Liga Inggris
Chelsea Lirik Evan Ferguson, Owner Brighton: Ini Lebih Bagus Ketimbang Moises Caicedo yang Mahal
Pemilik Brighton menyebut, Evan Ferguson adalah pemain yang lebih bagus ketimbang Moises Caicedo yang diboyong Chelsea awal musim ini.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Chelsea adalah salah satu klub yang memantau situasi penyerang Brighton, Evan Ferguson.
Pemilik Brighton menyebut, Evan Ferguson adalah pemain yang lebih bagus ketimbang Moises Caicedo yang diboyong Chelsea awal musim ini.
Dikutip dari talksport.com, pemain Irlandia itu saat ini memiliki kontrak hingga Juni 2029.
Baca juga: Momen Kocak Cole Palmer Nimbrung Man City, Erling Haaland Malah Ketawa Tarik Jagoan Baru Chelsea
Baca juga: Guardiola Sok-sokan Ikhlas Lepas Cole Palmer ke Chelsea: Bos Man City Naif soal Jual Pemain ke Rival
Baca juga: Riyad Mahrez Blak-blakan Final Liga Champions Jadi Alasan Tinggalkan Man City: Guardiola Sudah Bujuk
Meski baru 19 tahun, Evan Ferguson ternyata dibanderol dengan harga mahal.
Evan Ferguson dibanderol dengan harga 100 juta euro atau Rp 1,68 triliun.
Dalam kontraknya yang terakhir diperbaharui November 2023 lalu, tidak ada klausul rilis.
Negosiator sekaligus pemilik Brighton, Tony Bloom, adalah salah satu sosok yang menganggap bahwa Evan Ferguson adalah pemain yang lebih bagus ketimbang mantan rekan setimnya, Moises Caicedo.
Sedangkan harga Moises Caicedo memecahkan rekor dengan harga mahal, yakni 115 juta poundsterling atau Rp 2,23 triliun.
Evan Ferguson dipandang sebagai potensi pengganti jangka panjang Harry Kane di Tottenham Hotspur.
Selain duo London, Manchester United juga ikut memantau situasi sang pemain.
Kini, Evan Ferguson sudah mencatatkan lima gol dari 14 penampilannya.
Pep Guardiola Naif soal Cole Palmer
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, disebut naif gara-gara ucapannya soal merelakan pemain.
Pep Guardiola pernah mengaku dirinya tidak keberatan jika harus menjual pemain ke klub rival.
Kini, Cole Palmer yang dilepas ke Chelsea malah menjadikan The Blues lawan berat bagi Manchester City.
Jurnalis Mail Sport, Ian Ladyman, tidak paham mengapa Pep Guardiola pura-pura santai.
Dalam wawancaranya, Pep Guardiola menyebut tidak apa-apa jika pemainnya mau pergi ke Manchester United, Chelsea, atau Liverpool.
Menurutnya, hal itu menguntungkan kedua klub dan sang pemain.
Bahkan pelatih asal Spanyol itu juga menyebut bahwa hanya klub kecil yang tidak mau menjual kepada rival.
"Apa masalahnya kalau mereka bahagia di sana dan kami juga bahagia dengan transfer ini? Pemain lain datang ke sini dan kami terus berjuang dengan semangat yang bagus," ungkapnya.
Bagi Ladyman, ucapan Pep Guardiola itu adalah bentuk pemikiran yang naif.
"Pep bilang Jumat lalu, cuma klub kecil, itu dia yang bilang, cuma klub kecil yang menolak menjual kepada rival."
"Masa sih? Menurut saya agak naif untuk (santai) menjual ke rival, yang mana itu sangat jarang kita ucapkan untuk Manchester City."
"Hanya klub-klub kecil yang menolak menjual ke rival, maksudnya apa coba?" ujarnya.
Cole Palmer Arogan
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, beropini soal sikap bintang baru Chelsea, Cole Palmer.
Cole Palmer mencetak gol penyelamat dari kekalahan saat Chelsea menghadapi Manchester City.
Bagi Jamie Carragher, sikap Cole Palmer dengan selebrasi ice cold adalah wujud arogansi.
"Menurut saya untuk bisa main di klub sepak bola di usia muda, apalagi klub sudah menghabiskan banyak uang untukmu, menurut saya ada unsur kepercayaan diri dan arogansi, apalagi dengan selebrasi itu," ujarnya, dikutip dari football.london.
Jamie Carrragher juga mengungkit insiden perdebatan antara Cole Palmer dan Raheem Sterling soal siapa yang melakukan penalti saat melawan Tottenham Hotspur.
"Sebelumnya ada insiden dengan Sterling, sekarang dia punya empat (gol) dari lima laga, tapi itu cukup menggambarkan bagaimana karakter dia," sambungnya.
Selebrasi Ex Manchester City
Dua bintang Chelsea, Raheem Sterling dan Cole Palmer, memiliki selebrasi unik saat melawan mantan klubnya, Manchester City.
Raheem Sterling nyaris saja selebrasi heboh namun langsung mengerem aksinya.
Sedangkan Cole Palmer memang hanya selebrasi dengan tidak banyak gerakan alias ice cold.
Raheem Sterling dan Cole Palmer sama-sama ingin menghormati Manchester City tempat di mana mereka juga pernah menjadi bintang di sana.
Pada menit ke-37 setelah mencetak gol, Raheem Sterling spontan berlari ke arah fans Manchester City di tribun.
Raheem Sterling sempat merentangkan kedua tangannya, dua rekannya yakni Nicolas Jackson dan Conor Gallagher sudah bersiap selebrasi bersama.
Namun, tangan Raheem Sterling langsung memberi gestur untuk tenang dan selebrasi pun berakhir.
Sementara itu, Cole Palmer yang mencetak gol penyelamat kekalahan di menit terakhir juga berlari ke arah fans Manchester City.
Cole Palmer hanya terdiam dengan gestur mengangkat bahunya, sedangkan rekan-rekannya heboh memeluknya.
Setelah laga, Raheem Sterling mengaku alasannya menghentikan selebrasi itu.
"Kalau kau ingat itu adalah klub lamamu, maka jangan berlebihan. Saya punya pengalaman berharga di City, orang-orang tahu apa yang bisa saya lakukan," kata Raheem Sterling, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
Sementara itu, Cole Palmer mengaku merasa aneh menjebol gawang mantan klubnya.
Meski demikian, pemain muda Inggris itu merasa percaya diri bisa membuktikan kemampuannya.
"Rasanya sangat aneh, pertama kali saya main melawan City. Saya punya rasa hormat besar untuk klub tempat saya 15 tahun bermain, senang rasanya bertemu teman-teman," tuturnya.
Pujian Pep Guardiola
Pujian pelatih Manchester City, Pep Guardiola kepada dua bintang Chelsea, Raheem Sterling dan Cole Palmer, bagaikan senjata makan tuan.
Pep Guardiola memuji dua mantan anak asuhnya itu sebelum laga Chelsea vs Manchester City.
Doa Pep Guardiola malah diijabah dengan kedua bintang itu sanggup menjebol gawang Manchester City.
Memang bukan rahasia jika rival saling memuji sebelum pertandingan.
Selain hanya sekadar basa-basi, terkadang pujian kepada pemain lawan dianggap bisa melemahkan mental yang bersangkutan karena terlena dengan pujian.
Raheem Sterling dan Cole Palmer yang mendapat pujian dari mantan bosnya justru mampu membuktikan bahwa mereka sebaik pujian itu.
Raheem Sterling mencetak gol pada menit ke-37 sedangkan Cole Palmer gol penyeimbang di menit-menit penutup melalui penalti, yakni 90+5.
Setelah laga, Pep Guardiola juga kembali memuji penampilan Chelsea.
"Ketika kalian memberi umpan kepada Raheem atau Cole atau Mudryk, yang punya kemampuan untuk dribel dan lari 40 meter, kalian akan mempertahankan dalam kotak."
"Jika kalian bisa bermain dengan pertahanan tinggi, kalian bisa membuat transisi dan lari 4 melawan 3 atau 5 melawan 4," tuturnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.