Liga Inggris
Chelsea Ganggu Masa Depan Barcelona, Pau Cubarsi Pemain 16 Tahun Proyek Xavi Hernandez Bakal Direbut
Padahal, pemain bernama Pau Cubarsi itu digadang-gadang bakal jadi proyek jangka panjang Xavi Hernandez di skuad senior.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Rencana Chelsea sepertinya bakal mengganggu masa depan Barcelona.
Bagaimana tidak, Chelsea tengah mengincar pemain remaja di skuad muda Barcelona.
Padahal, pemain bernama Pau Cubarsi itu digadang-gadang bakal jadi proyek jangka panjang Xavi Hernandez di skuad senior.
Baca juga: Robert Sanchez Ternyata Disemprot Pelatih Chelsea saat Blunder Lawan Arsenal: Sampai Tunjuk-tunjuk
Baca juga: Cole Palmer Gacor Lawan Arsenal, Kesalahan Besar Man City Jual ke Chelsea: Phil Foden Saja Bertahan
Baca juga: Mauricio Pochettino Bikin Emosi Sosok Ini: Bisa-bisanya Bos Chelsea Lakukan Itu ke Pelatih Arsenal
Pau Cubarsi adalah bek berumur 16 tahun yang kini tergabung dalam Barca U19.
Pemain kelahiran Estanyol itu juga mewakili Spanyol U16 dalam laga internasional.
Pemain dengan tinggi badan 182 cm itu disebut sangat bertalenta, tak heran Xavi Hernandez tak sabar menunggunya di skuad senior.
Pau Cubarsi sepertinya akan segera menyusul Marc Guiu, pemain 17 tahun yang baru saja mencatatkan debut gol pertama untuk Barcelona.
Sementara itu, Chelsea yang selalu haus akan pemain muda turut memantau situasinya.
Chelsea saat ini juga sudah mengantongi Kendry Paez yang masih berada di Independiente dan baru datang ke Stamford Bridge saat sudah cukup umur di tahun 2025 nanti.
Transfer Cole Palmer adalah Kesalahan
Gelandang baru Chelsea, Cole Palmer, tampil gacor saat melawan Arsenal dalam hasil imbang 2-2.
Hal ini membuat keputusan Manchester City dipertanyakan untuk menjual Cole Palmer ke Chelsea.
Padahal, kualitasnya dianggap tak kalah dengan Phil Foden yang menjadi starter reguler di skuad Pep Guardiola.
Komentar ini diungkapkan jurnalis Mail Sport, Dominic King.
King menganggap Manchester City membuat kesalahan besar dengan menjual pemain sebagus Cole Palmer.
"Seumur-umur, saya tidak bisa memahami kenapa Manchester City menjualnya di musim panas."
"Bukannya saya membandingkannya dengan Foden tapi saya cuma berpikir bahwa penting di zaman sekarang untuk melihat umur pemain di klub."
"Kalau mereka sudah mendapatkan seseorang, pemain lokal yang jelas-jelas kelasnya Liga Premier, harusnya diberi setiap kesempatan untuk sukses di tim kampung halaman mereka," paparnya.
Penampilan Cole Palmer dan Conor Gallagher
Dua gelandang Chelsea, Cole Palmer dan Conor Gallagher, disebut membuat Arsenal syok.
Performa Cole Palmer dan Conor Gallagher disebut mengagumkan oleh legenda Manchester United, Gary Neville.
Gary Neville menyebut, ide Mauricio Pochettino untuk menduetkan mereka membuat lawannya tak menyangka.
Diketahui, laga kandang Chelsea vs Arsenal berakhir imbang 2-2.
Cole Palmer bagaikan pahlawan baru Chelsea dengan eksekusi penalti yang sempurna di babak pertama.
Sedangkan Conor Gallagher juga bermain enerjik serta menyumbang assist untuk gol tak biasa dari Mykhailo Mudryk.
Cole Palmer dan Conor Gallagher sama-sama dianggap perpaduan tepat racikan Mauricio Pochettino.
"Mereka punya Gallagher dan Palmer kembali duet dengan posisi seperti nomor 10. Ini sepertinya membuat Arsenal syok."
"Di luar dari penguasan bola, Arsenal tidak bisa membawa bola ke (Martin) Odegaard, karena ada empat pemain Chelsea, Gallagher, Palmer, (Moises) Caicedo dan (Enzo) Fernandez. Itu sangat bagus," puji Garu Neville dalam podcast The Gary Neville Podcast.
Mauricio Pochettino Harus Kejam
Mantan pemain Chelsea sekaligus Arsenal, Cesc Fabregas, mengkritik keras kiper The Blues, Robert Sanchez.
Robert Sanchez memang tampil buruk dalam laga seri Arsenal vs Chelsea yang berakhir 2-2.
Cesc Fabregas berpendapat bahwa sang pelatih, Mauricio Pochettino, termasuk pelatih yang lunak.
Pesepakbola yang pensiun musim panas 2023 itu berandai-andai jika saja Mauricio Pochettino keras seperti pelatih AS Roma, Jose Mourinho.
Maka bisa jadi Robert Sanchez dipaksa untuk duduk di bangku cadangan agar instropeksi atas penampilannya.
"Poch harusnya mendudukkan Sanchez di bangku cadangan dan memaksa dia untuk melihat performanya di laga ini, benar-benar penampilan kacau darinya!"
"Andai Poch kejam seperti Mourinho, dia harus cadangkan Sanchez untuk laga berikutnya," kritik Cesc Fabregas.
Selain Cesc Fabregas, kritikan lebih pedas juga datang dari pundit ESPN FC Janusz Michallik.
Ia bahkan menyalahkan Robert Sanchez untuk gol Arsenal dua-duanya.
Michallik berpendapat bahwa gol dari Declan Rice dan Leandro Trossard sama-sama salah Robert Sanchez.
Adapun jelas, gol Declan Rice tercipta gara-gara kelalaian Robert Sanchez yang salah mengumpan terlalu dekat dan malah ke arah lawannya.
Sedangkan gol kedua mungkin agak sedikit kontroversial jika menyalahkan mantan kiper Brighton itu juga.
Dikutip dari tehchelseachronicle.com, bagi Michallik, Robert Sanchez harusnya bisa membantu sang bek, Malo Gusto.
Jika diamati dari detik-detik gol, diawali dari umpan lambung dari Bukayo Saka.
Tampak Leandro Trossard mengejar bola itu dan Malo Gusto mengejar di belakangnya.
Robert Sanchez sebenarnya sudah bersiap menghadapi serangan dari sisi kanan gawangnya itu namun kalah cepat dari tembakan Leandro Trossard.
Momen inilah yang dianggap Michallik sebagai salah sang kiper yang harusnya bisa membantu beknya mencegah laju bola tersebut.
Bahkan ia juga mengkritik Robert Sanchez yang dianggap masih tenang saja setelah laga itu.
"Bola dari Saka, Anda pastinya selalu tahu ke mana bola itu tertuju. Dia bisa saja membantu Gusto, meskipun dia bisa tidur nyenyak di sana setelah penampilan yang buruk," kritiknya.
Pelatih Chelsea berkomentar soal blunder Robert Sanchez di babak kedua yang taruhannya adalah gol Declan Rice.
Menanggapi hal itu, Mauricio Pochettino malah membela sang kiper.
"Dia kecewa dan tidak senang dengan keputusannya, tapi kesalahan memang kerap terjadi di dunia sepak bola. Jadi ini bukan waktunya untuk menyalahkan siapa pun," kata Mauricio Pochettino.
Gol Aneh Mykhailo Mudryk
Gol winger Chelsea, Mykhailo Mudryk, ke gawang Arsenal dalam laga yang berakhir 2-2 menjadi sorotan.
Banyak yang berpendapat bahwa gol Mykhailo Mudryk itu dimaksudkan untuk umpan lambung tapi malah membobol gawang David Raya.
Mykhailo Mudryk pun memberi klarifikasi soal gol keduanya untuk Chelsea.
Diketahui, gol dibukukan oleh Chelsea melalui tendangan penalti oleh Cole Palmer (15') dan Mykhailo Mudryk (48').
Arsenal mampu menyamakan kedudukan di separuh akhir babak kedua melalui gol Declan Rice (77') dan Leandro Trossard (84').
Gol Mykhailo Mudryk dianggap tidak sengaja lantaran dilakukan dari posisi yang tidak biasa.
Padahal David Raya berada di posisi tepat, ditambah Mykhailo Mudryk menendang bukan dengan kaki terkuatnya, yakni kiri.
Namun, bintang Ukraina itu menegaskan bahwa gol yang melambung dari kejauhan itu sudah ia niatkan untuk gol.
"Itu adalah sesuatu di tengah-tengah, antara umpan silang dan tembakan langsung."
"Sebelum laga, pelatih kiper kami menyuruh untuk melihat ke arah kiper lawan karena terkadang dia mencoba untuk membaca pergerakan dan dia bisa saja kebobolan, jadi saya melakukan tendangan chip itu."
"Jadi itu adalah hal yang saya tahu dan saya niatkan di kepala saya. Saya melakukan di antara umpan silang dan tembakan langsung dan itu adalah keputusan bagus," paparnya dikutip dari chelseafc.com.
Sementara itu, pelatih Arsenal menganggap gol tersebut adalah sesuatu yang aneh.
"Saya belum melihatnya lagi, kami melihatnya dari sudut pandang (kami), itu adalah sudut yang sangat aneh untuk kebobolan. Saya tidak tahu apakah itu karena defleksi atau arah lintasan bola," ujarnya, dikutip dari goal.com.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.