Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

Cobaan Jack Grealish Ga Cuma soal Jeremy Doku di Man City, Guardiola: Beda dengan Foden dan Bernardo

Cobaan winger Manchester City, Jack Grealish, tak cuma gara-gara kedatangan Jeremy Doku yang menjadi pesaingnya di skuad.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@bernardocarvalhosilva
Pemain Manchester City, Erling Haaland, Bernardo Silva, dan Jack Grealish. Cobaan winger Manchester City, Jack Grealish, tak cuma gara-gara kedatangan Jeremy Doku yang menjadi pesaingnya di skuad. 

TRIBUNTERNATE.COM - Cobaan winger Manchester City, Jack Grealish, tak cuma gara-gara kedatangan Jeremy Doku yang menjadi pesaingnya di skuad.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan soal cedera yang dialami Jack Grealish.

Pep Guardiola juga menyinggung perbedaan Jack Grealish dengan rekannya, Phil Foden dan Bernardo Silva.

Baca juga: Gawat, Guardiola dan Akanji Keluhkan Rumput Stadion Young Boys, Bek Man City: Kami Ga Terbiasa

Baca juga: Ini yang Bikin Guardiola Ketar-ketir dari Young Boys, Bos Man City Jelang Liga Champions: Akan Berat

Baca juga: Jawaban Kepa Arrizabalaga soal Balik ke Chelsea atau Bertahan di Real Madrid: Orang Masih Oktober

Diketahui, Jack Grealish memang sempat absen beberapa laga, bahkan batal dipanggil mewakili Timnas Inggris untuk kualifikasi EURO gara-gara mengalami cedera.

Winger asal Birmingham itu mengaku mengalami dead leg yang merupakan cedera terburuk yang pernah ia alami.

Padahal, Jack Grealish musim lalu termasuk agak terlambat untuk bersinar, baru setelah Piala Dunia 2022.

Setelah akhirnya menemukan ritme bermain yang tepat, musim ini malah diterpa cobaan.

Pep Guardiola sendiri mengaku tak meragukan kemampuan Jack Grealish.

Meski demikian, Jack Grealish sepertinya butuh waktu lebih lama untuk fisiknya kembali prima seperti sedia kala dibandingkan rekan-rekannya.

"Tubuhnya butuh menemukan ritme karena dia itu kuat, tapi dia tidak seperti Phil atau Bernardo yang cuma butuh dua atau tiga sesi latihan (untuk kembali)."

"Kami akan memainkannya ketika kami yakin dia bisa membantu kami," ujar snag pelatih dalam wawancara menjelang laga melawan Young Boys.

Soal Rumput

Pep Guardiola dan sang bek, Manuel Akanji, mengeluhkan rumput di kandang Young Boys.

Manchester City bakal menghadapi Young Boys di Wankdorf Stadium pada Kamis (26/10/2023) pukul 02.00 WIB.

Pep Guardiola menyebut, sepak bola paling nyaman memang di atas rumput asli, bukan buatan.

Untuk menyiasati itu, skuad Pep Guardiola berangkat lebih awal untuk bisa membiasakan diri di permukaan buatan itu.

Dalam wawancaranya, Pep Guardiola terang-terangan menyebut akan lebih baik jika itu rumput asli.

"Rumput asli lebih baik, 99 persen tim lebih memilih main di rumput asli," ucapnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Namun, sang pelatih tak bisa berbuat apa-apa lantaran UEFA mengizinkan stadion itu untuk dipakai laga Liga Champions.

"Ya sudah, UEFA mengizinkan laga dimainkan di sini. Itu adalah salah satu alasan kami tidak pernah latihan di kandang lawan tapi kami berangkat pagi untuk para pemain merasakan (rumput buatan)."

"Bagaimana bola bergulir, ke kiri, kanan, depan, belakang. Kami mencobanya agar para pemain bisa langsung tahu," paparnya.

Sementara itu, Manuel Akanji juga mengeluhkan permukaan buatan itu.

"Ini tidak sama. Kami tidak terbiasa dengan rumput buatan. Kami berlatih di sini hari ini dan coba lihat bagaimana rasanya. Ini bukan kesukaan saya tapi kita lihat saja nanti," ujar bek asal Swiss itu.

Dalam wawancara itu, Pep Guardiola mengungkapkan hal yang baginya menyulitkan pemain Manchester City dari skuad Raphael Wicky.

Yakni soal fisik para pemain Young Boys yang cenderung lebih tinggi besar serta agresivitas mereka.

"Mereka adalah tim yang sangat agresif. Mereka tidak mengandalkan pertahanan. Pemainnya sangat tinggi dan ini adalah tim yang fisiknya unggul."

"Berkesinambungan dengan baik dengan para striker. Mereka menyerang begitu kuat, apalagi di sisi mereka."

"Mereka bisa bermain dengan lima atau empat pemain di belakang. Di stadion ini, dengan suporter mereka, ini bakal jadi laga yang berat," paparnya, dikutip dari cityxtra.co.uk.

Perasaan Stefan Ortega

Kiper Manchester City, Stefan Ortega, mengaku tidak bahagia dirinya kerap dicadangkan oleh Pep Guardiola.

Namun, Stefan Ortega langsung semangat kala diminta sang pelatih untuk menjadi starting kiper melawan Brighton.

Meski menjadi kiper lapis dua, Stefan Ortega mengaku dirinya akan selalu siap jika dibutuhkan menggantikan Ederson.

Adapun Ederson disebut tak bisa berlaga saat akhir pekan kemarin, sehingga Stefan Ortega dipilih.

"Kadang-kadang ini berat tapi ini pekerjaan saya, untuk bertahan dan ketika tim butuh saya dan juga untuk mendukung Eddy setiap hari."

"Saya punya ambisi, jadi tentu saya tidak bahagia untuk terus duduk di bangku cadangan, tapi kami kan ada dalam sebuah tim."

"Saya berusaha persiapan seolah saya akan main jika saja (dibutuhkan) karena kalian tidak pernah tahu, dan kalau sampai kalian tidak persiapan lalu kalian dipanggil, kalian tidak main bagus."

"Saya sangat semangat ketika Pep bilang ke saya kalau saya jadi starter (lawan Brighton)," tuturnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Ederson Lelah

Tidak biasanya pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mencadangkan sang kiper, Ederson, di laga melawan klub besar di Liga Inggris.

Stefan Ortega menjadi starting dalam laga yang berakhir 2-1 tersebut.

Apa alasan Pep Guardiola lebih memilih Stefan Ortega ketimbang Ederson?

Alasan sebenarnya cukup simpel, yakni Ederson yang baru saja pulang dari Timnas Brasil untuk Kualifikasi Piala Dunia.

Ederson memainkan dua laga selama jeda internasional, yakni melawan Uruguay dan Venezuela.

Kabarnya, Ederson baru mendarat kurang dari 48 jam dari kampung halamannya, dikutip dari BeanymanSports.

Sedangkan Stefan Ortega tidak mewakili negaranya lantaran timnas Jerman mengandalkan kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen.

"Itu cuma karena dia (baru pulang) dari Brasil, perjalanan jauh. Tentu saja itu sebelumnya pernah terjadi berkali-kali dan dia masih main, tapi dia sudah main dua laga di sana. Hari pertama dia datang, dia juga sangat lelah," ucap Guardiola.

Pep Guardiola soal Jack Grealish

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menyadari kelebihan anak asuhnya, Jack Grealish.

Hal ini menyusul persaingan Jack Grealish dan Jeremy Doku di sayap kiri.

Pep Guardiola memilih Jeremy Doku menjadi starting dalam laga kemenangan 2-1 melawan Brighton.

Jack Grealish baru masuk pada menit ke-75 untuk menggantikan Jeremy Doku.

Pep Guardiola menyebut, Jeremy Doku sebenarnya lebih pas di sayap kanan meski ia memainkannya di sayap kiri seperti Jack Grealish.

Sedangkan Jack Grealish sebenarnya punya kelebihan, yakni lebih bisa mengontrol bola.

Meski dalam situasi awal melawan Brighton, Pep Guardiola lebih merasa membutuhkan Jeremy Doku yang jago menyerang.

"Jeremy bisa bermain di kanan dengan sempurna, mungkin di kiri juga bisa meski dia tidak terbiasa."

"Empat tahun lalu, kita punya winger kiri bermain di kiri dan winger kanan bermain di kanan. Sekarang sulit untuk menemukan."

"(Kaoru) Mitoma bisa main di kanan dan kiri. Bisa main dua-duanya. Jack lebih terkontrol, tidak punya kecepatan untuk satu lawan satu tapi punya penguasaan, punya assist," paparnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Sementara itu, Jeremy Doku dianggap punya intuisi untuk merebut bola.

"Dia adalah winger yang luar biasa, sangat cerdas. Dia punya intuisi untuk mendapatkan bola," pujinya.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved