, Roberto De Zerbi, digadang-gadang bakal menggantikan bos Manchester City, Pep Guardiola.
Kabarnya, justru Pep Guardiola sendiri yang menyebut bahwa Roberto De Zerbi yang nanti akan menggantikan dirinya.
Dikutip dari telegraph.co.uk, momen itu terjadi di Amex Stadium pada Mei 2023 lalu.
Dalam laga Brighton vs Manchester City yang berakhir imbang itu, Pep Guardiola sempat mengobrol dengan sejumlah pemain lawan.
Laga itu berakhir 1-1 dengan gol dari Phil Foden (25') dan Julio Enciso (38').
Kabar itu menyebut, Pep Guardiola berada di terowongan stadion setelah laga berakhir.
"Itu adalah pelatih Man City selanjutnya," ujar Pep Guardiola kepada tiga pemain Brighton dengan gestur merujuk ke Roberto De Zerbi.
Diketahui, Pep Guardiola masih memiliki kontrak di Manchester City sampai Juni 2025.
Sempat dikabarkan pula bahwa pelatih asal Spanyol itu meminta dirinya terlibat untuk memilih penerusnya.
Sementara itu, Roberto De Zerbi yang melatih Brighton sejak September 2022 masih memiliki kontrak hingga Juni 2026.
Lionel Messi Kenang Barcelona Era Pep Guardiola
Megabintang Argentina, Lionel Messi, membandingkan timnas dengan Barcelona saat masih diasuh Pep Guardiola.
Apakah menurut Lionel Messi lebih bagus Timnas Argentina atau tim asuhan pelatih Manchester City itu?
Dikutip dari barcablaugranes.com, Lionel Messi menjawab hal itu setelah Argentina melibas Peru 2-0 di kualifikasi Piala Duni.
Dua gol tercipta oleh Lionel Messi pada menit ke-32 dan ke-42.
Lionel Messi yang tahun lalu memenangkan Piala Dunia Qatar 2022 pun membandingkan kedua timnya.
"Tim ini (Argentina) mengesankan dan terus berkembang, selalu bermain lebih bagus. Tim ini performanya semakin membaik saja."
"Kalau dibandingkan Barcelona era Pep? Itu adalah tim terbaik sepanjang sejarah, hebat banget kan?"
"Tapi menurut saya tim ini semakin dekat dengan apa yang dituju. Karena sudah menjadi juara Copa America dan Piala Dunia dan itu punya banyak keuntungan," ungkap pemain Inter Miami ini.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.